Ads Top

Mengingat Lupa

Mengingat Lupa
Dalam bahasa Sunda, Lupa berarti hilap. Dalam bahasa Indonesia, hilap bisa berarti khilaf atau sinonimnya salah. Kini, pertanyaannya apakah lupa itu merupakan suatu kesalahan? Sepertinya tak semua lupa adalah kesalahan. Namun ingat, ada lupa yang bisa berakibat fatal, bahkan membuat kehilangan nyawa : lupa bernafas. ^_^

Ada orang yang mengatakan bahwa lupa itu adalah penyakit, yaitu pikun. Ini yang bahaya. Biasanya penyakit ini menjangkit orang yang sudah tua. Meskipun tak seperti itu juga. Tua - muda pun bisa mengalaminya. Termasuk saya yang terkadang sering lupa.


Bila dibiasakan, maka lupa ini menjadi semacam penghambat. Oleh karena itu pola hidup yang teratur dan sehat bisa menghindarkan kita dari lupa. Penyakit lupa bisa juga disebabkan karena makanan yang kita konsumsi mengandung zat-zat yang mengganggu otak serta mengurangi daya ingat. Makanya muncullah berbagai obat untuk mengatasinya. #bukanpromosi

Kembali ke lupa. Bagi kita sebagai pelajar seumur hidup. Baik di lembaga formal seperti sekolah, kampus, tempat kerja, maupun di kehidupan di mana saja dituntut untuk bisa mengingat. Baik itu rumus-rumus, pelajaran, bahkan pengalaman.

Ada semacam trik ataupun kebiasaan agar kita terhindar dari lupa. Apakah itu? Sederhana saja, sedikit pengalaman saja yang saya dapatkan berikut cara-caranya :
  1. Membuat Diary/Catatan Harian. Orang-orang yang mempunyai kebiasaan ini cenderung mampu memiliki daya ingat yang bagus dikarenakan memiliki historis perjalannya setiap hari. Selain membantu skill menulis, kebiasaan membuat diary bisa menenangkan pikiran dan mengenang masa-masa lampau
  2. Mengingat kejadian dari mulai bangun tidur sampai menjelang tidur. Hal ini dilakukan jika tidak memiliki diary. Kebiasaan ini dilakukan oleh banyak orang dan terbukti bermanfaat.
  3. Mengkonsumsi makanan yang baik untuk otak, terutama ikan. Kenapa orang-orang Jepang otaknya encer, salah satu jawabannya mungkin karena kebiasaan ini. Mereka lebih gemar mengkonsumsi ikan.
Kini kita berbicara tentang perasaan. Bagaimanakah rasanya jika kita dilupakan oleh seseorang? Kita semua punya jawabannya masing-masing. Terlepas dari pertanyaan tersebut, lupa disini adalah berhubungan dengan kebaikan. Kita selalu lupa dengan kebaikan orang lain, namun selalu ingat dengan keburukannya. Begitu juga jika terjadi sebaliknya, kebaikan kita selalu dilupakan dan kejelekan kita selalu diingat-ingatnya. Mengapa seperti itu?

No comments:

Powered by Blogger.