Ads Top

Jakarta Memilih

Maskot Pemilukada DKI (KPUD)
Pemilihan Umum Kepala Daerah untuk wilayah Provinsi DKI (Daerah Khusus Ibukota) dilaksanakan hari ini. Terdapat 6 pasang calon Gubernur - Wakil Gubernur, saya lumayan hafal diluar kepala, karena tiap hari di jalanan selalu melihat tampang-tampang para pemimpin Jakarta ke depan ini, mereka itu adalah (berdasar nomor urut) :
  1. Fauzi Bowo - Nachrowi Ramili (Foke - Nara)
  2. Hendardji Soepandji - A Riza Patria 
  3. Joko Widodo - Basuki Tjahaja Purnama (Jokowi - Ahok)
  4. Hidayat Nur Wahid - Didik J Rachbini (Hidayat Didik)
  5. Faisal Basri Batubara - Biem Benjamin (Faisal - Biem)
  6. Alex Noerdin - Nono Sampono (Alex - Nono)
Saya mulai review tentang keenam pasangan calon tersebut. Foke adalah incumbent (sedang menjabat) jaringannya luas, didukung oleh berbagai Partai besar dan ormas-ormas betawi sebagai suku lokal di Jakarta. Begitupun dengan Cawagubnya, Nara mempunyai bargaining yang kuat untuk berpasangan dengan yang katanya 'Ahlinya Jakarta' ini. Dengan tidak mengesampingkan prestasi Foke seperti membangun beberapa jalan layang, KBT (Kanal Banjir Timur dll, namun saya kurang begitu 'sreg', karena tau birokrasi saat ini seperti apa. Jakarta mempunyai APBD yang besar, dan bukan sembarangan mengelolanya. Satu lagi yang menjadi kekurangan 'sreg' saya adalah setelah mengetahui 'bolong-bolong' Foke, terutama setelah Wagubnya Foke, Prijanto, mundur.

Nomor urut 2, memiliki moto kampanye 'Jakarta Jangan Lagi Berkumis, seperti menyindir nomor urut 1, karena hanya Foke lah yang memiliki kumis. Kumis disini sebenarnya bukan kumis secara fisik, namun adalah singkatan dari Berantakan, Kumuh, Miskin. Cagub dari nomor 2 ini adalah mantan petinggi Polri, dan Cawagubnya adalah tokoh pemuda DKI.

Nomor urut 4, keduanya adalah tokoh nasional. Didukung oleh PKS (Partai Keadilan Sejahtera), Hidayat adalah anggota DPR RI dari partai tersebut dan juga untuk periode 2004-2009 merupakan Ketua MPR RI. Cawagubnya adalah tokoh pendidikan, yang saya tau adalah salah satu petinggi yayasan Paramadina, ia juga bisa dikatakan 'paling' intelek dari semua Cagub-Cawagub, karena telah memiliki titel Proffesor. Dalam kampanyenya mereka memiliki khas, yaitu memakai batik.

Nomor Urut 5, merupakan pasangan independen lainnya selain nomor urut 2. Faisal Basri Batubara merupakan tokoh yang sudah malang melintang. Cawagubnya, Biem adalah anak dari aktor kawakan, almarhum Benjamin S. Doi memiliki cukup banyak kekayaan, berdasarkan data yang telah dihimpun Panwaslu-KPUD DKI.

Nomor Urut 6, adalah pasangan nomor urut terakhir, Alex merupakan Gubernur Aktif Sumatera Selatan. Ia telah berhasil membangun disana dengan memiliki prestasi, seperti yang saya tau adalah mendapat beberapa rekor MURI sebagai kepala daerah. Politisi yang diusung partai Golkar ini dipasangkan dengan mantan Petinggi Kepolisian, Nono Sampono. Doi digadang sebagai salah satu tokoh yang waktu dulu berhasil meredam kerusuhan Mei 98.

Stiker JB di Kopaja
Jujur saja, dari ke 6 pasangan Cagub - Cawagub tersebut, saya lebih cenderung berat kepada Pasangan Nomor 3, Jokowi & Basuki. Pilihan tersebut bukan tanpa alasan, Politikus PDIP ini memiliki karakter, prestasinya membangun Solo secara 'manusiawi' diacungi jempol seluruh warganya disana. Begitupun Cawagubnya, Ahok adalah salah satu orang etnik keturunan Cina yang mampu membangun Belituh Timur yang anti-korupsi (menurut rilis di halaman webnya). Namun, terlepas dari itu semua secara hati dan keyakinan mereka akan mampu membangun Jakarta. Sebagaimana motto berke Jokowi Basuki - JB- Jakarta Baru.

Dengan jiwa muda, JB memiliki 'kostum' baju kemeja kotak merah hitam. Itu adalah salah satu hal yang kreatif, pemimpin harus seperti ini. Ia bersama Basuki membeli baju itu ketika akan 'melamar' sebagai Cagub-Cawagub ke KPUD DKI. Ketika mampir di pasar Tanah Abang, maka dipilihkan baju itu. Mobil kampanyenya pun unik, seperti mobil box, namun berganti-ganti layarnya.

Jokowi adalah salah satu leader di Indonesia, dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Meskipun saya tidak memiliki hak suara untuk memilih, tapi saya berharap Jakarta akan memilih yang terbaik berdasarkan hatinya. Tentunya dengan rahmat dan karunia Tuhan.

No comments:

Powered by Blogger.