Renungan Kalbu
ilustrasi : drise-online.com |
Sederhana sebuah kata yang singkat tapi sangat indah artinya bila dihayati dan sangat menguntungkan bila dilakukan. Di dalam kehidupan yang serba modern dan maju ini sangat sulit untuk menyimpulkan apa sesungguhnya yang dikatakan sederhana itu. Tapi marilah kita tidak berfaksafah. Marilah kita sederhanakan pikiran kita agar tidak terlibat dalam satu pembicaraan yang memakan fikiran kita.
Apakah anda berusia 60 tahun, atau barangkali 15 tahun? Tidak menjadi masalah. Biarkanlah sang sederhana menjadi sahabat anda yang setia. Mari kita berterimakasih degan semua karunia serta kesempatan yang selama ini telah melibatkan kita di dalamnya. Bila direnungkan ternyata kebahagiaan sejati tidak tergantung dari materi yang berlimpah ruah, tetapi sebagian besar tergantung dari sikap mental kita. Sikap bahwa kita menerima dan menunjukkan kepuasan, serta kepercayaan diri, ketenangan dan kemurahan hati. Dan ketahuilah, kesederhanaan hidup selalu condong mendatangkan kebahagiaan.
Kesederhanaan hidup juga dapat disebut sebagai tanda keagungan sejati. Semakin sederhana hidup kita, semakin terjamin masa depan. Tentu saja karena kita biasa hidup sederhana maka untuk masa depanpun kita kurang membutuhkan bermacam ragam sarana. Kita tak akan terkejut atau merasa sengsara karena kekurangan.
Oleh karena itu bila di dalam hati dan tingkah laku kita telah tertanam kesederhanaan, maka rasa bahagia mudah sekali kita rasakan. Kita harus menyelamatkan diri dan tidak terlibat dalam segala macam ambisi, serta aktifitas yang sangat jauh di atas kita. Kitapun harus menyadari bahwa hidup ini mempunyai arti yang lebih dalam daripada sekedar kemajuan ilmu pengetahuan saja.
Dapatkah sikap hidup sederhana seperti yang kita bahas ini menjadi sahabat kita?
Tentu saja semuanya terserah kepada kebijakan kita.
Sumber : Buletin "BINA AMALIYAH".
No comments:
Post a Comment