Ads Top

Kehangatan Cipanas

Ancient (Alumni bahasa Perancis) 3G
Kenapa dinamakan Cipanas? Tempat di daerah Jawa Barat (Sunda) identik dengan kata "Ci" di awal namanya. Ada Cipanas, Cianjur, Ciamis, Cisarua, Cikijing, Ciampea, Ciomas, pokoknya banyak. Ci singkatan dari cai, dalam bahasa sunda artinya air. Katanya, di Istana Presiden Cipanas terdapat mata air panas yang menjadi ikon pada zaman dulu. Oleh karena itu tempat tersebut bernama Cipanas : ada air panasnya.

Kata orang tua zaman dulu, di Cipanas itu kalo siang sejuk dan malam hari meskipun dinginnya menusuk tulang, tapi ada hawa hangat yang bisa kita rasakan. Seperti halnya di daerah pegunungan dan perbukitan dataran tinggi, Cipanas memiliki hawa yang sejuk dan udara yang bersih. Konon katanya juga, Cipanas yang berada dekat dengan gunung Gede-Pangrango memiliki banyak pohon yang menyuplai oksigen planet bumi ini. Terang saja Indonesia yang berada di garis khatulistiwa (horizon) hutan-hutannya adalah hutan hujan tropis.

Namun, pembangunan yang tidak mengindahkan dampak lingkungan telah banyak merubah Cipanas. Vila, perumahan, hotel telah memberangus hutan dan lahan-lahan hijau Cipanas. Lihat saja sekarang, siang di Cipanas benar-benar panas, malam yang dingin bisa saja kita berkeringat. Sebagai daerah tujuan wisata, ada Kebun Raya Cibodas, Taman Bunga Nusantara, Kota Bunga dll. menjelang akhir pekan dan musim liburan pasti mobil sangat penuh memadati jalanan Cipanas. Bahkan di pergantian tahun baru jangan coba-coba menuju Cipanas karena macet total. Otomatis mobil-mobil itu telah mengeluarkan polusi yang merusak lingkungan. Lambat laun polusi itu merubah iklim dan kondisi udara Cipanas.

Terlepas dari hal tersebut, saya punya cerita tersendiri tentang Cipanas. Banyak cerita. Sejak kecil saya beberapa kali ke tempat nenek di Jakarta. Dari Jakarta pastinya lewat Cipanas, karena dari Cianjur hanya ada dua jalur untuk menuju Jakarta, jika tidak lewat Sukabumi, pasti lewat Puncak-Cipanas. Hanya saja saat itu saya hanya lewat saja. Belum menapakkan kaki disitu.

Kedua, saya pernah ikut perkemahan Pramuka saat kelas 1 SMP di Bumi Perkemahan Cibodas. Meskipun kenangannya mulai memudar, tapi beberapa kejadian masih teringat dalam ingatan. Saya hampir lupa beberapa kejadian, terutama saat siang di perkemahan itu. Dinginnya malam dan rasa takut mencekam saat jurit malam masih terngiang dalam ingatan. Regu Pramuka kami bernama Panther (macan hitam), sedangkan kesatuan dalam SMP Negeri 1 Cibeber kami bernama Anthelop, sebutan untuk Kambing Gunung dan bisa disebut juga Halilintar. Pengalaman Pramuka dekat dengan alam saat itu saya rasakan di Cipanas, padahal saya kurang begitu kenal dengan daerah ini. Masih menjadi tempat yang asing bagi saya.

Ketiga, dari Cibeber untuk mencapai ke Cipanas harus naik angkot kira-kira 3 kali. Saat kelas dua SMP saya diajak Hadi, sahabat saya, untuk mengunjungi saudaranya di Cipanas. Kami tinggal di rumah saudara Hadi untuk liburan beberapa hari. Rumah saudaranya tersebut berada di belakang vila, karena memang saudaranya tersebut menjaga dan merawat vila, semacam rumah, dimana pemiliknya saya beberapa kali saja dalam setahun datang ke rumah tersebut. Pengalaman liburan tersebut tidak saya lupa sampai sekarang, kami bermain badminton, mendengarkan musik, dan makan dalam kebersamaan. Saat itulah saya mulai mengenal sedikit tentang Cipanas : daerah wisata yang sejuk, tempat orang-orang melepaskan rasa penatnya untuk bisa beristirahat dan menghirup udara yang segar.

Puncaknya saat SMK, tak terhitung berapa kali saya ke Cipanas. Penutupan Masa Orientasi Siswa diadakan di Cipanas. Saya mengikuti perkaderan Taruna Melati I di SMA Muhammmadiyah Cipanas (Sukasari). Bahkan saat menjadi Ketua IPM Cianjur, musyawarahnya diadakan di Islamic Centre Muhammadiyah (ICM) Cipanas. Sudah, sejak saat itu rapat sering bolak-balik Cianjur-Cipanas-Cianjur-Cipanas, begitu juga kegiatan sering diadakan di Cipanas, karena pengurusnya domisili di Cianjur dan Cipanas. Rumah yang pernah kami sewa untuk Sekolah Advokasi IPM Cianjur, saya pakai juga untuk reuni teman-teman SD beberapa waktu setelahnya.

Dibanding Cianjur, sebagai kota, Cipanas lebih hidup. Bahkan ketika malam. Saya masih ingat, ketika konsultasi tentang perlobaan Indosat Wireless Innovation Contest, saya diajak Pak Marwan untuk bersilaturahmi dengan kawannya di Cipanas. Dari siang saya diajak beliau berkunjung, hanya sebentar saja ngobrol tentang program yang akan diperlombakan, selebihnya saya 'terpaksa' mengikuti acara perkumpulan angkatan Muda Muhammadiyah Cianjur. Disitulah saya belajar kebersamaan dalam persyarikatan.

Kini, bisa dibilang Cipanas menjadi tempat singgah, saya kini sering tinggal beberapa hari di tempat senior, A Aris. Ternyata, untuk rumahnya saya pasti melewati rumah saudaranya Hadi. Memang dalam hidup ini selalu ada keterkaitan yang kadang kita tidak dapat memahaminya.

Bagi siapapun yang mempunyai cerita dan ikatan dengan Cipanas, marilah kita menjaga tempat ini. Jagalah keindahan dan kebersihannya untuk anak cucu kita kelak.

No comments:

Powered by Blogger.