Ads Top

Tentang Lampegan dan Terowongannya

Terowongan Lampegan
Lampegan merupakan salah satu tempat/daerah perbatasan kabupaten Cianjur dengan Sukabumi. Yang memisahkan antara kedua kabupaten tersebut adalah terowongannya. Daerah ini berjarak sekitar 7 kilometer dari tempat tinggal saya, Gunung Manik.

Ketika saya mencoba untuk menelusuri, bertafakur ke Gunung Padang bersama co founder sundawi.com, Fikri, kami singgah sebentar di Lampegan ini. Melihat Stasiunnya serta terowongannya. Stasiun Lampegan adalah stasiun yang mungil, stasiun ini sempat menjadi persinggahan terakhir kereta yang dari Bandung dikarenakan tidak bisa melanjutkan ke Sukabumi, karena ada kendala di terowongannya, serta jalur rel keretanya yang rusak.

Lampegan berasal dari bahasa Belanda, Lamp peg an : Hidupkan Lampu. Sewaktu Indonesia masih dijajah, orang-orang Belanda sering mengatakan kira-kira seperti itu untuk melintasi terowongan disana, sehingga masyarakat menamakannya Lampegan.

Seperti yang terlihat dalam prasasti di atas muka terowongan Lampegan, pembuatannya dilakukan pada 1872-1882. Untuk ukuran sebuah terowongan di Indonesia, terowongan lampegan adalah salah satu yang terpanjang, karena menelusuri salah satu bukit disana.

Dulu, ketika terowongan ini masih aktif, untuk melewatinya kereta bisa menempuh kira-kira 3-5 menit dari ujung terowongan ke ujung satunya lagi. Saking gelap dan dinginnya di dalam terowongan, para penumpang kereta suka menyalakan lampu maupun lilin untuk sekedar agar ada cahaya.

Sayang sekali, saat ini terowongan Lampegan tidak bisa digunakan. Kereta api sebagai sarana transportasi masyarakat belum juga mampir kembali ke daerah ini. Perlu kesadaran dari semua pihak untuk saling menjaganya.
---
Terdapat satu mitos di Lampegan ini, yaitu yang dinamakan Nini Sadea. Ia adalah seorang sinden (penyanyi lagu daerah) yang suatu ketika dia menghilang sewaktu bersenandung di atas terowongan. Warga sekitar percaya, ia dibawa ke alam lain. Di suatu malam, Nini Sadea suka datang bernyanyi dan nyanyiannya terdengar ke sekitar kampung. Namun tak ada wujudnya.
---
Berikut saya share keindahan terowongan Lampegan :

Stasiun Lampegan
Jalur rel Lampegan yang mengarah ke Bandung
Fikri Audah, founder sundawi.com
Diri saya sendiri

No comments:

Powered by Blogger.