Curhat Pahlawan
28 Oktober 1928, Hari Lahir Sumpah Pemuda
sumber foto : http://satubangsa.blogdetik.com
Seperti yang menjadi kenyataan sekarang, Indonesia merdeka. Dalam hal apakah negara kita merdeka? Hanya sebagai sesuatu yang berbau politik 'kemerdekaan' tapi sebenarnya kita masih terjajah'?
Apabila mereka (para pahlawan) masih ada pastinya akan bersedih hati. Saat mereka mengikrarkan janji untuk menjunjung tinggi rasa kebersamaan seluruh rakyat. Tentunya tanpa kebersamaa dalam perbedaan Indonesia mustahil lahir. Jong Java, Jong Sumatra Bond, Jong Celebes, Jong Maluku dll, semua bersatu.
28 Oktober 1928 kami berjanji :
SOEMPAH PEMUDA
- KAMI PEOTRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA
Kurang lebih itulah yang mereka katakan dengan lantang seperti yang kita ketahui dalam sejarah maupun pelajaran-pelajaran. Persatuan adalah segala-galanya tanpa harus menyeragamkan. Bhineka Tunggal Ika.
Dahulu
Para pemuda bersatu untuk melawan penjajah, mengusir mereka dari tanah Indonesia. Rakyat bersatu dalam semangat pantang menyerah, mengorbankan semua yang ada, harta, waktu bahkan nyawa dan jiwa.
Pemikiran para pahlawan adalah bagaimana generasinya kelak bisa hidup dalam merdeka yang sebenar-benarnya. tanpa penjajahan yang menyengsarakan rakyat. Itulah jasa mereka.
Marilah kita telusuri jejak mereka. Para Pahlawan Kemerdekaan Indonesia. Bisa jadi itu sedarah dengan kita. Tentunya kita akan menjadi lebih bangga dengan Indonesia ini.
Sekarang?
Kita berkelahi dengan sesama warga negara Indonesia!!!
Ironis. Sangat.
Kepentingan kelompok lebih penting bagi yang berpikiran seperti ini. Memecah belah dan mencampakan para pahlawan yang telah susah payah merebut kemerdekaan.
Apa artinya "perdamaian abadi" dalam Preambule (pembukaan) UUD 1945 kita? Berawal dari persoalan sepele sampai saling mencaci. Seperti itukah yang dilakukan sekarang?
Tolerasilah. Dengan begitu kita sadar dan saling menghargai dalam perbedaan, baik itu budaya, bahasa, etnis bahkan agama. Indah rasanya hidup harmonis dalam kebersamaan.
Ini hanya seberapa kata yang mungkin agak kurang nyambung. Tapi melihat kondisi sekarang yang rasanya sudah saling curiga dan tidak harmonis. Sebaiknya kita berbaik sangka.
Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh.
Akan kulanjutkan ceritaku secepatnya... Salam Perdamaian.
sumber foto : http://satubangsa.blogdetik.com
Seperti yang menjadi kenyataan sekarang, Indonesia merdeka. Dalam hal apakah negara kita merdeka? Hanya sebagai sesuatu yang berbau politik 'kemerdekaan' tapi sebenarnya kita masih terjajah'?
Apabila mereka (para pahlawan) masih ada pastinya akan bersedih hati. Saat mereka mengikrarkan janji untuk menjunjung tinggi rasa kebersamaan seluruh rakyat. Tentunya tanpa kebersamaa dalam perbedaan Indonesia mustahil lahir. Jong Java, Jong Sumatra Bond, Jong Celebes, Jong Maluku dll, semua bersatu.
28 Oktober 1928 kami berjanji :
SOEMPAH PEMUDA
- KAMI PEOTRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA
Kurang lebih itulah yang mereka katakan dengan lantang seperti yang kita ketahui dalam sejarah maupun pelajaran-pelajaran. Persatuan adalah segala-galanya tanpa harus menyeragamkan. Bhineka Tunggal Ika.
Dahulu
Para pemuda bersatu untuk melawan penjajah, mengusir mereka dari tanah Indonesia. Rakyat bersatu dalam semangat pantang menyerah, mengorbankan semua yang ada, harta, waktu bahkan nyawa dan jiwa.
Pemikiran para pahlawan adalah bagaimana generasinya kelak bisa hidup dalam merdeka yang sebenar-benarnya. tanpa penjajahan yang menyengsarakan rakyat. Itulah jasa mereka.
Marilah kita telusuri jejak mereka. Para Pahlawan Kemerdekaan Indonesia. Bisa jadi itu sedarah dengan kita. Tentunya kita akan menjadi lebih bangga dengan Indonesia ini.
Sekarang?
Kita berkelahi dengan sesama warga negara Indonesia!!!
Ironis. Sangat.
Kepentingan kelompok lebih penting bagi yang berpikiran seperti ini. Memecah belah dan mencampakan para pahlawan yang telah susah payah merebut kemerdekaan.
Apa artinya "perdamaian abadi" dalam Preambule (pembukaan) UUD 1945 kita? Berawal dari persoalan sepele sampai saling mencaci. Seperti itukah yang dilakukan sekarang?
Tolerasilah. Dengan begitu kita sadar dan saling menghargai dalam perbedaan, baik itu budaya, bahasa, etnis bahkan agama. Indah rasanya hidup harmonis dalam kebersamaan.
Ini hanya seberapa kata yang mungkin agak kurang nyambung. Tapi melihat kondisi sekarang yang rasanya sudah saling curiga dan tidak harmonis. Sebaiknya kita berbaik sangka.
Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh.
Akan kulanjutkan ceritaku secepatnya... Salam Perdamaian.
No comments:
Post a Comment