Serba-serbi Grand Launching Kompas TV
Peluncuran perdana Grand Lauching Kompas TV digelar dengan megah di Plenary Hall Balai Sidang Jakarta Convention Centre (JCC) pada Jum’at tanggal 9 September 2011 kemarin. Pemilihan tanggal tersebut sepertinya tidak main-main untuk menyemarakkan & “menyembuhkan” pertelevisian tanah air : di tanggal 9 bulan 9 tahun 2011.
Terlepas dari hal tersebut, pergelaran musik sampai teatrikal serta pertunjukkan budaya dalam “Simfoni Semesta Raya” berhasil menghipnotis dan sukses membuat penonton yang melihat acara tersebut bergetak kagum : Luar Biasa. Itu terlihat melalui banyak pendapat dan baru “melek” betapa luar biasa dan hebatnya negeri kita dalam tayangan-tayangan serta trailer berbagai acara yang akan ditayangkan oleh Kompas TV.
Menurut salah seorang crew Kompas TV, pada saat Grand Lauching tersebut sekitar 4.000 lembar undangan telah disebar oleh pihak penyelenggara. Saat pertama kali memasuki area Balai Sidang Jakarta pukul 19.00 WIB memang telah penuh oleh ucapan selamat & sukses bagi Kompas TV melalui berbagai karangan bunga. Pengirimnya dari berbagai rekanan Kompas, baik perusahaan maupun perorangan. Terlihat juga dari deretan karangan tersebut, “saudara-saudara” Kompas TV yang telah lebih dahulu mengudara seperti Transcorp & TVone.
Pemilahan undangan menurut crew Kompas TV dibagai menjadi Gold dan Silver. Undangan gold masuk lewat gate sebelah kanan berhamparkan karpet merah. Nah, itulah untuk undangan dari kalangan-kalangan penting seperti pengusaha, para artis dan pejabat. Sedangkan golongan silver seperti untuk undangan media, para blogger (kompasianer) dan lainnya.
Dalam deretan para undangan yang melintas di karpet merah, pada saat awal-awal terlihat wajah yang tidak asing lagi di mata orang-orang Indonesia. Dialah, menurut orang-orang yaitu pakar telematika dan juga politisi Partai Demokrat : Roy Suryo. Tapi karena geraknya yang cepat, para wartawanpun tak sempat menghentikannaya untuk sekedar dimintai fotonya saja.
“Kompas TV, inspirasi untuk semua bukan hanya untuk masyarakat Indonesia, tapi juga untuk dunia. Untuk bangsa” ujar Joe Sandy. Entertainer tersebut hadir dengan wajah yang fresh seperti yang diucapkannya tadi dengan semangat. Selain itu penampilannya yang biasa menggunakan pakaian serba hitam. Namun, malam itu di baju Joe ada ornamen emas yang membuatnya terlihat elegan.
Setelah itu muncul seorang tokoh yaitu Rhenald Kasali. Akademisi dan juga praktisi bisnis tersebut hadir didampingi sang Istri. Dia berkomentar bahwa dari Kompas TV harus bisa mengambil segala sisi positif dan Kompas TV harus Semangat memberi Inspirasi.
Tak lama berselang, mucul orang nomor 1 di Jakarta, Fauzi Bowo. Ia sempat sebentar berbincang dengan Rhenald Kasali di gate sebelum masuk aula pertunjukkan Grand Launching Kompas TV. Mereka saling menyapa dan sepertinya saling memberikan ucapan selamat datang.
Terlihat, sebelum memasuki aula panggung pentas pertunjukkan ada berbagai pengenalan awal tentang Kompas TV. Seperti mobil-mobil offroad yang digunakan dalam acara Teroka. Acara tersebut merupakan pengenalan alam yang ada di Indonesia melalui petualangan-petualangan. Teroka, seperti dalam kamus besar bahasa Indonesia, berarti terbukanya daerah atau tanah baru (untuk sawah, ladang, dsb); merintis atau menjelajah.
Selain itu, untuk berbagai acaranya seperti yang terlontar dari beberapa orang, Kompas TV mempunyai 3 segmen yaitu Inspiring Knowledge, Entertaiment atau hiburan dan News/berita. Untuk sekedar inspiring knowledge bukan hanya untuk orang dewasa, namun juga inspiring knowledge untuk anak-anakpun perlu. Makanya, Kompas TV dalam acaranya ada Jalan Sesama (Sesame Street) dan juga Science is Fun, Kampung Main dll.
Menjelang pembukaan, digelar terlebih dahulu performance oleh Gita Gutawa & Kanya tentang Simfoni Raya Indonesia yang dilatari aksi teatrikal musikal para anak-anak Laskar Pelangi. Tentunya, musik yang megah tersebut “didalangi” oleh composer Addie MS dan juga penampilan Erwin Gutawa Orchestra.
Dipandu oleh para presenter kondang, acara malam itu tampak hidup dan meriah. Mereka yaitu Nadine Chandrawinata, Darius Shinatria dan Shafira. Selain itu, musik yang beragam diperuntukkan bagi penonton oleh artis-artis papan atas, seperti Afgan, Tangga, Judika dan Bayu Risa yang melantunkan musik-musik era keemasan Indonesia serta kompilasi performance oleh para artis dengan membawakan lagu nostalgi dari Iwan Fals.
Terhitung, banyak musisi yang tampil kala malam itu. Yang menjadi antusias para remaja kala itu adalah Afgan. Selain itu, disuguhkan kembali penampilan Pianis Andi Rianto, musisi Shandi Sondoro dengan suaranya yang wah. Tak lupa berbagai kolaborasi unik dari ban Ungu-Andine dalam pagelaran akustik, Nidji feat Yogya Hiphop dan juga band ST12.
Di sela-sela acara, “dua sejoli” komedian Radiyta Dika dan Panji Pragiwakso muncul menghibur penonton. Melalui aksi-aksinya mereka membuat mata kita terbuka tentang kejadian-kejadian sepele yang diselipkan dalam humor. Seperti tentang hantu dan juga iklan. Berikut sekilas cuplikannya :
Yang tak kalah hebatnya adalah sedikit nostalgia dengan Nidji. Lagu Laskar Pelangi mereka bawakan ulang dengan aransemen yang beda. Semua penonton bersorak dan bertepuk tangan yang meriah. Berikut aksi mereka :
Sampai akhir pentas, semua berharap bahwa era baru yang dijanjikan oleh Kompas TV akan benar-benar terwujud. Bukan hanya menghibur, tapi juga mencerdaskan masyarakat. Dengan Simfoni Semesta Raya, Kompas TV, Inspirasi Indonesia.
Oleh Rizki Putra Dewantoro
Foto : Dokumentasi Pribadi
No comments:
Post a Comment