Ads Top

Si Merah Mati Kutu oleh Si Biru [Review]

gambar : tux.crystalxp.net
The Blues Chelsea memang memiliki mental dan ambisi juara. Terlepas dari memang saya adalah pendukung skuad John Terry Cs, tapi suguhan pertandingan final FA Cup di Wembley Stadium, Sabtu (5/5) kemarin kita disuguhi pertandingan yang lumayan panas dengan sarat tensi dan juga gengsi. Di stadion kebanggaan Inggris nan megah tersebut, tak menyesal lah penontonnya. The Kop (Supporter Liverpool) tetap bernyanyi "You'll never walk alone" dan bangga melihat tim kesayangan mereka bermain baik.

Begitu juga dengan fans Chelsea, mereka dengan suka cita menyambut sang juara "sejati", dengan trophy pertama yang dihadiahkan Allenatore Roberto Di Mateo. Padahal RDM baru menukangi pasukan The Roman Emperror baru 2 bulan sebagai seorang caretaker.

Berdasarkan statistik permainan, boleh lah Liverpool mendominasi. Namun Chelsea pun tak begitu mengecewakan. Terbukti di awal babak pertama mereka berhasil mempersembahkan satu gol oleh Ramires. Chelsea unggul atas Liverpool 1-0 sampai turun minum.

Babak pertama terkesan kurang begitu menggigit. Begitulah kata komentator di salah satu televisi yang menggelar nonton bareng kompetisi di negeri Ratu Elizabeth tersebut. Mengapa seperti itu? karena pertandingan tersebut adalah laga final.

Tak salah Kenny "King" Dalgish, manager The Reds menurunkan Andy Caroll. Pemain Jangkung itu berhasil "menghidupkan" permainan yg agak monoton dengan menceploskan bola dengan sedikit gocek. Dan GOLLL. Angka 2-1 tetap untuk The Blues. Karena pada sepuluh menit sebelum Caroll membuat gol, Didier Drogba berhasil merobek jala gawang Pepe Reina tak lama setelah babak kedua baru di mulai (menit 52). Striker negara Pantai Gading (Ivory Coast) tersebut pun selain mencatatkan namanya di papan skor, Ia mencetak rekor selalu membuat gol di 4 final Piala FA. The Blues pun menjadi tim ke-14 yang menjadi juara setelah berhasil menjebol gawang lawannya terlebih dahulu.

Laga saat final itu memang berkelas. Turun tanpa Fernanto Torres, Di Matteo hanya menurunkan Raul Meireles, itu juga sebagai pemain pengganti. Kedua pemain tersebut notabene adalah eks pemain Liverpool. Kedua tim mampu terus berjuang untuk mempertahankan pertahanan maupun menyerang. Terutama The Reds, melalui ketertinggalannya, Steven Gerrard cs kompak dalam menyerang. Namun servis akhirlah dan mereka mendapat nasib kurang beruntung.

Terbukti, lagi-lagi Andy Caroll dengan sundulannya hampir membuat Petr Cech harus memungut bola dari gawangnya. Namun Cech yang bekerja keras berhasil mengamankannya dan berhasil menepis sundulan itu. Selain itu, Ivanovic menghalau bola tersebut mati-matian seperti permainannya yang apik di final tersebut. Terlihat dari siaran ulangan, bola hampir masuk dan skuad The Reds merayakannya. Hakim garis tak memberi semacam pemberitahuan bahwa bola masuk. Si gigi kelinci Luis Suarez memprotes keras hakim garis dan dihadiahi kartu kuning.

Selamat kepada the blues Chelsea. Euforia sebagai juara mereka nikmati untuk laga nanti melawan FC Hollywood FC Bayern Munchen di final Champions League. Gelar tersebut menjadi pelipur lara atas perjuangan mereka serta hasil yang kurang begitu memuaskan di Liga domestik.

Berikut Cuplikannya 

No comments:

Powered by Blogger.