Ads Top

Mengapa Harus Perempuan?

Ilustrasi : 123rf.com
Hai ini bukan tentang wanita, tapi tentang perempuan. Kenapa? Karena saya orang Indonesia! Nah lho, kenapa, ada apa hubungannya 'bukan wanita' dengan Indonesia? Jawabnya, karena di Indonesia tidak ada Menteri Pemberdayaan Wanita, yang ada Menteri Pemberdayaan Perempuan. Thats right. :D kalo tidak salah sih, dalam kabinet Indonesia Jilid ke-2 sekarang, Menterinya adalah ibu Linda Gumelar.

Sekarang, kita masuk pada inti pokok pertanyaan yang saya lontarkan pada judul di atas. Kenapa Harus Perempuan? Itu sebenarnya pertanyaan yang masih menggantung, ada apa dengan perempuan? Ada kaitannya dengan apakah perempuan ini? Sepertinya harus saya awali lagi dengan pertanyaan. Sering melihat iklan? Acara di televisi? Presenter acara, berbagai film yang sedang in, dan yang lain sebagainya yang berhubungan dengan dunia hiburan. Semuanya mengedepankan ikon perempuan dengan berbagai pesonanya, baik dalam bentuk fisiknya yang menarik, maupun kecerdasan serta pemikirannya.

Kaitannya dalam hal ini, perempuan kerap menjadi objek ekspos yang terus menerus secara simultan. Rasanya setiap pandangan pasti penuh dengan penampakan makhluk tuhan yang satu ini. Mungkin memang benar, jika saat ini populasi bumi telah menjadi 4:1 bagi perempuan dan laki-laki. Tapi entahlah.

Perempuan dengan pesona parasnya yang cantik, dalam dunia bisnis menjadi objek maupun subjek untuk meraih untung finansial. Sebagaimana berbagai syarat yang menjadi ketentuan, bahwa saat ini yang menjual adalah yang memiliki face dalam kategori 'menarik'. Entah karena parasnya itu, ataupun karena yang lainnya.

Dalam berbagai cerita, perempuan menjadi dua mata pisau yang dua-duanya tajam. Sebagaimana beberapa waktu lalu saya menonton Jhony English 2. Dimana sang aktor utama, Rowad Atkinson dijatuhkan reputasinya oleh seorang perempuan yang menjerumuskannya. Tapi di sisi yang lain ia mengalami happy ending, karena diselamatkan juga oleh seorang perempuan. Begitu misteriusnya perempuan ini, sampai saat ini saya pun berharap bahwa perempuan yang saat ini bersama saya mampu menemani saat duka dan gembira. :)

Perempuan adalah insan yang sangat mulia. Begitu mulianya, sampai-sampai Nabi mengamanatkan agar kita pertama kali mendoakan untuk Ibu, Ibu, Ibu (tiga kali), baru kemudian ayah. Perempuan juga sangatlah berjasa, sebagimana kata mutiara yang lain berbicara bahwa surga ada di telapak kaki ibu. Dialah perempuan dengan segala pesona, kesabaran dan segala kasih sayangnya yang murni. Untuk mu yang akan menemani saya dan anak-anak kita kelak.

No comments:

Powered by Blogger.