Sepeda dan Kebersihan
Sepertinya pengalaman itu menjadi bagaikan burung dalam kaitannya ini burung angsa yang terbang, memberikan banyak sekali pelajaran. Setuju kawan? Harus kita sadari sekarang ini, jika kita tidak belajar dari pengalaman pastinya akan terkurung dalam rutinitas yang akhirannya kurang kita inginkan. Persamaan di dalam kesetaraan kita hidup di dunia ini antara warga negara dengan seluruh element adalah sama.
Satu yang belum bisa aku lupakan, serta pernah juga terbersit tentang suatu hal ini berulang-ulang aku selalu tertawa dan sedih. Hari sekarang yang memang sedang digalangkannya bike to work atau bersepeda ke tempat bekerja atau apalah kegitannya pastinya sehat sekali jika memakai sepeda. Disamping olah raga, itu juga dapat menghemat energi serta menjaga lingkungan kita atau cinta lingkungan dengan tidak menggunakan kendaraan bermotor. Jika di Jakarta ada Go Green seperti itu.
Pengendara sepeda ini ketika melintasi jalan protokol ibu kota sedang makan makanan yang aku kurang tahu juga apa yang dimakannya. Mohon maaf. Setelah itu dia membuang bungkus makanan itu ke jalan. Plung!!!
Cinta lingkungan tapi membuang sampah sembarangan. Ini tidak terpungkiri juga dengan diri kita sendiri. Kebersihan lingkungan sering kita sepelekan. Tidak perduli bahkan. Pada saat ke suatu tempat wisata aku pernah membaca, bahwa sampah pelastik itu butuh satu juta tahun (1.000.000 tahun) untuk diuraikan oleh bakteri bahkan bisa jadi satu milyar tahun untuk diuraikan oleh bakteri tersebut dan hancur! Lama sekai kan?
Bersepeda memang menyehatkan dan menjadi tubuh menjadi bugar. Membiasakannya juga dapat mengurangi konsumsi bahan bakar dan cadangan minyak bumi kita. Membuang sampah sembarangan dapat membunuh semua peradaban kita. Tunggu saja beberapa waktu kedepan masalah klasik ini akan heboh kembali seperti permasalahan yang sudah kita dengar beberapa waktu lalu di Leuwi Gajah Bandung tentang permasalahan sampah yang menggunung dan terus bertambah setiap harinya.
Salah satu gagasan yang bisa kita ambil contoh adalah dengan mengurangi penggunaan kantong plastik dan menggunakan tas yang bisa digunakan berulang-ulang. Atau bisa menggunakan tas daur ulang pula. Cinta lingkungan kawan!
Satu lagi, masih malukah kita membuang sampah sembarangan?
Hanya dirikita yang tahu.
Nuun, Walqolami Wamaa Yasthuruun
Satu yang belum bisa aku lupakan, serta pernah juga terbersit tentang suatu hal ini berulang-ulang aku selalu tertawa dan sedih. Hari sekarang yang memang sedang digalangkannya bike to work atau bersepeda ke tempat bekerja atau apalah kegitannya pastinya sehat sekali jika memakai sepeda. Disamping olah raga, itu juga dapat menghemat energi serta menjaga lingkungan kita atau cinta lingkungan dengan tidak menggunakan kendaraan bermotor. Jika di Jakarta ada Go Green seperti itu.
Pengendara sepeda ini ketika melintasi jalan protokol ibu kota sedang makan makanan yang aku kurang tahu juga apa yang dimakannya. Mohon maaf. Setelah itu dia membuang bungkus makanan itu ke jalan. Plung!!!
Cinta lingkungan tapi membuang sampah sembarangan. Ini tidak terpungkiri juga dengan diri kita sendiri. Kebersihan lingkungan sering kita sepelekan. Tidak perduli bahkan. Pada saat ke suatu tempat wisata aku pernah membaca, bahwa sampah pelastik itu butuh satu juta tahun (1.000.000 tahun) untuk diuraikan oleh bakteri bahkan bisa jadi satu milyar tahun untuk diuraikan oleh bakteri tersebut dan hancur! Lama sekai kan?
Bersepeda memang menyehatkan dan menjadi tubuh menjadi bugar. Membiasakannya juga dapat mengurangi konsumsi bahan bakar dan cadangan minyak bumi kita. Membuang sampah sembarangan dapat membunuh semua peradaban kita. Tunggu saja beberapa waktu kedepan masalah klasik ini akan heboh kembali seperti permasalahan yang sudah kita dengar beberapa waktu lalu di Leuwi Gajah Bandung tentang permasalahan sampah yang menggunung dan terus bertambah setiap harinya.
Salah satu gagasan yang bisa kita ambil contoh adalah dengan mengurangi penggunaan kantong plastik dan menggunakan tas yang bisa digunakan berulang-ulang. Atau bisa menggunakan tas daur ulang pula. Cinta lingkungan kawan!
Satu lagi, masih malukah kita membuang sampah sembarangan?
Hanya dirikita yang tahu.
Nuun, Walqolami Wamaa Yasthuruun
No comments:
Post a Comment