Ads Top

Perkaderan yang Berkesinambungan

Foto : Hawali
Terkadang kita merasa jenuh ketika belajar di kelas. Kembali kepada motivasi kita, itulah faktor dari dalam, dan banyak faktor dari luar seperti pelajaran apa yang disampaikan, siapa yang menyampaikan, bagaimana caranya menyampaikan. Kita merasa waktu berjalan lambat ketika berada di kelas yang membosankan.

Kasus di atas terjadi beberapa waktu yang lalu, tepatnya seminggu yang lalu saat Pelatihan Kader Taruna Melati 3 (PKTM) IPM DKI Jakarta. Ada salah satu peserta yang meminta narasumbernya jangan yang "garing". Ada juga yang menyampaikan bahwa materi-materi yang diberikan terlalu tinggi. Dalam artian bahasa dan penyampaiannya menggunakan istilah-istilah yang asing di telinga para peserta.

Secara tingkatan, TM 3 tentunya berbeda dengan TM 2 dan TM 1. Perkaderan Taruna Melati memang didesain berjenjang disesuaikan tingkatan mulai dari Pimpinan Ranting, Pimpinan Cabang, Daerah, Wilayah, hingga Pusat. Materi yang dimasukan kedalam perkadran pun terdapat penyesuaian. Misalkan paket materi tentang IPM, di TM 1 tentang pengenalan, di TM 2 diperdalam lagi, di TM 3 sudah mulai mengkaji apa itu IPM. Selain itu di TM 3 sudah dimasukkan muatan ideologis dan sosial kemasyarakatan.

Sebagai fasilitator saya menyadari hal tersebut. Kami tidak memaksakan para peserta untuk faham dan langsung mengerti apa yang disampaikan oleh sang narasumber. Oleh karena itu perlu diskusi yang lebih mendalam lagi tentang materi-materi yang telah diterima untuk kemudian dievaluasi.

Ada beberapa alumni yang menganggap kami belum layak menyelenggarakan PKTM 3 ini. Katanya, melihat dari sisi Pimpinan Wilayah dan juga Pimpinan Daerah yang ada di DKI. Saya mengamini kami perlu pembenahan dimana-mana. Nah, pelaksanaan TM 3 kemarin adalah salah satu program perkaderan yang harusnya didukung berbagai pihak.

Selain itu, proses yang lumayan panjang untuk melaknakan TM 3 ini. Mulai dari analisis, menyekolahkan kader ke Wilayah lain, menyelenggarakan TM 2 terlebih dahulu, menyusun materi sesuai dengan kebutuhan dengan memperhatikan Sistem Perkaderan IPM, pemetaan peserta, hingga penentuan waktu, tempat, dan narasumber. Selain itu yang penting dari yang terpenting adalah urusan pendanaan.

Dalam proses penyelenggaraan, fasilitator memegang peranan paling penting. Pembagian tugas antar fasilitator, baik itu dalam urusan materi ataupun instrumen, urusan kerohanian dengan Imam Training, hingga koordinasi dengan panitia teknis seperti urusan konsumsi, perlengkapan, dan kebersihan.

Kini sudah seminggu berlalu, waktu terasa begitu cepat berjalan. Hari-hari penyelenggaraan pun seperti itu. Kelas materi dan diskusi diikuti berulang-ulang. Tentunya bukan hanya di kelas, perkaderan sesungguhnya ada di akar rumput dan basis massa IPM yaitu pelajar.
---
Terimakasih kepada semua pihak yang telah ikut menyukseskan PKTM 3 IPM DKI Jakarta :
- Ayahanda Pimpinan Cabang Muhammadiyah Tebet Timur
- Majelis Dikdasmen Pimpinan Cabang Muhammadiyah Tebet Timur
- Pimpinan Cabang 'Aisyiyah Tebet Timur
- Alumni IPM, Angkatan Muda Muhammadiyah Tebet dan Jakarta Selatan
- Segenap Pimpinan Wilayah IPM DKI Jakarta
- Pimpinan Daerah IPM Jakarta Selatan
- Pimpinan Cabang IPM Tebet Raya
- Seluruh Peserta yang luar biasa ^^

No comments:

Powered by Blogger.