Ads Top

War of Social Networks

Photo : AFP
Sometimes the days it should be passed in a cloud and grief

Kadang hari-hari memang harus dilalui dalam selingkup awan kelabu dan kesedihan
~ Quotes - Henry Wadsworth Longfellow


Perang Jejaring Sosial

Pernahkah kita membayangkan dunia seperti sekarang ini? Berdasarkan data yang tersedia, jumlah pengguna telepon di dunia adalah 5,28 Miliar dari populasi 6,8 Miliar. Dan yang mengejutkan adalah pengguna internet MENCAPAI 2,08 MILIAR pada akhir tahun 2010. Perkembangan tersebut tentunya adalah dari berkembangnya teknologi, pesatnya informasi serta kebutuhan orang-orang untuk berkomunikasi.

Hal tersebut tak terlepas juga dari peran andil jejaring sosial. Kita pun dulu tak pernah membayangkan dunia seperti sekarang ini. Jejaring sosial sebagai sebagai sarana berkomunikasi telah menjadikan suatu istilah : menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh. Jejaring sosial telah bertebaran di dunia mata, mulai yang global dan yang lokal.

Sebenarnya, saya kurang begitu mengikuti tentang perkembangan social networks ini. Namun ketika sekolah, sekitar 5 tahun yang lalu saya mengenal dan mempunyai akun friendster. Itulah jejaring sosial pertama yang saya kenal. Tak lama berselang, saya mengenal facebook. Namun, pada awalnya saya kurang begitu tertarik dengan situs jejaring sosial ini. Ketika fb mempelopori fitur chat serta pencarian teman dengan begitu gencar, maka "wabah" autis fb menular.

Jejaring sosial menjadi ladang subur di dunia informasi saat ini. Raja di raja jejaring sosial menurut data pengguna serta popularitasnya yang saya tau adalah Facebook. Ia telah mengalami fase jatuh bangun, mulai dari pendirian sampai saat ini. Pendirinya Mark "Zuck" Zuckerberg serta ceritanya dalam pengembangan Facebook malah telah muncul di layar lebar melalui The Social Network.

Di belakang FB ada Twitter. Yang terbaru adalah Social Networks (SN) besutan raksasa software Microsoft yaitu so.cl. Selain itu jawara internet google memiliki google+. Mereka memiliki ciri khasnya masing-masing untuk menarik orang-orang berinteraksi.

SN di atas adalah jawara-jawara kelas atas yang di backup oleh perusahaan yang telah mapan. Selain yang telah disebut diatas, berikut saya daftar beberapa jejaring sosial yang saya ketahui seperti :
  • LinkedIn (untuk jejaring bisnis)
  • Pinterest (social wallpaper)
  • Plurk (asal Taiwan)
  • Indyarocks (asal India, jejaring ini untuk menghasilkan/mempermudah approve google adsense)
  • Friendster (sekarang menjadi portal game)
  • Net Log (asal India)
  • Myspace (jejaring komunitas musik/musisi)
  • Mindtalk (asal Indonesia)
Dalam ruang lingkup lokal Indonesia pun berhamburan situs jejaring sosial maupun yang semi jejaring sosial. Hal ini ditandai dengan maraknya laman web yang menawarkan untuk fitur pertemaman. Bahkan, portal web berita pun menawarkan fitur ini. Sebut saja kompas melalui mykompas-nya. Selain itu, perusahaan yang join dengan gramedia ini memiliki kompasiana yang mengakomodir penulis blog dengan fitur pertemanannya. Selain itu kita pun tentunya pernah mendengar tentang web saling sapa, keranjangbesar.com (jejaring sosial pelajar), zonacianjur.com, bike to work indonesia dan banyak lagi.
---

Jejaring sosial mampu membuat perubahan di masyarakat (cultural change). Dalam kasus di dalam negeri kita tentu ingat dengan 1.000.000 facebookers menuntut bebas Bibit S Rianto - Chandra M Hamzah ketika di jejaring sosial mencuat istilah CICAK VERSUS BUAYA. Satu lagi kasus adalah Koin untuk Prita yang digalang melalui jejaring sosial Twitter. Serta kasus-kasus lainnya.

Di Luar negeri yang paling "hot" dan yang menjadi titik klimaks adalah gerakan "penggulingan" rezim di Timur Tengah. Berawal dari utara Afrika Utara, Tunisia. Penggulingan presiden Ben Ali "dikreasi" melalui jejaring sosial oleh para pemuda di sana. Setelah itu Mesir dalam serangkaian skenario penurunan takhta presiden Hosni Mubarak. Dan yang  terhangat saat ini serta masih berlanjut adalah di Suriah (Syiria).

Ditambah mobilitas orang-orang yang semakin pesat, jejaring sosial dapat diakses melalui perangkat portable seperti handphone. Integrasinya telah membuka pasar yang sangat potensial dan juga menghasilkan dollar yang tak sedikit. Tengok saja jargon-jargon produk telekomunikasi sekarang banyak didominasi yang dapat berintegrasi dengan jejaring sosial. Mulai dari handphone biasa, yang ber-sistem operasi android bahkan sekelas blackberry pun bergantung kepada jejaring sosial. Semuanya membentuk semacam simbiosis.

Jejaring sosial memiliki dua mata pisau. Sisi positif dan negatif. Dalam sisi positifnya, jejaring sosial membuka ruang baru dalam menciptakan pekerjaan, maupun perkembangan informasi serta memudahkan komunikasi. Negatifnya, tak semua baik dalam jejaring sosial, tak jarang muncul informasi-informasi provokatif dan fiktif. Dan yang paling saya garis bawahi bahwa dengan jejaring sosial ini membuat kita lupa akan waktu dan kewajiban kita terhadap Sang Maha Kuasa. Inilah yang harus kita perangi dengan jejaring sosial. Karena bukan hanya perang antar jejaring sosial, melainkan kita juga dengan jejaring sosial itu sendiri.
---
The Social Network Wars

No comments:

Powered by Blogger.