PANCASILA untuk SEMUA
Upacara (masyarakatgajahmungkur.blogspot.com) |
Terlepas dari hal tersebut, pada bulan Juni diawali dengan peringatan hari lahirnya Pancasila, yang notabene sering dikaitkan dengan hasil pemikiran beliau. Pancasila, didasari sebagai lima pedoman hidup bagi masyarakat bernegara, terutama harus diterapkan oleh bangsa Indonesia sendiri.
Sejarah membuktikan Pancasila memang sebuah perjuangan. Banyak lika-liku yang dihadapi bangsa ini, begitu juga Pancasila yang pada penyususananya tidak terlepas dari kontroversi, baik dari sisi suatu keberpihakan terhadap sesuatu sampai kontroversi pada Piagam Jakarta. Tidak menampik juga karena ego Pancasila sempat dikecam.
Renungkan Isi Pancasila! Setiap pagi upacara bendera hari Senin pedoman ini dilantunkan. Bukan berarti latah. Pancasila harus diamalkan dan diingatkan dari mulut ke mulut. Ketika pembina upacara membacakannya, semua mengikuti. Harus dengan Semangat. Karena dengan Pancasila kita menjadi bangga. Mana ada negara atau bangsa lain yang memiliki pedoman se"sakti" Pancasila.
Seperti yang tertulis dalam sila pertama, Ketuhanan yang Maha Esa. Sebelumnya, masih ingatkah kita tentang Pancasila? Jangan-jangan sudah lupa karena lama tak melihat dan mengucapnya. Memalukan. Coba kita susun kembali rasa cinta dan bangga terhadap bangsa ini, yang negara lain tak punya. Berhentilah memojokkan diri sendri dengan pesimis, apa sih yang dipunya Indonesia atau apa yang bisa dibanggakan Indonesia? Atau juga mengagung-agungkan negara lain dengan berbagai kemajuannya, itu hanya sementara. Kita harus bangkit dan Optimis!
Kembali lagi ke sila Pancasila, Indonesia didasarkan dari anugerah Tuhan Yang Maha Esa, hal itu tidak dapat dilepaskan. Sebagaimana tertulis juga dalam pembukaan Undang-undang Dasar negara Republik Indonesia tahun 1945. Pembukaan UUD itu jujur saja membuat hati bergetar dan membuat mata menangis karena kata-katanya yang begitu mulia. Sekarang ada orang yang begitu menjunjung kebebasan dalam beragama (misalnya), bahkan tidak beragama. Cap saja itu bukan Indonesia. Karena negara, nenek moyang kita sangat taat, menghargai sesama, bersama-sama dalam kehidupan karena kepencayaannya. Camkan lagi. Coba baca dengar dan lihat sejarah nenek moyang kita yang begitu banyak sampai tersebar ke seluruh pelosok negeri. Berbagai peninggalan pun erat kaitannya dengan pemujaan terhadap Tuhan.
Saking hebatnya Pancasila, sampai ada tokoh yang mengatakan jadikan saja pedoman bagi seluruh bangsa di Dunia. Karena pancasila juga sebenarnya sifatnya Universal, membangun dan toleransi. Hal tersebutlah yang dibutuhkan saat ini.
Sekarang, apakah kita sudah menerapkan Pancasila? Siapapun dan dimanapun, jalani kehidupan dengan berpedoman selain kepada Tuhan dalam kitab suci-Nya, tak salah mengingat Pancasila sebagai pedoman. Karena sampaikapanpun Pancasila tak akan habis dimakan zaman.
Terlepas dari berbagai celaan bagi Pancasila, plesetan menyindir bagi Pancasila, sampai gerakan yang mengatakan anti-Pancasila. Marilah duduk bersama, berpikir jernih dan saling berbicara agar semua tidak hanya sekadar bangga.
Hanya untuk mengingatkan lagi, kita masih punya empat sila. Kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Berada. Tiga, Persatuan Indonesia. Empat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan. Serta Lima, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Selamat Bersemangat! Selamat Hari Pancasila.
No comments:
Post a Comment