Empat Pilar Menuju Hidup Sejahtera dan Damai menurut Ajaran Islam
Foto : Pak Syakir Jamaluddin, M.A |
Kita akan hidup tenteram bahagia, jika :
I. Sehat
II. Cukup rizqi
III. Rumah tangga harmonis, seluruh anggota keluarga, istiqomah melaksanakan ajaran islam
IV. Tawakkal kepada Allah SWT
Untuk selalu melakukan :
- Jinjit 8 kali setelah bangun tidur sebelum ke kamar mandi dan aktivitas lainnya.
- Mengkonsumsi makanan yang halal lagi baik
- Rutin berolahraga, seperti jalan kaki, dll
- Menghindari pola hidup tidak sehat, seperti merokok
- Menikah (bagi yang belum)
- Membiasakan beristighfar kepada Allah SWT
- Bertaqwa kepada Allah
- Suka bersilaturahim
- Senantiasa berdoa memohon rizqi : setelah sholat dhuha, pada sepertiga malam, setiap bakda sholat wajib, dan di waktu senggang lainnya.
- Bershodaqoh dengan ikhlas dan tidak suka minta-minta.
- Bekerja keras diniati ibadah kepada Allah SWT
1. Masing-masing anggota keluarga saling berkomunikasi dengan baik
2. Meneladani perilaku nabi Muhammad SAW
Keluarga mampu memenuhi kebutuhan anggota keluarga dalam hal :
1. Biologis (basic needs : pangan, papan, dan sandang)
2. Rasa kasih sayang
3. Rasa aman, rasa harga diri dan aktualisasi diri
4. Rasa keindahan
5. Rasa ingin tahu
6. Rasa ingin sukses dengan adanya kekuatan pembimbing
7. Membiasakan the seven golden habis : (1) sholat wajib di awal waktu, berjamaah, dan di masjid/mushola; (2) berpuasa sunnah; (3) membaca Qur’an; (4) berinfaq & bershodaqoh dengan ikhlas; (5) berdo’a dan berdzikir; (6) berkata-kata yang baik dan berfikiran positif; (7) thalabul ilmi dan mengamalkan ilmunya. Hasil : baitiy jannatiy (rumahku adalah surgaku)”
Tawakal kepada Allah :
Jika kamu bertawakal kepada Allah, maka Allah akan mencukupkan kebutuhanmu
Contoh do’a kita :
1. Do’a memohon ilmu dan rizqi :
“Allahumma inniy as-aluka ‘ilman na-fi’an wa rizqan thayyiban wa ‘amalan mutaqabbalan”
(Ya Allah sungguh aku mohon ilmu yang bermanfaat, rizqi yang baik, amal yang maqbul).
2. Do’a mohon jiwa yang tentram :
“Allahumma inniy as-aluka nafsan muthma in-nah tu’minu biliqa-ika watardla biqadlaika wa taqnu’u bi’atha-ika”
Muh. Anis, Sukses Mendidik Anak. Yogya : Pim : 2009, p.134
Oleh : Drs. H. Waharjani, M.Ag (Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah)
No comments:
Post a Comment