BENARKAH KRISTUS JESUS PENEBUS ?
Materi : Kristology
Sifat : Pembekalan
Penulis : Romo Santos Budi Ovm.
(Anggota Da’wah Khusus Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat
BENARKAH KRISTUS JESUS PENEBUS ?
Judul yang juga mengandung pertanyaan tersebut diatas gampang sekali jawabannya, yaitu “Tidak Benar” alias “Bohong Besar”, malahan Jesus atau Nabi Isa AS tidak mengetahui apa-apa tentang ajaran sesat yang justru menggunakan diri beliau sebagai Zonde bok atau kambing hitam atas suatu ucapan dan pekerjaan yang tidak beliau lakukan. Judul diatas sebenarnya bukan urusan kaum muslimin wabil khusus Muhammadiyah, tapi lantaran melibatkan Nabi Isa As. Sebagai kambing hitam, maka langsung atau tidak langsung menjadi urusan kita kaum muslimin dan tentunya Muhammadiyah sebagai gerakan islam yang konon kabarnya sudah internasional. Semua ini bukannya tanpa alasan dan dalil, malahan disuruh dan diperintah oleh Allah dengan firman-Nya dalam Al-Qur’an surat Al-Baqoroh ayat 285 dengan penekanan pada kalimat
285. Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan Kami taat." (mereka berdoa): "Ampunilah Kami Ya Tuhan Kami dan kepada Engkaulah tempat kembali."
Juga agar semakin mantap kepedulian kita kepada Jesus Kristus, maka surat An-Naml ayat 76 sebagai dasar pijakan pandangan atau grondslag pembelaan kita terhadap nabi Isa As., dan penekanannya pada kalimat di bawah ini :
76. Sesungguhnya Al Quran ini menjelaskan kepada Bani lsrail sebahagian besar dari (perkara-perkara) yang mereka berselisih tentangnya.
Karenanya kita yang tergabung dalam persyarikatan besar bernama Muhammadiyah ini mau tidak mau harus menempakan posisi “berhadapan” dengan mereka apapun resikonya, bukan malah sebaliknya. Dan ini harus menjadi “Denkende geesten atau state of mind” bagi Muhammadiyah bila masih mengaku back to the holy Qur’an Wassunnah. Juga ayat-ayat Al-Qur’an lain yang berhubungan dengan judul diatas yang tidak penulis cantumkan tetap menjadi penopang terhadap ayat Al-Qur’an tersebut diatas didalam rangka agresi terhadap kemusyrikan dan kristenisasi.
Judul diatas ini akan diketahui oleh publik bahwa semua itu bohong, dan bagi orang-orang musyrik kristiani semua itu ada dianggap benar, akibat daripada kebohongan yang diulang-ulang selama kurang lebih 2000 tahun, maka seolah-olah menjadi suatu kebenaran, karenanya hanya orang-orang yang nuchter saja akan ketidak benaran yang mengetahui adanya kebohongan publik seperti ini, dan karena bible ini bukan kitab suci kita, maka kita gunakan ayat-ayat bible ini hanya untuk berhadapan dengan mereka dan untuk mengetahui kebohongan mereka semata sebagai senjata makan tuan buat mereka kaum musyrikin kristiani laknatullah.
Ayat-ayat mengenai ajaran bahwa Jesus mati untuk menebus dosa dunia, semuanya, kalau tidak sebagian besar terdapat pada tulisan dari surat-surat paulus yang 14 surat banyaknya, jadi bukan kata-kata Jesus kristus, untuk ini sarjana barat sendiri bernama Hector Hawton dalam bukunya berjudul “The thinker’s hand book p.94” berkata “The orthodox doctrines about original sins or the world, really not be founded in the ancients sacred records manuscript of the new testament book, make certain that, all this doctrines was taken from the exegesis of St. Paul epistles.”
Bahwa mengenai ajaran dosa asal sungguh tidak terdapat pada teks manuskrip paling kuno (awal) dari perjanjian baru. Yakinlah, demikian Hector, bahwa ajaran ini diambil dari penafsiran dan ajaran dari surat-surat Rasul Paulus.
Jadi jelas bukan Jesus yang mengajarkan doktrin seperti ini. Karena itu banyak kaum sarjana, terutama sarjana barat yang mengatakan bahwa pendiri agama Kristen adalah Paulus, bukan Jesus, seperti apa yang dikatakan oleh seorang pastor berbangsa Jerman, Prof. DR. Yohannes Lehmann, setelah bertobat dan menjadi muslim pada bulan Mei 1975 beliau merubah namanya menjadi Prof. DR. Yahya Abdurrahman Lehmann, ketika beliau diwawancarai oleh majalah Panorama Haarlem Netherland mengenai siapa pendiri agama Kristen beliau berkata : “Zonder Paulus (Zegt Dr. Lehmann) zou er vermoedelijk geen Christendom bestaan. Hij maakte van een Joodse beweging een wereld religie”
Tanpa Paulus, gereja (kemungkinan) tidak akan berdiri, karena ia (Paulus) telah membuat agama dunia dari gerakan Yahudi. Tepat apa kata DR. Lehmann, bahwa Pauluslah pendiri agama Kristen, tentunya dengan semua ajarannya yang justru secara diametral bertentangan dan tabrakan dengan ajaran Jesus sendiri.
Kalau kita baca Injil, yang saya maksud ialah kitab perjanjian baru dan bukan Injil yang telah ada Allah SWT turunkan kepada nabi Isa As. Dan Injil yang telah diturunkan oleh Allah SWT. justru telah lama sekali tiada, hanya saja secara samar bisa didapat dengan menggunakan keterangan dari tulisan Markul pasal I : 14 yang bunyinya :
“En nadat Johannes was overgeleverd, ging Jesus naar Galilea om het Evangelie Gods te prediken.”
Setelah Johannes pembaptis (nabi Jahya As.) ditangkap, pergilah Jesus ke Galilea mengabarkan Injil Allah. Anehnya orang-orang kafir kristiani tidak merasa bingung bila membaca ayat ini, seharusnya mereka bertanya, mana Injil Allah yang diberitakan Markus tersebut diatas?. Mengapa harus perjanjian baru?
Dan sungguh mereka tidak bisa mendapatkan Injil Allah tersebut, hingga walaupun sampai hari kiamat tiba, walaupun hingga burung gagak berbulu putihpun mereka tidak mungkin mendapatkan teks-teks asli Injil Allah tersebut. Menurut dugaan para ahli sejarah mungkin kitab Injil itu turut dihancurkan pasukan Romawi yang dipimpin oleh panglima Titus ketika mengobrak-abrik Jerusalem pada tahun 74 M yang menurut sejarah dunia disebut the Great Diaspora dimana orang Yahudi dibinasakan dan tersebar luas ke penjuru dunia tanpa tanah air, atau mungkin dibawa sendiri oleh Jesus Kristus ketika diangkat (diselamatkan) oleh Allah SWT. ke suatu rabwah & tanah yang tinggi dan datar, sebagaimana firman Allah SWT. dalam Al-Qur’an surat Al-Mu’minun ayat 50 :
50. Dan telah Kami jadikan (Isa) putera Maryam beserta ibunya suatu bukti yang nyata bagi (kekuasaan kami), dan Kami melindungi mereka di suatu tanah Tinggi yang datar yang banyak terdapat padang-padang rumput dan sumber-sumber air bersih yang mengalir[1005].
[1005] Yaitu: suatu tempat di PaIestina.
Kemungkinan tersebut hanya berdasarkan nalar penulis dan didasarkan pada keterangan Markus sendiri yang mana Jesus telah berkata :
“(en Hij zeide) : De tijd is vervuld en het Koninkrijk Gods is na bij gekomen. Bekeert u en gelooft he evangelie” (Markus 1:15)
Waktunya sudah genap, kerajaan sudah dekat, bertobatlah kamu dan percayalah pada Injil itu.
Dasarnya ialah : 1. Waktunya sudah genap, sampai disini yang dimaksud Jesus ialah kerasulan terakhir beliau dari arah Bani Israel dan akan diganti oleh pengganti beliau yang sekaligus Rasul Allah SWT. yang terakhir dari seluruh kemanusiaan.
2. Dengan sinyalemen yang ke-2, yaitu kerajaan Allah sudah dekat.
Mengapa kok dekat ? bukankah perlu kurang lebih 600 tahun sampai diangkatnya Rasullah Saw. atau 3/5 Milenium? Benar sekali, tapi jangan diukur dengan ukuran rasa manusia, tapi ukurannya ialah Allah Swt, dan bagi Allah hal itu tidak lama, hanya setengah hari Tuhan lebih sedikit, seperti firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Haj ayat 47 yang berbunyi :
47. Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, Padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti seribu menurut perhitunganmu.
Jesus kristus paham benar bahwa umatnya yang bernama Bani Israel sungguh-sungguh membangkang dan menolah kerasulannya sampai yaumul kiamah nanti.
3. Sinyalemen yang ke-3 yaitu “Bertobatlah kamu berpeganglah pada Injil” , penekanannya pada kata bertobatlah kamu dan pada Injil. Injil selain nama kitab Allah yang diturunkan pada nabi Isa As. juga punya arti : KABAR BAIK. Kabar baik apa? Ya, kabar baik akan datangnya Rasul terakhir yang bernama Muhammad Saw. sebagai pemegang kerajaan Allah, sudah dekat berarti antara Jesus Kristus dan Muhammad Saw tidak diselingi Rasul Allah yang lain.
Kemungkinan lain hilangnya Injil Allah karena penghianatan dari Rasul Paulus sendiri, karena Paulus juga mengaku memberitakan Injil Allah, dalam suratnya kepada orang Roma Pasal 1 ayat 1 berbunyi :
“Paulus, een dienstknecht van Christus Jesus, en geroepen apostel, afgezonderd tot verkondiging van het Evangelie van God.”
Dari Paulus, hamba Kristus Jesus, yang dipanggil menjadi Rasul dan diasingkan untuk memberitakan Injil Allah. Berdasarkan ayat ini jangan-jangan Paulus ini juga menghancurkan Injil, sebab seandainya ia benar-benar bersumber pada Injil Isa tentunya tulisan-tulisan suratnya tidak akan bertentangan dengan Injil Jesus, kemungkinan setelah dia (Paulus) baca dengan benar, terus dia robah ajaran Jesus dengan ajaran Filsafat Stoa dan Neo-Platonisme yang dia anut, kemudian ia musnahkan Injil itu.
Dan semua sinyalemen ini hanya nalar penulis belaka, bisa salah, bisa juga benar, yang jelas dan akurat ialah “Injil telah lama hilang,” seperti yang ditulis dalam “Encyclopedia Americana” di bawah Bible :
“The original autograph of the New Testament books have long since perished. We have no certain know ledge as to have or where the fourfold Gospel canon came to be formed”
Tulisan asli Injil telah lama lenyap. Kita tidak mempunyai pengetahuan yang tepat bagaimana dan kapan keempat Injil itu dibentuk. Karenanya hanya Allah Swt. yang tahu, sudahlah dan serahkan saja pada Allah Swt. Lha wong injil itu kitabnya kok. Dan kita baca perjanjian baru ini di dalam rangka perang pemikiran dengan orang Kristen dan hanya untuk ilmu pengetahuan.
Marilah kita kembali pada judul diatas. Menurut Paulus dan orang Kristen pada umumnya sedunia ini Jesus mati di tiang salib untuk menebus dosa manusia, m.a.w untuk menebus dosa dunia, padahal menurut Matius 27 : 18 Jesus digantung karena kedengkian umatnya, ayatnya :
“want hij (Pontius Pilatus) wist, dat zij Hem uit nijd hadden overgeleverd”
Karena diketahuinya (Pontius Pilatus), bahwa oleh sebab dengki mereka itu menyerahkan (menganiaya) Dia, atau menurut Stefanus bahwa Jesus dianiaya bersama nabi terdahulu karena mengumumkan akan datangnya Rasul yang benar dan adil, katanya :
“wie van de profetan hebben uw vaderen niet vervolgd, zelfs hebben zij hen gedood, die geprofeerd van de komst van de rechtvaardige, van wie gij nu verraders en mordenaars geworden zijt.”(kisah rasul-rasul 7:32).
Apa ada dari pada nabi yang tidak dianiaya oleh nenek moyang kamu, bahkan nenek moyang kamu telah membunuh mereka, dan sekarang engkau mencoba menganiaya dan membunuh (Jesus) yang justru dengan nabi-nabi terdahulu telah mengumumkan akan datangnya pesuruh Allah yang benar itu.
Jadi Jesus ditangkap oleh umatnya karena dianggap berbahaya, seperti keputusan imam kepala yang bisa dibaca dalam injil Yohannes 11:50 yang berbunyi :
“en gij beseft niet, dat het in u belang is, dat een mens sterft voor het volk en niet het gehele volk verloren gaat”.
Tiada juga kamu memikirkan bahwa berfaedah bagi kamu jikalau satu orang mati menggantikan kaum, asalkan jangan segenap kaum akan binasa, juga dalam injil Matius 26:3&4 yang berbunyi :
“Toen kwamen de overpriesters en de oudsten des volks bijeen in het paleis van de hogepriesters, genaamd Kajafas”
“en zij beraamden een plan om Jesus door list in handen te krijgen en te doden”
Maka datanglah segala imam kepala dan orang-orang tua kaum itu dibalai imam besar yang bernama Kajafas. Dan mereka bersepakat hendak menangkap jesus dengan tipu muslihat supaya membunuh dia.
Jelas sudah bahwa ditangkapnya dan terus rencana jahat untuk membunuh Jesus dengan cara digantung (disalib.pen) bukan karena untuk menebus dosa dunia tapi karena dianggap berbahaya. Agar supaya lengkap, baca lagi injil matius 26:63-67 yang dinukil dari KJV (King James Versions) yang berbunyi :
“But Jesus held his peace. And the high priest answered and said into him. I adjure thee by the living god, that thou tell us whether thou be the Christ, the Son of God”
“Jesus said into him, thou hast said : never theless I say unto you, Hereafter shall ye see the son of man sitting on the right hand of power, and coming in the clouds of heaven.”
“Then the high priest rent his clothes, saying, he hath spoken blasphemy, what further need have we of withnesses ? behold, now ye have heard his blasphemy.”
“What think ye? They answered and said, He is guilty of death.”
“Then did they spit in his face, and buffered him, and others smote him with the of their hands.”
Tapi Jesus diam saja, maka kata imam besar itu kepadanya : Aku menuntut sumpahmu demi Allah yang hidup yang mengatakan pada kami kalau-kalau engkau ini Kristus, anak Allah itu. Maka kata Jesus kepadanya” seperti kata tuan. Tetapi aku berkata kepadamu dari pada sekarang ini kamu akan nampak anak manusia duduk disebelah kanan yang Maha Kuasa, serta datang diatas awan dari langit (sinyalemen untuk Muhammad Saw.pen).
Lalu imam besar itu pun mengoyakkan pakaiannya sendiri serta berkata : Ia menghujat Allah, apa gunanya lagi saksi bagi kita? Sekarang kamu sudah mendengar hujatnya itu.
Apakah pikiran kamu? Maka mereka itu menyahut, katanya : “yang patutnya ia mati”
Lalu mereka itu meludahi mukanya, serta memukul dia dan ada yang menampar dia.
Dari kasus ini kita bisa tahu bahwa Jesus dimusuhi dan dianiaya terus digantung disebabkan oleh 3 hal, antara lain :
Kalau ia (Jesus) dianggap mengaku kristus (Mesias).
Jesus mengatakan anak manusia disebelah kanan Allah datang diatas awan/langit (sinyalemen ini merujuk kepada seorang rasul terakhir pengganti Jesus).
Dan Jesus dianggap menghujat Allah.
Tiga hal ini yang menyebabkan Jesus disiksa dan digantung, dan bukan untuk menebus dosa. Selanjutnya dalam Injil Markus 14:53 s/d 72 sesuai dengan Matius 26: 63 s/d 67 tersebut diatas tidak perlu dimuat. Jadi kesimpulannya adalah : “Jesus akan dibunuh karena kedengkian dari bani Israel termasuk Imam-imam tua Yahudi.
Kalau begitu darimana datangnya ide bahwa disalibnya Jesus untuk menebus dosa manusia? Kembali kepada apa yang dikatakan oleh Hector Hawton, bahwa ide penebusan ini hanyalah ide paulus semata, seperti ayat-ayat yang dipaparkan di bawah ini.
Surat kiriman Paulus kepada orang Roem 6:10 berbunyi :
“Want wat zijn dood betreft, is Hij voor de zonde eens voor altijd gestorven, wat zijn leven betreft leeft Hij voor God” (terjemahannya : karena akan hal matinya itu, maka matilah Ia sekali saja untuk dosa, tetapi akan hal hidupnya itu, hiduplah Ia untuk Allah).
Bandingkan lagi pada surat kiriman Paulus kepada orang Galatia 1:4 dan fasal 2:20 bunyinya :
“die Zich zelf gegeven heeft voor onze zonden, om ons de trekken uit de teganwordige boze wereld, maar de wil van onze God en Vader”
(terjemahannya : Yang telah menyerahkan dirinya sendiri karena dosa kita, supaya dapat melepaskan kita dari pada dunia yang jahat ini menurut kehendak Allah yaitu Bapak kita). Dan selanjutnya :
“Met Christus ben Ik gekruisigd, en toch leef ik, (dat is) niet meer mijn ik, maar Christus leeft in mij. Er voor zover ik nu (nog) in het vlees leef, leef ik door het geloof in de zoon van God, die mij heeft liefgehad en Zich voor mij heeft over gegeven”.
(terjemahannya : “Adapun hidupku ini bukannya aku lagi, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku, tetapi hidup yang sekarang aku hidup dalam tubuh ini, aku hidup di dalam iman kepada anak Allah yang mengasihi aku dan yang menyerahkan dirinya karena aku”).
Teologi yang Paulus ajarkan ini benar-benar teologi yang amat sesat dan benar-benar menjadi induknya kemusyrikan hingga hari ini, dimana Jesus bukan saja disalib untuk menebus dosa dunia, malahan disalibnya Jesus demi Paulus itu sendiri, Naudzubillahi mindzalik.
Kita lanjutkan pada surat kiriman Paulus kepada orang-orang Epesus 1:7 yang berbunyi :
“En in Hem hebben wij de verlossing door zijn bloed, de vergeving van de over tredingen, naar de rijkdom zijner genade”.
(terjemahannya : “dan di dalam Dia itu kita beroleh penebusan oleh sebab (melalui) darahnya, yaitu keampunan segala dosa menurut kelimpahan anugera-Nya itu”.
Lagi-lagi dari Paulus, kita lanjutkan pada Surat kiriman Paulus kepada orang Pilipi 2:8 berbunyi :
“En in zijn uiterlijk als een mens bevonden, heeft Hij zich vernederd en is gehoorzaam geworden tot de dood, ja, tot de dood des kruises”
(terjemahannya : “dan dalam sikapnya seperti manusia, Ia sudah merendahkan dirinya dan taat sehingga sampai kepada maut, yaitu mati tersalib”).
Kapan Jesus atau Isa Almasih merendahkan diri? Tidak pernah! (hubungkan dengan apa arti salib).
Kita lanjutkan lagi kepada surat kiriman Paulus kepada orang-orang di Kolose 1:14 yang berbunyi :
“In wie wij de verlossing hebben, de vergiving der zonden”
(terjemahannya :”oleh Dia itu kita mendapat penebusan, yaitu keampunan segala dosa”).(hubungkan dengan Matius 19:16).
Lagi-lagi ini ucapan dan ide Paulus, bukan Jesus. Dan terus kita lanjutkan pada surat kiriman Paulus yang pertama kepada orang-orang di Tesalonika 5:9-10 yang berbunyi :
“Want God heeft ons niet gesteld tot toorn, maar tot het verkrijgen van zaligheid door onze Here Jesus Christus”
“die voor ons gestorven is, of dat wij het zij wij waken, het zij wij slapen, te zamen met Hem zouden leven”
(terjemahannya : “karena Allah menguntukkan kita, bukan untuk ditimpa kemurkaan, melainkan akan beroleh selamat oleh tuhan kita Jesus Kristus”
“yang sudah mati karena kita, sehingga baik kita jaga (bangun), baik kita tidur, kita hidup bersama-sama dengan Dia”)
Kita lanjutkan lagi pada surat kiriman Paulus yang pertama kepada Timotius 2:6, berbunyi :
“die Zich gegeven heeft tot in losprijs voor allen, en door van wordt getuigd te juister tijd”
(terjemahannya : “yang telah menyerahkan dirinya menjadi tebusan orang sekalian (semua orang), yaitu suatu kesaksian pada masa yang sudah ditentukan”).
Kita teruskan pada surat kiriman Paulus kepada Titus 2:14, yang berbunyi :
“die Zich voor ons heeft gegeven om ons vrij te maken van alle ongerechtijheid, en voor zich te reinigen een eigen volk volijverig in goede werken”.
(terjemahannya : “yang Ia sudah menyerahkan dirinya karena kita, supaya Dia menebus kita dari segala dosa, dan supaya Ia mensucikan bagi dirinya suatu kaum akan miliknya sendiri, yang rajin berbuat baik”)
Kita lanjutkan pada surat kiriman Paulus kepada Pilemon 1:3 yang berbunyi :
“Grace to you, and peace, from God our Father and the lord Jesus Christ”
(terjemahannya : “turunlah kiranya atas mu anugerah dan sejahtera daripada Allah Bapak dan daripada Tuhan Jesus Kristus”) (silahkan ayat ini disilang pada Roem 1:7).
Daripada tanggung, mari kita lanjutkan pada surat kiriman Paulus kepada orang Ibrani 9:26 yang bunyinya :
“Want dan had Hij dikwijls moeten lijden sinds de grondlegging der wereld, maar thans is Hij eenmaal bij de voleinding der eeuwen, verschenen om door zijn offer de zonde weg te doen”.
(terjemahannya : “karena jikalau begitu tak dapat tiada kerap kali Ia merasai sengsara dari pada masa dunia ini dijadikan. Tetapi sekarang ini pada akhir zaman, Ia sekali juga telah menjadi nyata akan melenyapkan dosa dengan keadaan mengorbankan dirinya sendiri”.
Setelah kita membaca 10 hingga 11 ayat dari segala surat Paulus dari Roem hingga Ibrani, maka jelas bahwa ide penebusan dosa tersebut bukanlah dari Jesus Kristus, melainkan dari Paulus sendiri yang dihubung-hubungkan dengan dongeng atau kabar angin mengenai kematian Jesus dikayu salib, oh...tiang gantungan, walaupun sebenarnya tidak ada hubungannya. Karena itu dengan ajaran seperti ini sampai membuat jengkel filosof besar Jerman Frederich Wilhelm Nietsche sampai ia berkata : “Tuhan sudah mati”, dengan demikian seharusnya pula agama Kristen pun harus sudah mati, namun agar kelihatannya masih hidup, maka dibuatnyalah oleh Paulus dan diteruskan oleh para Patres Kristiani ide bangkit dari kubur setelah 3 hari 3 malam, diteruskan pula dengan dongengan dan berita angin bahwa Jesus naik ke langit dan nanti Jesus akan turun lagi, dengan demikian berlanjutlah ajaran Kristen hingga kini, dan dongengan konyol yang tidak lucu dan penuh penghinaan pada Jesus ini justru menjadi hidup dan langgeng karena ditopang oleh pemeluk-pemeluk yang otaknya sudah tidak normal dan tidak waras sejak 2000 tahun lebih yang lalu, seperti keluhan seorang ahli bahasa Griek/Yunani, Prof. Gilbert Murray yang menulis :
“It is depressing to study “these obscure congregations, drawn from the proletarariat of the levant, superstitions, charlatan ridden, and helplessly ignorant who still believed in Gods begetting children of mortal mothers”
(terjemahannya : amatlah hina untuk mempelajari “Jemaat-jemaat gelap ini” yang diambil dari rakyat jelata Levant, suatu kebodohan yang tak tertolong, penuh tahayul, yang mudah percaya pada tukang jual obat yang masih percaya kepada Tuhan-Tuhan yang melahirkan anak melalui ibu-ibu yang fana”)
(Levant/levantijn mempunyai arti : 1. Oosterling – Penduduk dareh timur
2. Bewoner van kust van klein Azie -
Penduduk di pantai Asia kecil)
Juga ada kontradiksi antara ayat-ayat dalam Matius, Markus dll. dengan ayat-ayat bikinan Paulus, karena itu suka atau tidak suka kitab perjanjian baru bukan kitab suci lagi, dan konsekuensinya ialah tidak patut dijadikan kitab penuntun dalam hidup dengan segala aspeknya dimuka bumi ini.
Kesimpulan akhir dari tulisan sederhana ini ialah bahwa Jesus bukan penebus dosa seluruh umat manusia tapi hanya untuk menyelamatkan dan menghindarkan Bani Israel dari perbuatan dosa (redden van hun zonden), karena itu kontradiksi antara Injil Matius juga Markus yang mengatakan bahwa Jesus disalib karena dengki daripada umatnya bertabrakan dengan Paulus yang mengatakan bahwa Jesus disalib karenan untuk menebus dosa manusia. Dan konatradiksi abadi ini terdapat dalam satu kitab karangan yang konon tanpa rasa malu dan takut mengatas namakan Kitab Tuhan,.......... sungguh menyedihkan memang.
79. Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh Keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan.
Wallahu’alam bishawwab.
Cianjur 26 Rajab 1430 AH/ 20 Juli 2009 AD.
No comments:
Post a Comment