Public Relation (1)
modul satu
PENGANTAR PUBLIC RELATIONS
Basically, public relations activities in a company lover endeavour which begin with the improvement of public relations department it self, as well as the conceptions and its practices in the concerned organization. Later if requires empowering public relations to function as spoke person and supporting unit for the management so as to be able to create a good image of the concerned company in society in general and target audience in particular. PROFESI PUBLIC RELATIONS
Menurut Scoot M. Cutlip dan Alien H. Center dalam yuliawati (2005:6) dikemukakan bahwa public relations adalah suatu kegiatan komunikasi dan penafsiran serta pemikiran atau gagasan dari suatu lembaga kepada publiknya dan suatu kegiatan komunikasi penerangan, gagasan-gagasan serta opini-opini dari publiknya yaitu kepada lembaga tadi, dalam usaha yang jujur untuk menumbuhkan kepentingan bersama, sehingga dapat tercipta suatu kesesuaian yang harmonis dari lembaga itu kepada masyarakat.
Effendy (1989:294), pengertian humas adalah :
Komunikasi 2 arah secara timbal balik antara suatu organisasi dengan publiknya atau khalayaknya, baik publik intern maupun publik ekstern dalam rangka mendukung fungsi dan tujuan manajemen dari organisasi tersebut, dengan meningkatkan pembinaan kerjasama dan pemenuhan kepentingan bersama, yang dilandasi asas saling pengertian dan saling mempercayai.
Menurut Jeffkins (1995:9), humas adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi terencana, baik itu ke dalam maupun luar, antar suatu organisasi dengan khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan saling pengertian. Dapat diketahui bahwa fungsi humas adalah menciptakan hubungan baik dalam artian harmonis antara lembaga dengan publiknya dalam rangka menanamkan pengertian, partisipasi publik dalam upaya menciptakan opini publik yang menguntungkan lembaga dengan khalayaknya.
“Public relations is the management function which evaluates public attitudes, identifies the policies and procedures of an individual or organization with the public interest, and execute a program of action to earn public understanding and acceptance” (Glenn dan Denny Griswold:1946). (Public relations adalah suatu fungsi manajemen yang menilai sikap publik, menunjukkan kebijakan dan prosedur dari individu atau organisasi atas dasar kepentingan publik dan melaksanakan rencana kerja untuk memperoleh pengertian dan pengakuan dari publik). Dengan demikian dapat dipahami bahwa public relations itu suatu kegiatan untuk menanamkan dan memperoleh pengertian, goodwill, kepercayaan, penghargaan pada publik.
Dalam public relations terdapat suatu usaha untuk mewujudkan hubungan yang harmonis antara lembaga/perusahaan dengan publiknya. Usaha itu memberikan atau menanamkan kesan yang menyenangkan , sehingga akan timbul opini publik yang menguntungkan bagi kelangsungan hidup lembaga/perusahaan tersebut. Dalam pengertian teoritis, public relations merupakan salah satu bidang ilmu komunikasi praktis, yaitu penerapan ilmu komunikasi pada suatu lembaga/perusahaan di dalam melaksanakan fungsi manajemen (F. Rachmadi:1996).
Selanjutnya Frank Jefkins (1992) mengatakan, “Public relations is a system of communication to create a goodwill”. (Public relations adalah suatu sistem komunikasi untuk menciptakan itikad baik). Edward L. Bernays menguraikan, “Public Nations ha three meanings; (1) information given to the public, (2) permasion directed to the public to modify attitudes and actions of an institution, (3) efforts to integrate attitudes and actions of an institution”. (Public nations mempunyai tiga arti, yaitu (1) penawaran kepada masyarakat, (2) persuasi untuk mengubah sikap dan tingkah laku masyarakat, (3) usaha untuk mengintegrasi sikap dan pebuatan suatu badan dengan sikap perbuatan masyarakat dan sebaliknya).
Berdasarkan definisi-definisi yang dikemukakan para ahli, dapat dilihat bahwa walaupun berbeda-beda ada beberapa kesamaan pokok pikiran, yaitu : a. Public relations merupakan suatu kegiatan yang bertujuan memperoleh goodwill, kepercayaan, saling pengertian dan citra yang baik dari publik. b. Sasaran public relations adalah menciptakan opini publik yang favourable, menguntungkan semua pihak. c. Public relations merupakan unsur yang sangat penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik dari lembaga/perusahaan. d. Public relations adalah usah untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara suatu lembaga/perusahan dengan publik melalui suatu proses komunikasi timbal balik atau dua arah.
Pada hakikatnya Public Relations merupakan metode komunikasi yang meliputi berbagai teknik komunikasi. Dimana di dalam kegiatannya terdapat suatu usaha untuk mewujudkan hubungan yang harmonis antara suatu lembaga/perusahaan dengan publiknya, atau usaha untuk mewujudkan opini publik yang favourable (menyenagkan/menguntungkan). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa public relations merupakan suatu fungsi manajemen. Di sini diciptakan suatu aktivitas untuk membina dan memelihara sikap budi yang menyenangkan bagi suatu lembaga/perusahaan di satu pihak dan publik di lain pihak. Hal ini tercermin dalam definisi yang dikemukakan oleh Onong Uchjana Effendy (1992), fungsi public relations melekat pada proses manajemen, yang berarti bahwa public relations tidak mungkin dipisahkan dari manajemen.
Eksistensi purel sebagai pelembagaan kegiatan komunikasi dalam lembaga/perusahaan justru untuk menunjang upaya manajemen dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk mencapai suatu tujuan dalam teori manajemen, disebutkan bahwa prosesnya berlangsung melalui tahap-tahap yang dikenal dengan POAC, yaitu Planning (Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian), Actuating (Penggiatan), dan Controlling (Pengawasan). Dan unsur-unsur yang terlibat dalam proses yang bertahap secara berkesinambungan itu ialah yang dikenal dengan rumus 6M, sebagai singkatan dari Men (Manusia), Materialis (Bahan), Machines (Mesin), Methods (Metode), Money (Biaya), dan Markets (Pasar).
Untuk mencapai keempat tahap yang dilengkapi dengan 6 unsur komunikasi itu, manajemen akan berhasil bila ditunjang oleh kegiatan purel. Namun kegiatan purel di sini adalah khusus yang bersangkutan dengan komunikasi. Dan yang berhubungan dengan komunikasi adalah unsur manusia, yaitu manusia yang berada di dalam lembaga/perusahaan dan manusia di luar lembaga/perusahaan, tetapi yang ada hubungannya dengan lembaga/perusahaan. Dengan demikian dapat dipahami, komunikasi memegang peranan penting dalam proses interaksi antara berbagai unsur di dalam sistem itu. Komunikasi merupakan faktor dasar yang menentukan kelancaran proses manajemen tersebut. F. Rachmadi (1996), menjelaskan, public relations menyelenggarakan komunikasi timbal balik antara lembaga/perusahaan dengan publiknya dan ini turut menentukan sukses tidaknya lembaga/perusahaan tersebut.
Komunikasi timbal balik itu ditujukan untuk menciptakan saling pengertian (public understanding) dan dukungan (public support) bagi tercapainya tujuan, kebijakan, dan langkah serta tindakan lembaga/perusahaan itu. Komunikasi yang berlangsung dalam dua arah timbal balik (two way traffic reciprocal communication), berarti bahwa pada jalur pertama komunikasi berbentuk penyebaran informasi oleh manajer sebagai pemimpin perusahaan pada publik. Pada jalur kedua komunikasi berlangsung dalam bentuk penyampaian tanggapan atau opini publik (public opinion) dari pihak publik kepada manajer.
Public relations yang efektif adalah dimana dalam komunikasi dua arah timbal balik terdapat kesamaan atau kesepakan pengertian antara lembaga/perusahaan dengan publik. Apabila situasi yang negatif (antipati, curiga, apatis, kurang tahu) dapat dibuah menjadi positif (simpati, menerima, tertari/suka, berpengalaman) berarti terdapat pengertian dari publik terhadap lembaga/perusahaan tersebut dengan demikian seorang public relations harus menguasai komunikasi persuasif (bujukan/ajakan). Pola kerja public relations dalam melakukan komunikasi dua arah tersebut, dimulai dengan penelitian, perencanaan, komunikasi dan evaluasi, hingga bentuk, teknis, serta tujuan komunikasi yang dipergunakan, misalnya bekerja sama dengan pihak media massa/pers (press relations), menyusun acara-acara penting (event programs), melaksanakan teknik publikasi untuk mencapai publisitas, kiat dan strategi kampanye public relations serta metode komunikasi yang dipakai.
A. Tujuan
1. Terselenggaranya komunikasi dua arah timbal balik antara lembaga/perusahaan dengan publik.
2. Terciptanya hubungan yang harmonis dengan publik, agar ada : - Saling pengertian (mutual understanding) dan dukungan (public support) - Saling memercayai (mutual confidence), saling menghargai (mutual appreciation), itikad baik (goodwill) dan citra baik (good image).
3. Opini publik yang favourable tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh lembaga/perusahaan terwujud.
B. Fungsi dan Tugas
Menurut Frank Jeffkins (1992), fungsi dan tugas public relations adalah:
1. Menciptakan dan memlihara citra serta kebijakan lembaga/perusahaan termasuk prosedur pelayanan dari para karyawannya.
2. Memonitor pendapat masyarakat dan menyampaikannya kepada unsur pimpinan.
3. Memberikan saran kepada manajer mengenai masalah komunikasi, perumusan dan tekniknya.
4. memberikan informasi kepada publik mengenai kebijakan, kegiatan, prosedur-prosedur dan kepegawaian sehingga publik (masyarakat) mengerti dan memahami tentang lembaga/perusahaan tersebut.
sumber : Edison B. Hutapea : 2010
No comments:
Post a Comment