Cerita Sederhana Tentang Hidup
Ilustration : buncee.com |
Ada yang bilang hidup ini semacam perlombaan. Mencari manusia yang mampu bertahan. Hidup itu harus survive. Kapan kehidupan dimulai? Dimulai dengan kompetisi berjuta-juta sperma yang akan membuahi suatu tempat di dalam perut seorang perempuan. Hanya satu yang berhasil. Itulah kita, disini, membaca tulisan ini.
Hidup ini misteri. Ada yang bilang seperti itu. Manusia tidak tahu apa yang akan terjadi kemudian. Pasrah menjalani hidup? Apa adanya? Mungkin itu satu perilaku atau sifat orang yang pasif. Apakah kita akan mencari makna dari hidup ini. Apakah anda suka misteri? Semacam teka-teki? Lihat hari kemarin! Apakah saat hari kemarin anda telah membayangkan bahwa hari ini akan seperti ini. Tentunya bisa jadi iya atau tidak. Manusia hanya bisa memprediksi, membayangkan, merencanakan dan melaksanakan kehidupan ini. Berjalannya serahkan kepada Tuhan, tentunya dengan keyakinan dan niat/tekad untuk senantiasa berbuat baik.
Sesungguhnya jika hari ini lebih baik dari hari kemarin, berarti kita termasuk orang yang beruntung. Jika hari ini sama dengan hari kemarin, berarti merugi. Dan, jika hari ini lebih buruk dari hari kemarin maka termasuk orang yang dilaknat. Anda ingin memilih kelompok orang yang seperti apa? Beruntung, merugi, atau yang dilaknat? Tentu jawabannya tergantung dari apa yang dilakukan, dan itu sekarang bukan kemarin atau pun besok. Apa yang bisa dilakukan sekarang juga, lakukanlah jangan ditunda-tunda. Bukankah pengalaman telah memberikan pembelajaran? Kadang, kita sebagai manusia lalai akan itu. Do it right now!
Hidup ini bagai kepingan yang terasing dilautan (Pas Band). Persepsi orang tentang hidup tentunya berbeda, bisa juga tergantung kepada situasi dan kondisi. Suatu ketika kita menganggap hidup ini sendiri, tak ada yang menemani. Rasanya hidup ini kesepian, meskipun berada dalam keramaian. Keluarlah dari perasaan dan kondisi seperti itu! Anda menyadari bahwa Tuhan memberikan semua yang terbaik bagi hamba-Nya. Kondisi yang lebih baik tengah menunggu anda. Terpuruk hanya menjadikan manusia pecundang! The quitters never win, and the winners never quit! Dalam bahasa saya, pecundang tak akan pernah menang dan pemenang tak akan pernah menyerah.
Hidup yang tidak mau direfleksikan : jangan diteruskan! (Socrates) Jadikan pengalaman sebagai penuntun!
No comments:
Post a Comment