Ads Top

Pengalaman TMU

Peserta TMU Konro saat Pembukaan/PPIPM
Seminggu sudah, detik-detik penutupan perkaderan Taruna Melati Utama 2013 di Makassar, Sulawesi Selatan. Banyak pengalaman dan pelajaran, tentu saja teman. Acara kemarin pun terhitung lebih dari satu pekan. Tak ada momen kebersamaan yang terlewatkan kecuali hanya ego dan keinginan dalam kesendirian. Memikirkan ataupun mendalami dari sepanjang perjalanan yang telah terukirkan.


Saya utusan dan berangkat dari Ibu Kota, sedikit banyak pastilah ada persoalan. TMU menyisakan begitu banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi dalam tubuh ikatan. Kata teman-teman, saya telah menjadi kader nasional, kader paripurna, sebagaimana tema dan tujuan TMU. Namun dari awal pun saya telah tegaskan, ini adalah proses dan kebetulan momen-momen seperti ini telah disetting oleh Tuhan. Mau kader TM-1 ataupun TMU kembali kepada jatidiri masing-masing serta sumbangsih berupa keikhlasan mengumandangkan kebenaran melalui jalan kebajikan amar makruf nahi munkar.

Berbicara soal waktu dalam TMU kemarin, berhubung di bulan Ramadhan, kendala jadwal yang selalu berubah tidak menjadi kendala dan bukan merupakan alasan. Saya merasakannya sendiri, sedari pagi (shubuh bada sahur) hingga pagi kembali penuh dengan dialektika, diskusi, pembelajaran informal ataupun sekedar berkenalan menyambung tali persaudaraan bersama kawan-kawan se-Sulawesi Selatan.

Khusus untuk beberapa teman, ini adalah ajang kami berkumpul kembali setelah sekian lama tak berjumpa. Kami sempat bertemu dalam beberapa kesempatan, karena jalan yang kami lalui tak sama, pilihan kami pun berbeda. Tapi saya tak mau putus harapan, ya apalah daya manusia jika bukan untuk saling memberikan manfaat dan menyambung tali persaudaraan, jika ada yang perlu bantuan, wajib diberi pertolongan.

Berhubungan dengan waktu, siang hingga malam terasa singkat, bahkan saya sempat menyesalkan karena waktu-waktu terlewati begitu saja, sebagai orang yang baik, ya saya banyak mendengarkan meskipun itu hanya ocehan belaka atau ketidakpuasan terhadap satu atau beberapa orang.

Malam-malam menjadi refleksi, beberapa momen saya tulis dalam diary. Menjadi catatan tersendiri, ketika hari-hari berganti namun kualitas ibadah kita menurun, oh sungguhlah merugi.

Beberapa ilmu dalam materi mungkin tidaklah cukup dalam beberapa hari kemarin. Yang terpenting, saya perlu terus menggali dan belajar, learning by reading, hingga learning by doing. Membumikan Gerakan Ilmu untuk Pelajar Berkemajuan, Manifesto Al Maun, Konsep Dasar Humanisme, Islam yang Berkemajuan, Epistemologi Islam, Falsafah Kebangsaan, Teori Sosial, Gerakan Sosial Baru, hingga Analisis Sosial. Di kelas kami mempelajari dan mendiskusikan beberapa hal tersebut, 22 orang yang memiliki otak dan pemikiran berbeda. Tentunya patut saya syukuri, karena semua yang telah didapatkan insyaallah akan bermanfaat bagi kehidupan.

No comments:

Powered by Blogger.