Ads Top

Pidato Refleksi Milad IPM Ke-56

Logo Resmi Milad IPM Ke-56 (Sumber: www.ipm.or.id)
“Membangun Spirit Gerakan Berkemajuan, Wujudkan Pelajar Berkarya Nyata”

Bismillahirahmanirrahim
Nuun Walqolami wamaa yasthuruun
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikan kepada kita semua
Sholawat serta salam semoga selalu tersampaikan kepada Rasulullah Muhammad SAW
Yang terhormat para hadirin acara hari Ber-Muhammadiyah bulan Juli 2017 yang bertepatan dengan Milad Ikatan Pelajar Muhammadiyah Ke-56.

Pada kesempatan yang baik ini, perkenankanlah saya berbagi pengalaman dengan teman-teman sekalian. Hari ini, merupakan hari yang Istimewa untuk Ikatan Pelajar Muhammadiyah. Karena 56 tahun lalu, tepatnya tanggal 18 Juli 1961 M gerakan pelajar ini lahir di Surakarta.

Setengah abad lebih IPM berdiri yang dilatarbelakangi dengan adanya kesadaran kolektif sebagai wadah aktualisasi bagi pelajar Muhammadiyah yang berusia remaja atau usia sekolah dengan harapan sebagai harapan bisa menjadi penerus gerakan Muhammadiyah.

Ikatan Pelajar Muhammadiyah lahir memiliki maksud dan tujuan “Terbentuknya pelajar muslim yang berilmu, berakhlak mulia, dan terampil dalam rangka menegakkan dan menjunjung tinggi nilai-nilai ajaran Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarntya.” (Anggaran Dasar IPM Pasal 6).

Kemudian, siapa saja yang menjadi Anggota IPM? Sesuai AD IPM pasal 10, poin 1 adalah pelajar muslim yang belajar di sekolah Muhammadiyah maupun non Muhammadiyah setingkat SMP dan SMA. Jadi, entah sadar atau tidak, teman-teman telah menjadi anggota IPM di ranting.
Anggota IPM yang berada di Perguruaan Muhammadiyah Matraman ini saja, ada sekitar 9000an siswa di ranting SMP-SMA-SMK, belum lagi yang ada di daerah Jakarta Timur, DKI Jakarta, Pulau Jawa atau bahkan Se-Indonesia.

Tentunya banyak sekali, ada lebih dari 4 juta orang. Tapi, ironisnya, banyak sekali dijumpai siswa “Anggota IPM” yang ketika ditanya Apakah IPM itu? Bagaimana Sejarahnya? Apa tujuannya? Kebanyakkan dari mereka menjawab “Tidak tau”. Padahal, mereka bersekolah di Muhammadiyah. Inilah yang perlu kita garis bawahi.

Menurut Bapak Sosiologi, Ibnu Khaldun  seperti dikutip dari Bautty, jatuh bangunnya generasi ditandai dengan 3 generasi, yaitu: generasi Pendobrak, generasi Pembangun, dan generasi Penikmat. Proses ini, terjadi dalam kurun waktu 1 abad. Yang menyedihkan pada bangsa kita, saat generasi pendobrak masih ada 1,2 orang yang hidup. Generasi pembangun masih sibuk bongkar pasang membangun negeri. Tapi, sudah banyak generasi Penikmat yang tidak hanya berasal dari golongan kurang terpelajar. Namun juga muncul dari kalangan terpelajar.

Akankah kita hanya menjadi generasi penikmat? Semoga TIDAK!! Karena teman-teman disini semua adalah harapan Bangsa. Jika, menjadi generasi penikmat, mau jadi apa Negara ini? Tentunya akan semakin jauh tertinggal dengan negara-negara lain.

Harapannya, IPM menjadi suatu organisasi yang “diperhitungkan” yang ikut berperan aktif membangun bangsa. Bukan hanya sekedar organisasi anak-anak ingusan yang tidak tau apa-apa dan tidak bisa apa-apa.

Lalu, bagaimana kita “unjukgigi”? bukankah kita masih pelajar? Ingat semboyan IPM “Nuun Walqolami wamaa yasthuruun” (Demi Pena dan apa yang dituliskan). Pena adalah senjata kita. Berkaryalah dengan Pena itu!

Tentunya semua harus seimbang. Tugas utama seorang siswa adalah belajar. Dan berorganisasi merupakan pelengkapnya. Ingat memiliki pedoman 3T yaitu Tertib Ibadah, Tertib Belajar, dan Tertib Berorganisasi.

Saat ini teman-teman sedang berada di Muhammadiyah, di IPM menamakan dirinya sebagai "Rumah Inspiratif Pelajar Indonesia". IPM mendapat penghargaan sebagai OKP Terbaik Nasional tahun 2006, 2011, 2015, dan 2016. Penghargaan Organisasi Terbaik Asia Tenggara ASEAN TAYO  (Ten Accomplished Youth Organization) tahun 2011 dan 2014. Serta PPI Sociopreneur 2015.
Dalam perjalanannya pun, IPM telah melahirkan tokoh-tokoh terkemuka di Indonesia. Salah satu contohnya: Busyro Muqqodas yang pernah menjabat sebagai ketua KPK. Bapak Haedar Nashir yang saat ini mengemban amanah sebagai Ketua Umum Muhammadiyah.

Lebih dari itu, harapan saya, bukan hanya sekedar menjadi sukses dan menjadi tokoh, semoga kita bisa lebih mengenal IPM, dengan lebih mengenal Maka kita akan semakin Cinta pada IPM, sehingga teman-teman bisa bersama-sama membangun IPM supaya menjadi lebih baik lagi.

Seperti pesan pendiri Muhammadiyah KH. Ahmad Dahlan "Muhammadiyah pada masa sekarang ini berbeda dengan Muhammadiyah pada masa mendatang. Karena itu hendaklah warga muda-mudi Muhammadiyah hendaklah terus menjalani dan menempuh pendidikan serta menuntut ilmu pengetahuan (dan teknologi) di mana dan ke mana saja. Menjadilah dokter sesudah itu kembalilah kepada Muhammadiyah. Jadilah master, insinyur, dan (profesional) lalu kembalilah kepada Muhammadiyah sesudah itu."

Bulan Juli ini adalah bulannya IPM dengan tema "Membangun Spirit Pelajar Berkemajuan, Wujudkan Pelajar Berkarya Nyata" diharapkan IPM dapat memperjuangkan spirit berkemajuan untuk memberikan aksi dan karya nyata bagi Pelajar se-Indonesia. Insya Allah teman-teman berada di tempat yang tepat dalam menuntut ilmu tersebut dalam meraih kesuksesan dunia akhirat.

Ikrarkan Bersama IPM Berjaya

Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Foto saat Pidato Milad IPM 56 tanggal 18 Juli 2017 (sumber: instagram PC IPM Matraman

No comments:

Powered by Blogger.