Resensi "Sherlock Holmes : A Game In The Shadow"
Foto : Google |
A Game In The Shadow memiliki latar waktu tempo dulu yang bertempat di Inggris, Perancis sampai ke Jerman. Suasana kuno memang menjadi daya tarik tersendiri dan tantangan bagi para pembuat film. Semua adegan, properti dan pelengkap lainnya diatur sedemikian rupa untuk membawa kita ke masa saat sang Detektif ini beraksi. Tak lupa, semua aksi Holmes dibantu oleh rekannya dr. Watson.
Meskipun sebagai partner, Watson memiliki watak, keinginan dan sifat yang berbeda sangat dengan Holmes. Namun satu yang sama-sama mereka miliki, keduanya sama-sama cerdas. Dengan berbagai intrik dan spekulasi dalam petualangan, Holmes dan Watson bersama saling membahu menyelamatkan perdamaian dunia yang hampir pecah karena perang antara negara-negara eropa.
Game in the shadow mengisahkan tentang berbagai terror bom yang mengguncang berbagai tempat dengan menelan berbagai korban dari orang biasa sampai yang orang tidak biasa. Berbekal kelebihannya yang bisa membaca waktu dan kondisi apa yang akan terjadi, si detektif jenius Holmes berspekulasi dengan cerdik dan melakukan sesuatu yang tidak terduga serta kita tak tahu pasti apa tujuannya.
Beberapa titik yang menjadi sasaran peledakan berhasil diredam oleh Holmes cs. Namun, ada juga spekulasinya yang meleset. Dorrr. Meledaklah tempat itu. Tapi, dari apa yang telah terjadi, Holmes cs bisa mengambil pelajaran untuk memecahkan misteri selanjutnya. Mungkin itulah salah satu makna yang bisa diambil dari film ini.
Berbagai pengorbanan, Holmes telah lakukan dengan partner-partner nya, sampai dia akan kehilangan nyawanya sendiri. Namun dengan kerjasama, mereka mampu melewatinya. Begitu juga dengan pencariannya, karena dari satu langkah cerita yang satu memiliki korelasi dengan yang lainnya.
Kadang, dalam adegan-adegan dalam cerita Holmes kita harus cermat dan betul-betul meresapi serta memahaminya, karena sebagaimana cerita detektif adalah cerita tingkat tinggi. :) Sampai pada cerita-cerita santai namun menegangkan, banyak sekali teka-tekinya. Untuk lebih jelasnya, seperti yang ada dalam scene terakhir pertemuan Holmes dan Moriarty. Semua yang telah dilakukan Holmes begitu terstruktur dan terencana. Sampai kita tak akan bisa menduga, seperti saat Marry (Istri dr Watson) yang dilempar dari kereta, kenapa bisa begitu? Namun Holmes tau, dan apa yang dilakukannya sebagaimana timing dan instingnya.
Holmes mampu untuk berkamuflase, ya, sebagai detektif itulah keahliannya. Maka, dalam Game In The Shadow kita bisa banyak belajar apa yang kita belum ketahui.
Kepiawaian Holmes patut kita kasih empat jempol. :D. Dalam menghadapi berbagai masalah, dan kendala selalu bertindak optimis. Mulai dari menghadapi penjahat kelas teri seperti preman, sampai yang kelas kakap politisi-politisi yang haus akan kekuasaan.
Cek di TeKaPe Trailernya :
No comments:
Post a Comment