Ads Top

Ujian Hitung Kancing Masa Kini


Suasana Ujian (tribunnews)
Bersiap-siaplah seluh pelajar tanah air, Badan Standar Pendidikan Nasional (BSNP) beberapa waktu yang lalu telah menerbitkan POS (Prosedur Operasi Stadar) penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) bagi tingkat SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, SMK, serta pendidikan kesetaraan Paket A/ULA, Paket B/Wustha, Paket C, dan Paket C Kejuruan tahun Pelajaran 2012/2013. Peraturan tersebut telah resmi terbit dan ditandatangani langsung oleh Ketua BSNP Prof. Wiratakusumah pada 29 Januari 2013.

UN atau yang dulu dikenal dengan UAN (Ujian Akhir Nasional) memang sempat menjadi momok (sesuatu yang menakutkan) bagi pelajar, karena melalui UN itulah hasil belajar 3 tahun dipertaruhkan. Para peserta menginginkan jerih payah belajarnya terbayar lunas dengan kelulusan. Namun jika dalam pengumuman tertulis dengan huruf merah dan besar TIDAK LULUS menjadi ‘kiamat’, akhir dari dunia. Tak sedikit pelajar yang akhirnya frustasi, putus asa, menangis dan meratapi nasib, bahkan hingga bunuh diri. Ironis.

Setidaknya masih tersisa beberapa waktu lagi untuk persiapan menghadapi UN. Ujian untuk jenjang SMA/MA/SMK akan mulai dilaksankan pada 15 – 18 April 2013. Untuk jenjang SMP/MTs UN digelar pada 22 – 25 April. Sementara itu pelaksanaan ujian susulan dijadwalkan seminggu setelahnya di masing-masing jenjang.

Setiap tahun terdapat berbagai perubahan kebijakan, salah satunya adalah tentang standar kelulusan siswa. Yang memberatkan pelajar adalah angka minimal kelulusan tersebut, misalkan dalam satu mata pelajaran tidak mampu memperoleh nilai 5,5 maka tidak lulus. Oleh karena itu pemerintah mengganti kebijakan dengan menggunakan nilai akumulasi rata-rata nilai raport setiap semester, nilai ujian sekolah, dan nilai ujian praktek.

Meskipun nilai kelulusan siswa adalah perpaduan berbagai nilai, tetap saja gabungan nilai UN dan ujian lainnya seperti US serta praktek menjadi poin penting dimana memiliki bobot 60% untuk kelulusan sebagaimana tertulis dalam kriterianya. Selain nilai yang harus diperoleh cukup tinggi, setali tiga uang dengan tingkat kesulitan butir-butir setiap soal yang harus diisi siswa. Dua hal tersebut yang membuat siswa ‘ketakutan’. Jika tidak kuat iman, siswa bisa saja berbuat curang, salah satunya mencontek.

Ujian Nasional bisa dibilang ketat, karena pengawas yang terus menjaga agar peserta UN tidak berbuat curang. Bahkan pada tahun kemarin, UN ‘dimata-mati’ oleh kamera CCTV. Menurut salah satu guru SMA swasta di Jakarta, karena berbagai faktor yang membuat pelajar ketakutan akan UN itu, mereka berbuat curang dengan memanfaatkan bocoran. “Sekarang lagi nge-trend bocoran jawban ujian” kata beliau.

Bocoran itu adalah jawaban ujian yang mereka peroleh dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Jika dulu paket soal hanya satu atau dua hingga 5 paket, maka ada 5 bocoran. Nah, di tahun 2013 ini, UN memiliki 20 paket soal dimana satu ruang diisi 20 peserta. Maka setiap siswa memiliki soal yang berbeda.

Dulu dalam ujian yang sulit seperti UN ini, terkenal istilah hitung kancing, itulah bagi orang-orang yang pesimis. Masih berlakukah di zaman sekarang?

Ujian adalah proses dimana kita akan naik pangkat dan lulus. Jika ternodai dengan kecurangan, meskipun nilai kita bagus, terasa ‘memuaskan’ tapi tak jujur, itu semua akan sia-sia.

No comments:

Powered by Blogger.