Begitu Berartinya Hari Sabtu & Minggu
foto : Ruas Jalan Antasari - Blok M |
Sabtu dan minggu biasa juga disebut weekend paling dinanti selain tanggal merah hari-hari libur nasional. Banyak pilihan yang menjadi rencana ketika hari-hari kerja. Tidur di rumah seharian, pergi ke tempat hiburan seperti mall, taman atau berkumpul dengan keluarga. Bahkan tak jarang yang memilih berkunjung ke tempat wisata sekitar kota dan luar kota tetangga, baik daerah Puncak atau Bandung.
Tidak menutup kemungkinan, jika hari libur bisa saja tersita kembali dengan rutinitas bekerja. Namun yang pasti jalanan akan terlihat lenggang. Kecuali ke tempat-tempat tonggkrongan, tempat belanja dan tempat wisata kuliner khas ibu kota. Sebut saja daerah Sabang di Jakarta Pusat, Blok M di Jakarta Selatan, Jatinegara di Jakarta Timur, serta jalan dari dan menuju daerah Kota, Jakarta Barat.
Jangan ditanya lagi bagaimana suasana berbagai tempat yang menjadi daerah padat penduduk seperti Tambora di Jakarta Barat, Penjaringan di Jakarta Utara, ataupun daerah Matraman dan Rawamangun di Jakarta Timur. Berbagai pemandangan hiasan jemuran baju pakaian menghiasi. Terlepas dari menjamurnya jasa laundry, warga memilih mencuci sendiri karena tentunya berasalan masih mempunyai hari libur.
Iya, itulah hari Sabtu dan Minggu yang disebut sebagai berkah. Ibu Kota Jakarta yang terdiri dari banyak sekali pendatang dari berbagai daerah Indonesia. Semua etnis menurut perkataan sang gubernur “Foke” Fauzi Bowo ada di Jakarta. Mau nyari orang Aceh sampai Papua, menurut Foke, ada di Jakarta.
Ada juga weekend bagi warga ibukota adalah hari Minggu atau Ahad saja. Sebutlah para pelajar.
Berdasarkan pengamatan kita kali ini, hari Sabtu anak-anak sekolah masih masuk. Berbeda dengan tahun kemarin, beberapa sekolah mengambil inisiatif libur pada Sabtu dan masuk hari sekolah Senin sampai Jum’at saja. Kali ini terlihat hampir semua sekolah masuk pada hari Sabtu, katanya, dengan alasan efektifitas jam pelajaran.
Setiap orang memerlukan istirahat dan tidak bisa diforsir untuk selalu bekerja dan berfikir, agar semua ide bisa mengalir. Namun, efektifkah dua hari ini untuk menjadi hari libur kita semua? Kembali lagi kepada diri kita masing-masing. Untuk meningkatkan kualitas hidup kita secara jiwa dan rohani ini, hari libur harus dijadikan waktu yang bermanfaat. Melakukan eksplorasi melalui membaca, berkunjung ke tempat yang bermanfaat seperti ke museum, tempat bersejarah sambil belajar.
Yang paling penting, lakukanlah kesenangan kita yang positif. Menulis pun bisa menjadi alternatif.
Selamat berlibur. Have a nice very happy hoholiday!
Tidak menutup kemungkinan, jika hari libur bisa saja tersita kembali dengan rutinitas bekerja. Namun yang pasti jalanan akan terlihat lenggang. Kecuali ke tempat-tempat tonggkrongan, tempat belanja dan tempat wisata kuliner khas ibu kota. Sebut saja daerah Sabang di Jakarta Pusat, Blok M di Jakarta Selatan, Jatinegara di Jakarta Timur, serta jalan dari dan menuju daerah Kota, Jakarta Barat.
Jangan ditanya lagi bagaimana suasana berbagai tempat yang menjadi daerah padat penduduk seperti Tambora di Jakarta Barat, Penjaringan di Jakarta Utara, ataupun daerah Matraman dan Rawamangun di Jakarta Timur. Berbagai pemandangan hiasan jemuran baju pakaian menghiasi. Terlepas dari menjamurnya jasa laundry, warga memilih mencuci sendiri karena tentunya berasalan masih mempunyai hari libur.
Iya, itulah hari Sabtu dan Minggu yang disebut sebagai berkah. Ibu Kota Jakarta yang terdiri dari banyak sekali pendatang dari berbagai daerah Indonesia. Semua etnis menurut perkataan sang gubernur “Foke” Fauzi Bowo ada di Jakarta. Mau nyari orang Aceh sampai Papua, menurut Foke, ada di Jakarta.
Ada juga weekend bagi warga ibukota adalah hari Minggu atau Ahad saja. Sebutlah para pelajar.
Berdasarkan pengamatan kita kali ini, hari Sabtu anak-anak sekolah masih masuk. Berbeda dengan tahun kemarin, beberapa sekolah mengambil inisiatif libur pada Sabtu dan masuk hari sekolah Senin sampai Jum’at saja. Kali ini terlihat hampir semua sekolah masuk pada hari Sabtu, katanya, dengan alasan efektifitas jam pelajaran.
Setiap orang memerlukan istirahat dan tidak bisa diforsir untuk selalu bekerja dan berfikir, agar semua ide bisa mengalir. Namun, efektifkah dua hari ini untuk menjadi hari libur kita semua? Kembali lagi kepada diri kita masing-masing. Untuk meningkatkan kualitas hidup kita secara jiwa dan rohani ini, hari libur harus dijadikan waktu yang bermanfaat. Melakukan eksplorasi melalui membaca, berkunjung ke tempat yang bermanfaat seperti ke museum, tempat bersejarah sambil belajar.
Yang paling penting, lakukanlah kesenangan kita yang positif. Menulis pun bisa menjadi alternatif.
Selamat berlibur. Have a nice very happy hoholiday!
No comments:
Post a Comment