Unicorn : Petualangan Tintin
Kembali ke masa kecil yang telah berlalu. Cerita itu kembali terngiang dalam berbagai aksi sang detektif wartawan bersama sang kawan sejati : Snowy. Petualangan kali ini tersaji dalam 3D animasi yang begitu mantap, begitu banyak perubahan animasi dari Tintin dulu. Sampai dari kabar sebelumnya bahwa film Tintin kali ini masuk dalam jajaran teratas tangga box office di Britania Raya.
Petualangan berlatar kota tempo dulu, berawal dari sang jagoan membeli replika kapal laut Unicorn di tempat barang-barang antik, dia membelinya dengan 1 Poundsterling dari seorang bapak tua. Tak lama setelah itu, berbagai kejadian, ketegangan dan cerita mendebarkan dimulai. Muncullah seorang pria yang ingin membeli sang Unicorn Ship dari tintin. Namun naas tak lama dia ditembak mati oleh seorang lainnya yang menginginkan Unicorn tepat di depan apartemen Tintin ketika dia hendak memberitahu Tintin sedang dalam kondisi bahaya karena menyimpan kapal Unicorn itu. Untunglah dia sempat memberikan kode dalam tulisan dikoran yang ia bawa.
Sebelum itu, Tintin mencari dulu informasi tentang Unicorn di perpustakaan. Disana dia mengetahui banyak tentang perahu aslinya Unicorn dengan 50 meriam dll. Sial, saat dia hendak pulang ke apartemennya terlihatlah kamarnya yang berantakan bagai kapal pecah, kemungkinan terbesar adalah oleh sang pemburu Unicorn. Tanya kenapa? Dalam batang tiang miniatur kapal itu terdapat gulungan kertas berisi puisi teka-teki sang pembuat kapal. Beruntung saat terjadi kejar-kejaran Snowy, kapal itu jatuh dari meja dan gulungan dalam batang besi jatuh ke bawah meja, susah dicapai dan selamat dari perampokkan itu. Hanya kapalnya saja yang hilang.
Tintin segera bergegas menuju satu rumah yang dalam informasinya tempat rumah itu berasal. Penuh perjuangan, disana dia dikejar anjing penjaga yang galak. Disini Snowy jadi pahlawan. Cerita yang sangat lucu dan menghibur.
Tepat, teka-teki mulai tersusun. Dugaan pertama, Unicorn dibuat dua yang sama persis. Tintin sempat disekap dan dianiaya untuk diinterogasi oleh sang pemburu Unicorn, karena Tintin tau banyak tentang sejarahnya. Saat pulang ke apartemennya, dibantu Snowy salah satu gulungan itu ditemukan, itulah teka-teki awal, salah satu gulungan dia yang menyimpan.
Sehari berselang, kertas teka-teki yang disimpan di dompetnya dicopet. Inilah beberapa selingan The Adventure of Tintin, detektif Thomps dan Thompson atau disingkat Tomtom. Mereka membantu Tintin dengan olah tingkah dan kekonyolan mereka.
Pertemua itu tiba, Tintin bertemu dengan keturunan Haddock, dialah sang kapten kapal tempat dia disekap untuk dibawa pergi jauh. Sang kapten kecanduan minuman keras, berbagai sejarah yang ia ketahui berada dalam alam bawah sadarnya. Sehingga ia tak ingat semuanya, kecuali dalam kondisi dan situasi tertentu. Sebelum sampai dikapal mengarungi lautan luas tersebut, penyekapan dan perjuangan Snowy mengejar sang majikan yang dibawa dalam peti kemas beraksi dengan cerdik.
Baghard, itulah tempat yang mereka tuju. Tintin, kapten Haddock dan Snowy yang sempat kabur menaiki sekoci terasing dilautan. Kecerdasan Tintin terlihat kembali dengan mengelabui sang pemburu Unicorn yang menganggap mereka telah mati terlindas kapal bersama sekoci satunya yang hancur berkeping-keping. Untuk kali ini mereka kembali selamat.
Ternyata, setelah dianalisis Tintin, Unicorn dibuat 3, tepatnya salah satu lagi berada di Baghard salah satu kota di Maroko, Afrika Utara yang dimiliki Raja disana. Tintin mengetahui pemburu Unicorn hendak kesana. Dalam perjalanan di atas sekoci itu penuh dengan informasi dari mulut kapten Haddock yang sedang mabuk. Semua petualangan itu adalah tentang balas dendam zaman dulu saat nenek moyang kapten Haddock berhadapan dengan bajak laut berjubah merah api. Kapten Haddock adalah keturunan terakhir dari pelaut itu, jauh dalam sejarahanya nenek moyang mereka bertarung di tengah samudera untuk merebut dan mempertahankan kapal mereka.
Tak disangka, para anak buah pemburu Unicorn menemukan Tintin cs yang terapung dilautan. Para antagonis itu menggunakan kapal terbang dengan senjata lengkap. Cerdas, dengan perlawanan sengit Tintin mengambil alih kapal itu. Perjalanan digurun, dalam badai “tembok kematian” dan di kerajaan Baghard mereka lalui dalam suasana tegang dan saling bekerjasama.
Sampai akhirnya seluruh kertas terkumpul, jika disatukan memberikan petunjuk koordinat tentang harta karun terakhir kapten Haddock. Dengan perlawanan dan strategi yang tek terduga, kapten Haddock dan Tintin berhasih, meskipun harus melewati saat-saat jatuh bangun. Namun terus selalu saling mengisi dan memotivasi serta saling mengingatkan.
Sampai pada akhirnya, sang pemburu Unicorn ditangkap oleh Interpol kerena kejahatannya dan Tintin berhasil menemukan harta karun itu. Dimana? mereka kembali ke rumah Haddock di kota tempat Tintin tinggal yang sebelumnya ia sempat kesana mencari Unicornya yang hilang. Petualangan belum berakhir, dalam peti karun berbentuk bola dunia yang dibukanya harus menekan salah satu tombol rahasia berbentuk pulau kecil itu terdapat peta harta karun lain.
Pesan dari film ini adalah tentang tak pernah berhenti mencari ilmu pengetahuan dan terus berjuang. Dan hasilnya akan di dapatkan. Selain itu, kerja sama adalah segalanya, karena keberhasilan adalah hasil kolektif bukan satu orang saja.
Petualangan berlatar kota tempo dulu, berawal dari sang jagoan membeli replika kapal laut Unicorn di tempat barang-barang antik, dia membelinya dengan 1 Poundsterling dari seorang bapak tua. Tak lama setelah itu, berbagai kejadian, ketegangan dan cerita mendebarkan dimulai. Muncullah seorang pria yang ingin membeli sang Unicorn Ship dari tintin. Namun naas tak lama dia ditembak mati oleh seorang lainnya yang menginginkan Unicorn tepat di depan apartemen Tintin ketika dia hendak memberitahu Tintin sedang dalam kondisi bahaya karena menyimpan kapal Unicorn itu. Untunglah dia sempat memberikan kode dalam tulisan dikoran yang ia bawa.
Sebelum itu, Tintin mencari dulu informasi tentang Unicorn di perpustakaan. Disana dia mengetahui banyak tentang perahu aslinya Unicorn dengan 50 meriam dll. Sial, saat dia hendak pulang ke apartemennya terlihatlah kamarnya yang berantakan bagai kapal pecah, kemungkinan terbesar adalah oleh sang pemburu Unicorn. Tanya kenapa? Dalam batang tiang miniatur kapal itu terdapat gulungan kertas berisi puisi teka-teki sang pembuat kapal. Beruntung saat terjadi kejar-kejaran Snowy, kapal itu jatuh dari meja dan gulungan dalam batang besi jatuh ke bawah meja, susah dicapai dan selamat dari perampokkan itu. Hanya kapalnya saja yang hilang.
Tintin segera bergegas menuju satu rumah yang dalam informasinya tempat rumah itu berasal. Penuh perjuangan, disana dia dikejar anjing penjaga yang galak. Disini Snowy jadi pahlawan. Cerita yang sangat lucu dan menghibur.
Tepat, teka-teki mulai tersusun. Dugaan pertama, Unicorn dibuat dua yang sama persis. Tintin sempat disekap dan dianiaya untuk diinterogasi oleh sang pemburu Unicorn, karena Tintin tau banyak tentang sejarahnya. Saat pulang ke apartemennya, dibantu Snowy salah satu gulungan itu ditemukan, itulah teka-teki awal, salah satu gulungan dia yang menyimpan.
Sehari berselang, kertas teka-teki yang disimpan di dompetnya dicopet. Inilah beberapa selingan The Adventure of Tintin, detektif Thomps dan Thompson atau disingkat Tomtom. Mereka membantu Tintin dengan olah tingkah dan kekonyolan mereka.
Pertemua itu tiba, Tintin bertemu dengan keturunan Haddock, dialah sang kapten kapal tempat dia disekap untuk dibawa pergi jauh. Sang kapten kecanduan minuman keras, berbagai sejarah yang ia ketahui berada dalam alam bawah sadarnya. Sehingga ia tak ingat semuanya, kecuali dalam kondisi dan situasi tertentu. Sebelum sampai dikapal mengarungi lautan luas tersebut, penyekapan dan perjuangan Snowy mengejar sang majikan yang dibawa dalam peti kemas beraksi dengan cerdik.
Baghard, itulah tempat yang mereka tuju. Tintin, kapten Haddock dan Snowy yang sempat kabur menaiki sekoci terasing dilautan. Kecerdasan Tintin terlihat kembali dengan mengelabui sang pemburu Unicorn yang menganggap mereka telah mati terlindas kapal bersama sekoci satunya yang hancur berkeping-keping. Untuk kali ini mereka kembali selamat.
Ternyata, setelah dianalisis Tintin, Unicorn dibuat 3, tepatnya salah satu lagi berada di Baghard salah satu kota di Maroko, Afrika Utara yang dimiliki Raja disana. Tintin mengetahui pemburu Unicorn hendak kesana. Dalam perjalanan di atas sekoci itu penuh dengan informasi dari mulut kapten Haddock yang sedang mabuk. Semua petualangan itu adalah tentang balas dendam zaman dulu saat nenek moyang kapten Haddock berhadapan dengan bajak laut berjubah merah api. Kapten Haddock adalah keturunan terakhir dari pelaut itu, jauh dalam sejarahanya nenek moyang mereka bertarung di tengah samudera untuk merebut dan mempertahankan kapal mereka.
Tak disangka, para anak buah pemburu Unicorn menemukan Tintin cs yang terapung dilautan. Para antagonis itu menggunakan kapal terbang dengan senjata lengkap. Cerdas, dengan perlawanan sengit Tintin mengambil alih kapal itu. Perjalanan digurun, dalam badai “tembok kematian” dan di kerajaan Baghard mereka lalui dalam suasana tegang dan saling bekerjasama.
Sampai akhirnya seluruh kertas terkumpul, jika disatukan memberikan petunjuk koordinat tentang harta karun terakhir kapten Haddock. Dengan perlawanan dan strategi yang tek terduga, kapten Haddock dan Tintin berhasih, meskipun harus melewati saat-saat jatuh bangun. Namun terus selalu saling mengisi dan memotivasi serta saling mengingatkan.
Sampai pada akhirnya, sang pemburu Unicorn ditangkap oleh Interpol kerena kejahatannya dan Tintin berhasil menemukan harta karun itu. Dimana? mereka kembali ke rumah Haddock di kota tempat Tintin tinggal yang sebelumnya ia sempat kesana mencari Unicornya yang hilang. Petualangan belum berakhir, dalam peti karun berbentuk bola dunia yang dibukanya harus menekan salah satu tombol rahasia berbentuk pulau kecil itu terdapat peta harta karun lain.
Pesan dari film ini adalah tentang tak pernah berhenti mencari ilmu pengetahuan dan terus berjuang. Dan hasilnya akan di dapatkan. Selain itu, kerja sama adalah segalanya, karena keberhasilan adalah hasil kolektif bukan satu orang saja.
No comments:
Post a Comment