Review Movie "Ratatouille"
Picture : movieworthsee.blogspot.com |
Salah satu ciri orang pandai adalah mampu memanfaatkan mimpinya menjadi hal yang lebih berguna untuk orang lain
~ Pepatah
Ini dia salah satu film lagi yang berlatar di Perancis. Namun bedanya Ratataouille ini adalah film animasi besutan Disney Pixar tahun 2007. Melihat dari judulnya, Ratatouille sudah berbau makanan, karena memang benar, Ratatouille adalah salah satu jenis makanan khas Perancis, yang diceritakan dalam film ini adalah makanan desa.
Berawal dari kisah Remy dan keluarganya (koloni tikus di pinggiran Perancis). Inilah bagusnya imajinasi sang pembuat cerita, manusia yang bisa dibilang sebagai makhluk yang diciptakan untuk memasak belum tentu mahir, apa lagi tikus. Namun, beda dengan Remy. Dia memiliki kelebihan dibandingkan tikus-tikus lain di keluarganya. Ia mampu membedakan makanan mana yang layak untuk dimakan dan yang tidak. Selain itu, ia bisa memasak, nah lho. Emang bisa?
Remy sering mengendap-endap ke rumah "inang", atau tempat dia dan koloni keluarganya tinggal. Biasanya tikus bermukin di atap rumah. Ia sering melihat tontonan memasak di televisi dimana pemandunya adalah chef Gusteau, sang masterchef kenamaan di Paris. Sampai singkat cerita Remy cs ketauan oleh sang pemilik rumah mencuri bahan makanan didapur, yang mengakibatkan Ia harus kabur. Dan yang menyelamatkannya ketika berenang di sungai adalah buku memasak karangan Gusteau.
Remy tak menyangka, dalam perjalanan yang membuat ia berpisah dengan keluarganya, ia "berlabuh" di kota Paris. Ia pun akhirnya mampu melihat pemandangan paris dan yang lebih ia senang adalah bisa melihat restoran sang "idola" chef Auguste Gusteau.
Gusteau mempunyai restoran terkenal yang namanya sama dengan dirinya. Restorannya begitu terkenal. Sampai ada seorang "pengkritik" atau pengamat makanan bernama Anton Ego yang memuat resume tentang masakan yang disajikan Gusteau kala itu dengan nada yang keras di media. Tentunya kritikan itu bernada negatif. Tak lama setelah itu Gusteau meninggal. Reputasi restorannya menurun.
Otomatis, sepeninggal Gusteau, restorannya dipegang oleh pemimpin baru yang kala itu dipegang oleh seorang karakter antagonis. Ia menyembunyikan bukti bahwa Linguini, anak yang baru masuk kerja di dapur restoran sebagai pewaris Restoran Gusteau.
Pertemanan Linguini dan Remy dimulai ketika sang tikus bisa menunjukkan ia mampu memasak. Ia membuktikannya melalui racikan resep, bagimana bahan-bahan untuk memasak, sampai segala peralatannya berdasarkan pembelajaran ia dulu dalam buku Gusteau. Sementara itu linguini tak bisa memasak, maka dimulailah ide Remy bisa membantu linguini memasak. Mulai dengan teknik ia masuk ke baju Linguini sampai akhirnya berkat pembelajaran dan kerja keras, Remy mengendalikan linguini seperti mengendalikan robot, dengan kendalinya adalah rambut.
Sang kepala restoran tak menerima bahwa Linguini mahir memasak, karena yang ia tau dia adalah tukang bersih-bersih. Maka diusutlah dengan memata-matainya. Di dapur, Linguini memiliki seorang partner perempuan yang bernama Collete. Ia membantu Linguini untuk melewati rintangan pertama dari pengkritik yang tak diduga, dan akhirnya berhasil. Reputasi restoran Gusteau agak membaik karena masakan Linguini (yang dibantu Remy).
Titik balik dimulai ketika Remy kedatangan keluarga besar (koloni tikus) yang meminta "mencuri" makanan di persediaan dapur restoran. Sampai akhirnya mereka ketauan dan diusir oleh Linguini dan tentunya diusir. Namun karena persahabatan yang erat, akhirnya mereka dipersatukan kembali.
Dalam puncak tantangan, tentunya restoran kedatangan "tamu agung" si Anton Ego. Ia menantang Linguini untuk menyajikan masakan terbaiknya. Ini adalah tentang hidup dan mati restoran, setelah ditinggal semua staf restoran, inilah kendala yang bukan main.
Kala itu, restoran benar-benar kewalahan. Tak disangka, para koloni tikus mampu bekerjasama untuk memasak semua pesanan. Dan, akhirnya mereka berhasil menyajikan "Ratatouille" sang makanan yang ternyata mengingatkan Anton Ego ketika masa kecilnya. Makanan ini membuatnya terharu, apalagi masakan si tikus ini tak tertahankan lezatnya. Perpaduan bumbu, bahan dan rasanya begitu "mengena" di hati Anton Ego.
---
Ratataouille memiliki dua kesan bagi saya. Pertama tentang kekaguman saya akan animasi yang dibuat Disney Pixar. Dengan animasi yang memiliki karakter unik serta secara tampilannya yang benar-benar hidup. Ratatuoille memiliki nilai 9. Kedua adalah tentang cerita serta pesannya. Kolaborasi antara animasi dan cerita yang benar-benar hidup tadi menjadikan kita terus mengembangkan imajinasi. Tentunya secara cerita yang telah mumpuni ditambah look view yang expert membuatnya tak salah sebagai salah satu film yang mendapat penghargaan tertinggi.
Dengan pesan "Everyone can cook" dari Gusteau, bahwa siap saja mampu untuk memasak. Tak memandang itu manusia, perempuan, laki-laki ataupun siapa saja. Inilah motivasi dan yang menjadi kepercayaan untuk semua. Bahwa dengan bersungguh-sungguh kita pasti bisa, sesuai dengan perjuangan kita. Bukan hanya tentang memasak, melaikan dalam hal apapun.
No comments:
Post a Comment