Ads Top

JOKOWI-ISME

Game Selamatkan Jakarta
Putaran kedua Pemilukada DKI Jakarta akan digelar pada 20 September. KPUD DKI Jakarta sebagai penyelenggara telah melakukan berbagai persiapan guna memantapkan pemilihan Gubernur - Wakil Gubernur yang akan memimpin Ibu Kota terhitung sampai lima tahun mendatang, 2012 - 2017.

Sedikit review tentang Pemilukada Putaran Pertama, secara mengejutkan kita semua bahwa pasangan Jokowi - Ahok mampu mengungguli sang Incumbent Fauzi Bowo yang berpasangan dengan Ketua Partai Demokrat DKI, Nachrowi Ramli (Nara). Berdasarkan Quick Count (Perhitungan Cepat) yang dilakukan Kompas beberapa jam setelah TPS (Tempat Pemungutan Suara) ditutup saja, angka-angka tersebut muncul. Terbukti bahwa "wong Solo" pasangan Joko Widodo - Basuki Tjahaja Purnama unggul dengan 42,58% suara, sementara itu Foke - Nara 34,39%, pasangan lainnya yaitu Hendardji - Riza mendapat 1,88%, Hidayat - Didik 11,38%, Faisal - Biem 5,05%, dan Alex - Nono 4,72%.


Benar saja, perhitungan cepat tersebut tidak begitu meleset dari perhitungan manual yang dilakukan KPUD DKI, hanya berbeda beberapa nol koma persen saja. Yang mencengangkan dan diluar prediksi semua orang, adalah tentang "kemenangan" sementara pasukan Kotak-kotak. Karena maklum saja, lembaga survei sekelas LSI (Lingkaran Survei Indonesia) yang sudah termasyhur telah melakukan survei sebelum perhitungan yang menyebutkan bahwa pasangan Foke - Nara akan menang satu putaran. Namun apa dikata, setelah pemungutan suara dilakukan, terbukti Lembaga Survei milik Denny JA tersebut meleset. Memang tak semudah itu dibilang meleset, ada banyak faktor dibalik itu semua.

Mungkin disini saya hanya akan sedikit membahas tentang "fenomena" sang Wali Kota Solo yang mengalami "kecelakaan" lagi dalam kiprahnya dalam dunia politik. Begitulah katanya "Sebenarnya saya ini hanya tukang kayu, menjadi Wali Kota itu adalah sebuah kecelakaan" ucap Jokowi dalam videonya yang beredar di YouTube dan beberapa statemennya di media.

Jokowi terbukti mampu menata Solo menjadi benar-benar seperti sloganya "Spirit of Java". Begitu pula dengan apa yang telah ia banyak perbuat disana. Kali ini ia menjadi Wali Kota dalam periode keduanya, dalam sebelumnya ia mencalonkan menjadi walikota itu, ia menyebutkan tak berkampanye sedikitpun apalagi mengeluarkan dana, tapi ia berhasil menang mutlak dalam periode keduanya dengan suara lebih dari 90 persen. Masyarakat Solo begitu mengagumi sosok Jokowi, begitu mendoakannya dan juga mendukungnya.

Saya juga sampai sekarang begitu terheran-heran dengan sosok yang satu ini. Banyak orang yang simpati dalam mendukung Jokowi. Semua itu mengalir begitu apa adanya, Ia (Jokowi) adalah sosok yang sederhana, memiliki kecerdasan, kreativitas, jiwa kepemimpinan, dan juga manajerial yang baik. Dimana elemen-elemen tersebut saat ini jarang dimiliki para "penguasa" daerah, bahkan nasional - internasional pun.

Itulah yang saya katakan sebagai "JOKOWI-ISME". Dalam dukungan untuk Calon Gubernur ini, orang-orang terlihat inovatif, ada yang mampu berdagang "jersey" kameja kotak-kotak kebanggaan Calon nomor 3 ini, ada yang membuat buku tentang sosok Jokowi, membuat lagu untuknya, membuat video dukungan, JASMEV (Jokowi Ahok Social Media) yang bergerak di jejaring sosial maya, sampai membuat game Selamatkan Jakarta yang bertema Jokowi serta dukungan-dukungan lainnya. Termasuk dukungan saya ini, meskipun hanya sebuah tulisan di blog.

Terlepas dari ada pro-kontra dalam jalannya menuju DKI satu. Tapi tetap saja bahwa yang katanya Wali Kota terbaik sedunia tersebut sangat dinanti kiprahnya dalam "menyembuhkan" Ibu Kota. Itulah harapan teman-teman, saudara-saudara saya yang berada di Jakarta khususnya, dan Indonesia secara umumnya. Karena Jakarta adalah barometer, semoga saja apa yang bisa Pak Jokowi lakukan adalah yang terbaik untuk Jakarta.

Bravo Jokowi

No comments:

Powered by Blogger.