Ads Top

Menyembelih Sifat yang Tidak Baik

Sebagaimana diutarakan Bapak Ustadz Zamah Sari dalam acara Takziah meninggalnya Almarhum Prof. Dr. Qomari Anwar, Selasa (12/02/2013), beliau mengutip ayat Al-Qur'an surat Al-Baqarah (2) : 260 tentang percakapan Nabi Ibrahim AS dengan Allah SWT, dimana Nabi Ibrahim bertanya dengan kritis bagaimana Allah bisa menghidupkan makhluk setelah mati.

260. dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati." Allah berfirman: "Belum yakinkah kamu ?" Ibrahim menjawab: "Aku telah meyakinkannya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku) Allah berfirman: "(Kalau demikian) ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah[165] semuanya olehmu. (Allah berfirman): "Lalu letakkan diatas tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera." dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

[165] Pendapat diatas adalah menurut At-Thabari dan Ibnu Katsir, sedang menurut Abu Muslim Al Ashfahani pengertian ayat diatas bahwa Allah memberi penjelasan kepada Nabi Ibrahim a.s. tentang cara Dia menghidupkan orang-orang yang mati. Disuruh-Nya Nabi Ibrahim a.s. mengambil empat ekor burung lalu memeliharanya dan menjinakkannya hingga burung itu dapat datang seketika, bilamana dipanggil. Kemudian, burung-burung yang sudah pandai itu, diletakkan di atas tiap-tiap bukit seekor, lalu burung-burung itu dipanggil dengan satu tepukan/seruan, niscaya burung-burung itu akan datang dengan segera, walaupun tempatnya terpisah-pisah dan berjauhan. Maka demikian pula Allah menghidupkan orang-orang yang mati yang tersebar di mana-mana, dengan satu kalimat cipta hiduplah kamu semua pastilah mereka itu hidup kembali. Jadi menurut Abu Muslim sighat amr (bentuk kata perintah) dalam ayat ini, pengertiannya khabar (bentuk berita) sebagai cara penjelasan. Pendapat beliau ini dianut pula oleh Ar Razy dan Rasyid Ridha.


Berkaitan dengan ayat tersebut, pak ustadz menyandingkan dengan pernyataan penyair, sufisme terkenal Jalaludin Rumi. Karena berbicara tentang burung (unggas), kita sebagai manusia perlu untuk menyembelih empat sifat unggas, yaitu :
1. Bebek
Merupakan perlambang kerakusan. Paruh bebek yang selalu basah tiada hentinya makan meskipun itu di dalam lumpur, terus-menerus ia mengecap-ngecap.
2. Ayam Jantan
Kita sebagai manusia memiliki sifat hawa nafsu yang diibaratkan seperti ayam jantan. Karena jika kita melihat sifat ayam jantan yang tidak bisa melihat betina, ia langsung berjalan miring-miring memperlihatkan sayapnya.
3. Burung Merak
Sifat unggas ini adalah merasa egois, sombong karena terlena dengan 'kebagusan' dirinya hingga melupakan orang lain.
4. Burung Gagak
Merupakan ciri peminta-minta. Menurut beliau orang yang seperti ini tidak akan berkah. Lebih baik tangan di atas dari pada tangan di bawah.

Wallahualam bishawab

No comments:

Powered by Blogger.