Ads Top

Berbuatlah Kebajikan

Dok Pribadi
Sangat bersyukur untuk hari ini yang tak akan terlupakan, melihat tangisan terharu bunda, kembali berkumpul bersama keluarga tercinta

Perjuangan belum usai, jalan masih panjang membentang. Jika tuhan masih memberikan kesempatan, kami selalu memiliki harapan demi masa depan

Meskipun sebagai anak kita hanya titipan Tuhan, namun dikemudian hari kita akan menerima titipan pula.


Mulailah untuk lebih mengerti akan arti kehidupan bagi orang tua. Tak perlu menunggu esok atau lusa.


Ketika saatnya tiba, yang kita lafalkan pertama kali adalah do'a. Itulah senjatanya. Tanpa banyak kata, tetapi senantiasa terus berusaha

(@rizki_pd 27 November 2013)
---
Sujud syukur aku lakukan ketika pengumuman hasil sidang skripsi. Ketika itu pula langsung dilakukan yudisium pemberian gelar sarjana. Kini, dua bulan setelah itu adalah pelantikan secara resmi dalam acara wisuda.

Hari pelantikan ini sangat dinanti-nanti, bahkan dari jauh hari aku telah memberitahu orang tua, adik, kawan, dan saudara. Sebagai anak dan cucu pertama di keluarga, aku menjadi sarjana pertama. Alhamdulillah, aku bisa membanggakan orang-orang terdekat. Kebahagiaan ini senantiasa akan selalu aku simpan didalam hati dan memori.

Ucapan selamat atas kelulusanku banyak berdatangan, terutama dari kawan-kawan. Satu yang perlu aku catat adalah pesan dari Baban "Selamat untukmu ya. Menjadi Pribadi yang lebih bertanggung jawab atas gelar yang kamu miliki sekarang"

Proses Perjalanan
Selama menempuh pendidikan dari sekolah dasar hingga sekolah atas, aku tak pernah pindah-pindah. Hanya tempat tinggal saja yang sering pindah. Mulai dari rumah sendiri hingga rumah orang lain. Kecuali dalam menempuh pendidikan tinggi ini, aku merasakan bagaimana berpindah dari satu institusi ke institusi lainnya. Aku hanya selesai satu semester saja di Uhamka, kemudian semester dua dan selanjutnya saya ber-istiqomah di Universitas Bung Karno.

Ada berbagai pertimbangan mengapa aku mengambil keputusan untuk pindah. Tetapi Alhamdulillah, aku rasa itu menjadi jalan yang terbaik. Walaupun dalam perjalanannya banyak sekali tantangan dan cobaan. Dengan bekal tekad yang kuat, kerja keras, ikhlas dan konsistensi semua dapat aku jalani dan mendapatkan hasil yang maksimal.

Setelah lulus seperti sekarang ini rasanya waktu berjalan begitu cepat. Setiap semester yang aku jalani, setiap ujian yang aku kerjakan semua dibarengi dengan berbagai pengorbanan. Pagi, siang, sore, malam hari semuanya pernah aku rasakan di kampus. Belajar biasa, mengerjakan tugas, ujian, penyusunan skripsi hingga sidang pertanggungjawaban telah aku lewati dan tak akan pernah terlupakan.

Orang yang Aku Kenal
Keberhasilan ini tak mungkin aku raih sendirian. Ada banyak orang yang membantu diriku mulai dari awal hingga akhir. Aku pun pada pertama kali tidak pernah menyangka bisa masuk UBK. Senior akulah yang mengantar berkeliling mencari kampus. Atas berbagai pertimbangan dan survey, setelah keluar dari Uhamka, saya memilih beberapa universitas, tapi ditetapkanlah UBK menjadi tujuannya.

Di UBK saya bertemu dengan orang-orang belum aku kenal sebelumnya. Banyak teman yang memiliki latar belakang berbeda-beda dan tujuan kuliah yang berbeda pula. Kampus memang menjadi laboratorium sosial serta menjadi pembanding untuk menerapkan berbagai ilmu dan pengalaman di masyarakat.

Ternyata selain bertemu orang-orang yang belum aku kenal sebelumnya, aku malah bertemu sahabat lama. Tak tanggung-tanggung, dua orang yang aku kenal dulu saat sekolah dasar dan satu orang yang aku kenal saat SMP dapat bertemu lagi di kampus ini. Seperti pepatah bilang dunia ini sempit. Tapi tentunya tuhan mempunyai tulisan bagi kehidupan kita masing-masing, dan bersyukur atas pertemuan tersebut kami bisa terus menyambung tali silaturahmi.

Managemen Waktu
Sehari-hari tentu kita mempunyai aktivitas yang berbeda. Banyak orang yang kuliah tapi malah putus di tengah jalan dengan alasan yang berbeda-beda pula. Jika tidak mengambil tindakan tegas dan memilih mana yang menjadi prioritas pastinya aku juga bisa saja berhenti. Oleh karena itu managemen waktu sangatlah penting bagi kita untuk membagi berbagai kegiatan kita. Sakit sedikit, hujan, macet, bahkan kerjaan bukan halangan. Kuliah harus terus berjalan walau apapun yang terjadi.

Seperti twit aku di atas : perjuangan belum usai. Ini adalah awal dari perjalanan lain yang akan aku susuri. Sebenarnya menjadi beban moral setelah kelulusan ini. Betapa tidak, sebagai generasi penerus bangsa, aku tidak bisa tinggal diam melihat kondisi seperti sekarang ini : korupsi, perilaku amoral, kerusakan alam dan lingkungan, dan banyak masalah lainnya.

Aku adalah salah satu yang percaya bahwa institusi bukanlah segalanya. Belajar yang sebenarnya adalah dimanapun kita berada, tidak harus di sekolah, kampus, perpustaan atau tempat belajar lainnya. Belajar pun bukan dari orang-orang yang memiliki gelar lebih dari kita. Belajar bisa kepada siapa saja baik dari orang yang bergelar ataupun tidak. Bahkan belajar bisa dari orang yang kita anggap kurang waras (orang gila).
Wallahualam

No comments:

Powered by Blogger.