Garam dan Air

Coba rasakan segarnya air
Lagi
Sekali lagi
Hentikan ketika memang harus selesai
Masih terus memaksa
Hati berkata sudahlah
Sampai kau rasakan air yang berasa garam
Itulah dihamparan luasnya lautan
Pikirkan, renungkan, diam, rasakan disetiap alunannya
Semilir air dan udara ciptaan-Nya

Cik, cik, cik
Gemericik suaranya
Hampir perkataan tak ada yang berarti
Semoga hanya untuk saat ini
Wahai engkau sang pencipta
Berikan diri ini perkataan yang memaniskan
Jika diperkenankan
Tidak mustahil air menjadi garam
Garam menjadi air

Bersama-sama selalu
Gundah yang telah berlalu berganti semangat
Pikiran menguasai seluruh badan
Secara normal diri ini memang sadar
Secara sadar pikiran bisa saja memiliki hasrat diluar kendali
Dewasa jasad
Dewasa pikiran dan pemikiran
Coba kemana kaki melangkah
Mengikuti dia atau yang lainnya
Jadikan hati sebagai pengendali
Semoga

Jakarta, 6 Oktober 2010

Bersatu Bangkit

Dalam dunia ini
Setiap Orang Pasti
Mempunyai Ironi
Yang tak dapat ku mengerti
Untuk aku mengerti
Untuk aku mengerti
Dalam Dunia ini
Setiap orang pasti
Ingin Memperbaiki
Hidup di dunia ini
Hidup di dunia ini
Di Indonesia ini
Bersatu
Bersatu untuk bangkit
Bangkit untuk bersatu
Untuk Indonesiaku
Hari kebangkitan ini
Nasional negeri ini
Mencari makna dari
Makna dari hidup ini
Makna arti hidup ini
Indonesia ini
Harus kita cintai
Dengan sepenuh hati
Dengan sepenuh hati
Dengan jiwa raga ini
Sampai nanti kita mati
Bersatu
Bersatu untuk bangkit
Bangkit untuk bersatu
Untuk Indonesiaku
Jakarta-Cianjur, 2009

Contoh Presentasi Materi Organisasi - Ke-Muhammadiyah-an - Ke-IPM-an

Presentasi kali ini adalah saat saya menjadi salah satu pemateri dalam acara Upgrading SMA Muhammadiyah 1 Jakarta. Acara ini diadakan di Sukabumi. Sebenarnya terlalu banyak tentang materi ini, karena harus di preteli satu persatu, yaitu tentang Organisasi/Keorganisasian, KeMuhammadiyah, dan juga tentang ke-IPM an. Berikut saya share presentasinya. :)























Contoh Presentasi Materi Kepemimpinan

Saat berkecimpung di dunia IPM, terutama sebagai ketua, saya harus siap dengan presentasi tentang berbagai materi organisasi. Ikatan Pelajar Muhammadiyah yang menyebar dari Sabang sampai Merauke tau, dalam IPM ada kepemimpinan/leadership. Nah, sekarang saya akan sedikit share tentang mater tersebut. Semoga Bermanfaat.











Contoh Penerapan Bahasa Public Relations

 1
 
 Salah satu tujuan Public Relations (PR) adalah meningkatkan citra perusahaan. Dari contoh penggunaan bahasa diatas, dapat dilihat bahwa salah satu perusahaan asuransi bukan mengurusi usahanya, tapi peduli dengan keadaan masyarakat. Caranya yaitu dengan memberikan asuransi gratis. Kemudian, untuk meningkatkan bargaining , perusahaan tersebut mempunyai komitmen untuk memberikan transparansi laporan keuangan. Dengan cara yang dilakukannya itu, setidaknya mampu meningkatkan citra di masyarakat.
 
2


Sudah sering kita mendengar iklan di atas. Sebagai perusahaan energi asing, ExxonMobil yang concern pada pertambangan minyak dan gas alam telah bekerjasama sangat lama di Indonesia. Pemahaman masyarakat kita memang masih rendah. Memang seperti yang serius sekali mereka membuat iklan ini. Sampai ribuan kali tampil. Inilah opini yang dibangun untuk masyarakat. PR menonjol sekali pada masalah ini. Terlepas dari beberapa kasus Exxon yang mengeksploitasi alam Indonesia. Tapi, masyarakat sekarang mengenal Exxon melalui iklan ini sebagai perusahaan dengan ciri : menggerakan roda perekonomian, mendukung inovasi, memajukan pendidikan, membantu mengembangkan generasi penerus Indonesia. Tapi kita sendiri tentunya tau lah, yang namanya perusahaan salah satu tujuan utamanya yaitu profit.

3
Untuk bahasa PR yang nomor 3 ini mungkin agak terdengar normatif. Terlepas dari hal itu, memang program pengentasan kemiskinan sangatlah menarik minat masyarakat. Terlebih saat sekarang ini pengangguran merajalela. Baik di desa maupun di Kota. Dalam menunjang sosialisasi pastinya membutuhkan iklan. Iklan tersebut membutuhkan bahasa PR. Bahasa PR yang digunakan harus simple, tapi mengena.

Organisasi dan Manajemen

Untuk sebagian besar hidup kita, kita menjadi anggota satu atau beberapa organisasi perguruan tinggi, tim olah raga, kelompok musik atau drama, organisasi agama atau masyarakat, angkatan bersenjata, atau bisnis. Semua organisasi formal maupun informal, disatukan dan dipertahankan kesatuannya oleh kelompok orang yang melihat bahwa ada manfaat untuk bekerjasama kearah sasaran yang sama.
Organisasi adalah dua orang atau lebih yang bekerja sama dalam cara yang terstruktur untuk mencapai sasaran spesifik atau sejumlah sasaran. Semua organisasi juga mempunyai beberapa program atau metode untuk mencapai sasaran-yaitu rencana.

Sasaran (goal) adalah tujuan yang diusahakan untuk dicapai oleh suatu organisasi, organisasi sering kali mempunyai lebih dari satu sasaran, sasaran merupakan elemen dasar dari organisasi.
Manajemen adalah suatu proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan pekerjaan anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai sasaran organisasi yang sudah ditetapkan.

Manajemen adalah kebiasaan yang dilakukan secara sadar dan terus menerus dalam membentuk organisasi. Semua organisasi mempunyai orang yang bertanggung jawab terhadap organisasi dalam mencapai sasarannya. Orang ini disebut manajer. Para manajer ini-pelatih, konduktor, eksekutif penjualan mungkin lebih menonjol dalam beberapa organisasi dari pada yang lain, tetapi tanpa manajemen yang efektif, kemungkinan besar organisasi akan gagal.

Di dunia dengan berbagai organisasi yang mudah dijumpai di mana-mana, ada tiga alasan penting untuk mempelajarai organisasi dan praktek manajemen. Alasan itu menyangkut, yaitu :
a.    Hidup di masa kini. Organisasi memberikan kontribusi pada standar kehidupan umat manusia masa kini di seluruh dunia. Kita bergantung pada organisasi untuk mendapatkan makanan sehari-hari, tempat tinggal, pakaian, dll
b.    Membangun masa depan. Organisasi membangun masa depan yang lebih baik dan membantu individu untuk melalukan hal yang sama.
c.    Mengingat masa lalu. Organisasi membantu menghubungkan manusia dengan masa lalunya. Setiap hari pekerjaan yang kita lakukan dengan orang lain menambah sejarah organisasi dan sejarah kita sendiri.

Proses Manajemen
Proses adalah cara sistematik yang sudah ditetapkan dalam melakukan kegiatan. Sejak akhir abad ke-19, biasanya manajemen mendefinisikan dalam empat fungsi spesifik dari manajer, yaitu :
•    Merencanakan (planning). Proses menetapkan sasaran dan tindakan yang perlu untuk mencapai sasaran berdasarkan pada metode, rencana, atau logika dan bukan berdasarkan perasaan.
•    Mengorganisasikan (organizing). Proses mengatur dan mengalokasikan pekerjaan, wewenang, dan sumber daya di antara anggota organisasi, sehingga mereka dapat mencapai sasaran organisasi.
•    Memimpin (leading). Proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan pekerjaan dari anggota kelompok atau seluruh organisasi.
•    Pengendalian (controlling). Proses untuk memastikan bahwa aktivatas sebenarnya sesuai dengan aktivitas yang direncanakan.

Tingkatan dan Keterampilan Manajemen
H. Fayol mengindentifikasikan tiga macam keterampilan dasar, yaitu :
a.    Keterampilan konseptual. Kecakapan untuk melihat gambaran besar, kempleksitas dari seluruh organisasi dan bagaimana berbagai bagian yang berbeda sama-sama cocok. Atau kemampuan untuk mengkoordinasikan dan mengintegrasikan semua kepentingan dan aktivitas organisasi.
b.    Keterampilan manusiawi. Kemampuan kepemimpinan seseorang manajer, keterampilan manusia adalah kecakapan untuk bekerja dengan berkomunikasi dengan, dan memahami orang lain. Atau kemampuan untuk bekerjasama, memahami, dan memotivasi orang lain sebagai individu atau dalam kelompok.
c.    Keterampilan teknis. Keterampilan untuk menggunakan pengetahuan, teknik-teknik dan sumber daya tertentu dalam melaksanakan pekerjaan. Atau kemampuan menggunakan prosedur, teknik, dan pengetahuan bidang khusus.

Tipe dan Peran Manajer
a.    Tipe manajer. Salah satu cara untuk memahami kompleksitas manajemen adalah memandang bahwa manajer dapat berada di berbagai tingkat yang berbeda dan dengan perbedaan cakupan kegiatan organisasi.
b.    Tingkatan Manajemen
a.    Manajer lini pertama (low manajer)
Manajer yang bertanggung jawab terhadap pekerjaan karyawan operasional saja dan tidak membawahkan manajer lain; mereka merupakan tingkat pertama atau terendah dari manajer dalam hierarki organisasi.
b.     Manajer menengah (middle manajer)
    Manajer yang berada di tengah-tengah dalam hierarki organisasi; mereka bertanggung jawab atas manajer lain dan kadang-kadang terhadap beberapa karyawab operasional; mereka juga bertanggung jawab kepada manajer yang lebih senior.
c.    Manajer puncak (top manajer)
    Manajer yang bertanggung jawab atas seluruh manajemen dari organisasi; mereka menetapkan kebijakan operasional dan pedoman interaksi organisasi dengan lingkungannya.
c.    Manajer Fungsional dan Umum. Klasifikasi utama yang lain untuk manajer di dasarkan pada cakupan aktivitas manajemen yang mereka lakukan, yaitu :
a.    Manajer fungsional. Seorang manajer yang bertanggung jawab hanya atas satu aktivitas organisasi, seperti manajer keuangan atau manajer SDM.
b.    Manajer Umum. Seseorang yang bertanggung jawab atas semua aktivitas, seperti produksi, penjualan, pemasaran, dan keuangan, untuk sebuah organisasi seperti sebuah perusahaan atau sebuah anak perusahaan.

Peran manajer
•    Penghubung : peran hubungan antar pribadi, tiga peran yaitu tokoh, pemimpin dan penghubung muncul dari wewenang formal (peran antar pribadi)
•    Memonitor : sebagai fokul sentral untuk penerimaan dan pengiriman informasi yang tidak rutin (peran informasional)
•    Negosiator : sebagai orang yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan (peran memutuskan).

(Lanjutan) Karakteristik Manifesto Politik Bung Karno

Oleh : I-Nyoman W.

Manipol adalah GBHN, di dalamnya berisi persoalan-persoalan pokok dan program revolusi Indonesia secara menyeluruh. Di bidang politik Indonesia menentang penjajahan di segala bidang kehidupan. Dibidang ekonomi menentang ekonomi kapitalis/liberal dan monopoli. Dan di bidang kebudayaan menentang segala bentuk kebudayaan asing yang merugikan kebudayaan nasional.

Di dalam revolusi Indonesia kita juga mengenal pentahapan-pentahapan :
•    Mengusir penjajah Belanda
•    Kadang-kadang perjuangan bangsa Indonesia meningkat, kadang-kadang menurun-romantika
•    Bahwa kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa-logika tidak satu bangsapun di dunia ini yang menolak kemerdekaan

Revolusi Indonesia. Sifat, watak dan hakekatnya adalah bersifat nasional, bersama-sama dari semua kelas dan semua golongan yang menentang imperialism dan kolonialisme artinya revolusi Indonesia tidak hendak mendirikan kekuasaan kediktatoran kaum proletar, tapi harus mendirikan kekuasaan gotong-royong, kekuasaan demokratis yang menjamin terkonsentrasinya seluruh kekuatan nasional seluruh rakyat.

Hari depan Indonesia adalah NKRI sebagai wadah berisikan masyarakat adil dan makmur, atau lebih jelas lagi Negara Pancasila yang berisikan masyarakat sosialis berdasarkan ajaran-ajaran Pancasila. Yaitu sosialisme yang disesuaikan dengan kondisi-kondisi yang terdapat di Indonesia. Dengan adat istiadat, watak-wataknya dengan psikologi dan kebudayaan rakyat Indonesia. Hari depan revolusi Indonesia juga menempatkan posisi Indonesia dalam percaturan internasional yang setidaknya duduk sama rendah dan berdiri sama tingi dengan Negara manapun di dunia.

Manifesto Politik Bung Karno

Buku Bacaan
1.    Sukarnoisme
2.    Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia : Cindy Adams
3.    Cakrawala Politik Era Sukarno : Gonis Harsono
4.    Mencapai Indonesia Merdeka
5.    Indonesia Menggugat

Pendahuluan
Panca Azimat Ajaran Bung Karno
1.    Nasionalisme, Islamisme, Marxisme
2.    Panca-Sila
3.    Manipol/USDEK
4.    TRISAKTI
5.    BERDIKARI


Manipol-Manifesto Politik adalah pidato Bung Karno pada tanggal 17 Agustus 1959 yang berjudul Penemuan Kembali Revolusi Kita. Kenapa pidato ini berjudul seperti tersebut diatas; tentunya ada maksudnya.
Revolusi berarti menjebol dan membangun setelah kita merebut kemerdekaan dari kolonialisme Belanda, dan mengkikis habis sisa-sisa kolonialisme seperti demokrasi liberal ekonomi kapitalis dan system feodalisme. Selanjutnya kita akan membangun di segala bidang kehidupan dalam rangka mewujudkan masyarakat adil makmur (AMPERA). Sedangkan Bung Karno menegaskan kembali pada tahun 1960 bahwa revolusi Indonesia belum selesai. Ini sebagai reaksi dari anggapan sekelompok elit politik bahwa setelah pengakuan kedaulatan revolusi sudah selesai periode 1950 s/d 1959.


USDEK : Undang-undang Dasar 1945, Sosialisme Indonesia Demokrasi Terpimpin, Ekonomi Terpimpin dan Kepribadian Indonesia. USDEK ini adalah intisari dari MANIPOL. MANIPOL berdasarkan ketentuan MPRS NO. 1/1960 telah menjadi Garis-garis Besar Haluan Negara dan Manipol ini tidak dapat dipisahkan dari Dekrit Presiden 1959, 5 Juli 1959 yang isinya :
1.    Pembubaran Konstituante
2.    Kembali kepada UUD 1945
3.    Tidak berlakunya UUD semetara


Di dalam pidato 17 Agustus 1959 dengan jelas Bungkarno berkata :
1.    Dasar, tujuan dan kewajiban-kewajiban revolusi Indonesia
2.    Kekuatan Sosial Revolusi Indonesia
3.    Sifat Revolusi Indonesia
4.    Hari depan Revolusi Indonesia
5.    Musuh-musuh Revolusi Indonesia
6.    Pelaksanaan Revolusi Indonesia


Dasar : The sosial conscience of man (sesuai dengan hati nurani kemanusiaan) yaitu keadilan sosial, kemerdekaan individu dan kemerdekaan bangsa (masyarakat adil, makmur jasmaniah dan rohaniah)
Tujuan : sesuai dengan pembukaan UUD 1945 :
•    NKRI
•    Masyarakat adil dan makmur
•    Perdamaian dunia yang adil dan beradab
Kewajiban : mendirikan kekuasan gotong-royong yang demokratis yang menjamin adanya persatuan dan kesatuan seluruh rakyat dari dari segala lapisan.


Kekuatan sosial Revolusi Indonesia, setelah Dekrit 5 Juli 1959 :
a.    UUD 1945 dan jiwa Revolusi Indonesia
b.    Hasil-hasil keringat rakyat sejak 1945 sampai sekarang, baik materil, tenaga-tenaga baru
c.    Kekuatan ekonomi rakyat yang sudah jadi milik nasional setelah nasionalisasi perusakan Belanda dan Inggris
d.    Angkatan perang yang kuat dan administrasi mulai baik
e.    Wilayah kekuasaan Indonesia yang sangat strategis
f.    Kepercayaan akan kemampuan dan keuletan bangsa sendiri
g.    Kekayaan alam Indonesia yang berlimpah-limpah

Nostalgia SCAN (Scary Night)


Keterangan : dari belakang pakai baju putih (bang alvi-guru musik kita)
bagian depan dari kiri ke kanan pakai baju hitam (rizki-guitarist, sep sep-bassist, yudha-drummer)
 Ini dia foto kita bareng pas studytour ke jakarta. ini tepatnya kita sedang di seaworld
you are cool man!



Kalau ini jepretan tak disengaja bareng guru-guru. Tentunya pembesar SMP N 1 Cibeber. seingat saya yang pakai baju warna orange itu pak hamidi (wali kelas kami : 1G), kemudian ada ibu sri (pakai kerudung putih). selebihnya lupa. can anybody help me'?

Sekedar ingin bercerita saja, kami bertiga (rizki, sepsep, yuda) pernah kumpul bermain band. Mungkin karena ego dan keinginan saya, kami mengusung aliran GreenDay. Terlihat dari atribut yang kami pakai. Selain itu, memang satu-satunya lagu selama bermain selalu membawakan BoBD (Boulevard of Broken Dreams).
Perjalanan kami terbilang singkat. Hanya 1 tahun. Itupun belum beranjak ke pentas panggung. Hanya sekedar bermain di studio pribadi milik tutor kami (bang alvi). Begitulah kami menyebut studio milik IF band samping rumah bassist kami. Kalau tidak salah, hari kami latihan adalah hari rabu sore. Itupun kalau tidak ada halangan. 
Banyak pengalaman yang kami dapatkan. Tentunya setiap orang mempunyai hal seperti itu. Tapi untuk saat ini alangkah lebih baiknya jika aku menunda ceritanya. (bersambung)

Public Relations

Profesi Public Relations
Public Relations adalah fungsi dari ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui organisasi dan lembaga swasta atau publik untuk memperoleh pengertian, simpati, dan dukungan bagi mereka yang terkait atau mungkin ada hubungan dengan penelitian opini publik diantara mereka[1].
Berkenaan dengan definisi PR, banyak referensi yang tersaji. Masalahnya, mengenai definisi-definisi tersebut apakah akan terus menerus relevan ataupun tidak, menjadi hak persepsi publik. Public Relations bila dalam bahasa Indonesia bisa disebut humas, juga biasa disingkat PR atau Purel (Oemi, 1968).
Sebagai sebuah profesi seorang Humas bertanggung jawab untuk memberikan informasi, mendidik, meyakinkan, meraih simpati, dan membangkitkan ketertarikan masyarakat akan sesuatu yang membuat masyarakat mengerti dan menerima sebuah situasi[2].

Public Relations Sebagai Objek Studi Ilmu Komunikasi
Komunikasi merupakan suatu unsur dasar dari Public Relations. Komunikasi yang efektif berlangsung jika terjadi komunikasi dua arah (two-way communication). Selain itu, komunikasi bisa juga disebut sebagai suatu proses penyamaan persepsi.
PR sebagai komunikasi dua arah mengindikasikan bahwa terjadi proses interaksi antara seorang PR dengan orang lain dalam bentuk komunikasi. Model komunikasi dua arah juga menjelaskan bahwa terjadi timbale balik antara komunikator dan komunikan, walaupun tidak jelas batasan antara komunikator dan komunikan dalam model ini. Seorang PR berusaha menyamakan persepsei atas apa yang dipahaminya dan organisasi bisa menjalankan kebijaksanaannya sesuai dengan keinginan dan tidak membentur pihak lain. Perlu keahlian komunikasi yang baik bagi seorang PR untuk menjalin kerjasama dengan pihak lain untuk menyamakan persepsi dengan pihak lain. Keahlian ini antara lain seorang PR harus mampu memahami kondisi masyarakat yang beragam, budaya yang berbeda antara satu daerah dengan daerah lain, kepantingan organisasi, dan kepentingan public. di atas tidak diperhitungkan.[3]
Dalam diktat telah dipaparkan tentang berbagai macam komunikasi bagaimana yang digunakan. Termasuk dalam kategori ini adalah komunikasi persuasif. Bila dilihat lebih mendalam tentang PR, meskipun jauh dari bahasa marketing, bahasa PR meskipun tidak menonjol secara persuasif, tapi erat hubungannya dengan bahasa persuasif baik yang tertulis maupun tersifat.

Peranan Public Relations
Bila dua pembahasan sebelumnya membahas tentang hal-hal yang mendukung keberlangsungan PR, baik sebagai profesi dan penggunaan komunikasi. Dalam pembahasan implementasi, PR memiliki peranan merujuk pada kondisi ketika yang dikatakan seorang PR mampu memecahkan masalah terkait.
Ada 2 bidang kerja PR yaitu, mengurus hubungan ke dalam (internal) dan membina hubungan ke luar (eksternal). Dalam kaitannya dengan hubungan ke dalam, harus ada 3 kerja yang diurus oleh bidang PR, yaitu horizontal (jabatan sejajar), vertikal (atasan-bawahan)dan diagonal (antar jabatan dan divisi).
PR memiliki peran penting dalam membantu menginformasikan pada public internal (dalam organisasi) dan public eksternal (luar organisasi) dengan menyediakan informasi yang akurat dalam format yang mudah dimengerti sehingga ketidak-pedilan akan suatu organisasi, produk, atau tempat dapat diatasi melalui pengetahuan dan pengertian.[4]
Berhubungan dengan peran di atas, PR harus melakukan sinkronisasi bila dalam organisasi dari atas sampai bawah, juga dengan publik sebagai orang eksternal. Oleh karena itu, komunikasi yang dilakukan oleh PR harus berjalan optimal. Dalam tatanan pimpinan perusahaan, PR memiliki substansi komunikasi untuk mempertimbangkan kebijakan umum, instruksi penugasan, serta berhubungan dengan keputusan/peraturan perusahaan dan pimpinan.
Masih pada jajaran instansi terkait, PR diharapkan mampu mempengaruhi motivasi, pembinaan, pengendalian dan perubahan attitude (sikap) karyawan dalam tubuh perusahaan/organisasi. Tentunya dengan strategi PR.
Manajemen Public Relations
Manajemen adalah ilmu pengetahuan maupun seni. Ada pertumbuhan yang teratur mengenai manajemen. Suatu ilmu pengetahuan yang menjelaskan manajemen dengan pengacuan kepada kebenaran-kebenaran umum.
Bila dilihat manajemen dalam persfektif seni, maka seni diibaratkan sebagai pengetahuan bagaimana mencapai hasil yang diinginkan serta kemampuan untuk menggunakan pengetahuan manajemen. Oleh karena itu, keberadaan PR difungsikan untuk menunjang fungsi-fungsi manajemen perusahaan untuk mencapai tujuan bersama.
Manajemen PR berarti melakukan penelitian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi terhadap berbagai kegiatan komunikasi yang disponsori oleh organisasi. Bentuk kegiatan komunikasi dapat berupa penerbitan brosur perusahaan, pertemuan-pertemuan kelompok kecil sampai pada kegiatan yang sangat kompleks seperti konferensi pers dengan menggunakan satelit (Sri Desti P,M.Si).
Managing PR means researching, planning, implementing, and evaluating an array of communication activities sponsored by organization (mengelola PR berarti meneliti, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi berbagai kegiatan komunikasi yang disponsori oleh organisasi). Secara harfiah manajemen berarti mengendalikan, menangani, memimpin dan mengelola (MC. Farland, 1979).
Berkaitan dengan hal di atas, manajemen dalam PR memiliki peran seperti menyediakan layanan teknis komunikasi, mendengar aspirasi public yang diperlukan manajemen, membantu manajemen menemukan pemecahan masalah (problem solving), dan ikut sebagai penentu kebijakan manajemen.



Teori dan Model Komunikasi Public Relations
Dari sekian banyak teori dan model komunikasi, praktisi PR tentunya berpegang teguh kepada pengembangan (development) model komunikasi dengan terjun langsung menghadapi situasi (practice). Selain sebagi perantara, PR mempunyai tugas untuk menjaga kualitas dan kuantitas alur komunikasi dua arah antara organisasi dengan publiknya dan tentunya dalam tubuh organisasi itu sendiri.
Model komunikasi yang dibangun oleh PR harusnya senantiasa menjadi fasilitator. Seperti yang ditulis dalam diktat, model komunikasi dari komunikator ke komunikan melalui model dua arah agar berjalan efektif. Berkenaan dengan model komunikasi tentunya akan berhubungan dengan tujuan dan arah komunikasi. Tentunya tidak terlepas juga dari teori komunikasi. Setidaknya ada dua pendekatan komunikasi dalam PR, yaitu komunikasi sinkronis dan komunikasi diakronik.
Komunikasi sinkronis (synchronic communication) mempunyai tujuan untuk melakukan penyelarasan atau menyesuaikan (sinkronisasi) perilaku public terhadap organisasi sehingga organisasi dapat melakukan apa yang diinginkan tanpa campur tangan dari publiknya. Sedangkan komunikasi diakronik mempunyai tujuan untuk menegosiasikan kebutuhan antara organisasi dengan publiknya.
Public Relations dalam Menangani Krisis Perusahaan
Kepercayaan dan citra yang baik di mata masyarakat merupakan salah satu yang terpenting bagi eksistensi di sebuah perusahaan. Pada era persaingan sekarang ini, bukan public yang membutuhkan perusahaan.[5]
Peran PR sangat besar dalam penanganan krisis kepercayaan dan penurunan citra perusahaan. PR ini mempunyai tujuan universal yaitu menciptakan public understanding, public confidence, public support, dan public cooperation (pemahaman publik, kepercayaan masyarakat, dukungan publik, dan kerjasama publik).[6]
Dalam perannya, PR ini mempunyai metode untuk menangani krisis kepercayaan dan menurunnya citra. Metode ini terdiri dari beberapa tahap yaitu penelitian (research), perencanaan (planning), pelaksanaan (action), dan penilaian (evaluation). Citra perusahaan terletak pada praktisi PR. Oleh karena itu, PR sebisanya menjalin koordinasi, melakukan hal yang integrative, antisipatif dan solutif untuk menjaga citra perusahaan. Selain itu praktisi PR harus tetap bertahan menjaga citra perusahaan dalam keadaan apapun.[7]


[1] Drs. Sholeh Sumirat,M.S & Drs. Elvinaro,M.Si. 2007 Dasar-Dasar Public Relations, Bandung : Rosdakarya, hal 14
[2] (en) Philip Henslowe, Public Relations- A Practical Guide To The Basics. Crest Publishing House 2003.
[3] Anasazwars.blogspot.com/public-relations
[4] Wikipedia.org
[5] Elvinaro Ardianto, Public Relation. 2004 hal 3
[6] Testanirwana.wordpress.com : Peran PR dalam Menangani Krisis Kepercayaan dan Menurunnya Citra Perusahaan
[7] Idem

Pemuda, Globalisasi dan Nasionalisme

Anak-anak dari kecil sudah diajarkan “mencuri” melalui cerita seperti Si Kancil. Dari lagu dan ceritanya tentu kita hafal. Boleh sedikita saya kutip, Si Kancil anak nakal, suka mencuri ketimun. Apakah ada hubungannya dengan sikap pribadi seseorang di masa mendatang. Memang ironis, rasa nasionalisme, salah satunya jiwa patriotisme tak lagi dipupuk sejak dini. Begitulah beberapa pernyataan Kolonel Sunindyo dalam pemaparan materi di acara Kemah Kebangsaan Pemuda Jakarta 2010 di Ragunan Jum’at (3/12).

Beberapa pokok hal yang dibahas mengenai pemuda dan perannya dalam dunia global saat ini. Beberapa hal yang disinggung tersebut disampainya dengan berbagai humor tentang situasi social masyarakat Indonesia. Berikut merupakan pendapat pendapat beliau mengenai beberapa hal tersebut : Globalisasi merupakan suatu keadaan yang memuat tatanan dunia menjadi kampung. Tentunya globalisasi memiliki dua sisi yaitu positif dan negatif.  Selain itu, globalisasi bisa disebut juga dengan suatu proses tatanan yang mendunia.

Salah satu bentuk sisi positif globalisasi, yaitu kita bisa mengadopsi etos kerja yang baik dari orang-orang bangsa lain dll. Tapi ingat, bahwa globalisasi memiliki kekurangan yang menjadi boomerang bagi bangsa sendiri bila tidak diantisipasi, karena sepanjang ini globalisasi menyebarkan paham yang disebut liberalisme. Paham liberalisme ini dikhawatirkan bisa mengikis rasa nasionalisme yang tentunya bisa berhubungan dengan masyarakat yang akan lupa dengan identitas dirinya sendiri.

Kesenjangan bisa ditimbulkan juga oleh globalisasi. Turunan dari itu, masyarakat akan kerang peduli dengan bangsa serta kehilangan kepribadian diri. Hal yang diwanti-wanti (sangat dikhawatirkan) adalah hilangnya rasa hormat kepada orang yang lebih tua.

Tentunya globalisasi dalam menyikapinya harus dengan sikap yang selektif. Perkembangan teknologi sangatlah maju begitu cepat. Salah satu bentuk penyelewangan dari pesatnya teknologi dapat dilihat dengan maraknya penyalahgunaan teknologi itu sendiri.

Di sela materi-materi yang lumayan serius, Kolonel Sunindyo sempat menjawab pertanyaan dari peserta yang salah satunya berhubungan dengan kejadian beberapa waktu lalu tentang penggusuran tempat tinggal pensiunanTNI. Tak berbeda jauh dengan penggusuran rumah TNI, masyarakatpun sekarang tengah dihadapkan dengan situasi penggusuran tempat tinggal dengan beberapa alasan. Seperti bangunan-bangunan liar, tidak memiliki izin dan lain-lain. Beliau memiliki pendapat bahwa “keong aja punya rumah”. Memang benar mungkin, apalagi manusia.

Mulai sejak dini pemuda sebagai generasi harapan bangsa harus membentengi diri dari hal-hal negatif globalisasi. Lebih awal dari itu, generasi muda harus saling mengingatkan dan menyebarkan pesan bahwa jangan sekali-kali lupa bahwa kita adalah bangsa Indonesia yang memiliki budaya luhur dengan tak melupakan para pendahulu.

Pemuda harus berkomitmen menjaga tanah air Indonesia yang kita cintai ini. Salah satu bentuknya bisa berupa kesadaran melakukan advokasi serta memiliki pendidikan dan impelemtasi konkrit untuk memajukkan bangsa.

Memimpin dari Hati

Dedikasi. Menurut kamus merupakan suatu bentuk pengorbanan tenaga, pikiran dan waktu demi keberhasilan suatu usaha atau tujuan mulia. Bisa dikatakan juga sebagai suatu pengabdian. Tapi, kata dedikasi rasanya lebih keren dan kelihatan seperti kata orang yang terpelajar.

Rasanya setiap orang harus memiliki dedikasi terhadap hidupnya sendiri dan orang lain. Karena manusia tidak terlepas dengan makhluk lainnya (manusia, hewan, tumbuhan, alam) atau manusia dikatakan makhluk social. Tetapi, kadang kita sering lupa akan hal ini. Mengabaikan rasa solidaritas dan kemanusiaan demi mementingkan diri pribadi.
Hari ini, sadar maupun tidak banyak orang yang belum makan, banyak anak-anak yang tidak bisa mengenyam pendidikan karena belum diberikan kesempatan (tak mempunyai biaya). Ini disebabkan, hari ini gaps (kesenjangan) antara si kaya dan si miskin sangat terlihat jelas. Kita kadang menutup mata dengan rutinitas (kalau menurut saya ini merupakan fenomena) kemacetan kota-kota besar di tanah air oleh kendaraan seperti mobil (mewakili kaum menengah atas) serta para pemulung jalanan yang marak (mewakili kaum miskin), tentunya ini ada di kota-kota besar juga. Sudah bisa membayangkannya? Satu contoh lagi, mungkin agak sama, seperti kemacetan setiap akhir pekan di kawasan puncak-bogor. Kondisi ini seperti yang biasa dilihat adalah karena antrian mobil-mobil yang akan rekreasi (meskipun tidak semuanya). Kemacetan memperlihatkan parade mobil-mobil berkelas para kaum berada. Bertolak belakang sekali dengan 14,15 % atau jumlah 32 juta penduduk miskin (sumber : BPS tahun 2009), ini baru miskin, bisa dikategorikan masih mempunyai tempat tinggal belum yang sangat miskin.
Data yang disajikan ternyata akan mendukung ketika kondisi masyarakat miskin sebenarnya sangat banyak dan memprihatinkan. Perbaikan ekonomi ke arah yang lebih baik merupakan harapan setiap orang. Dedikasi dalam kaitan inilah yang harus dimiliki para ekonom dan seluruh masyarakat secara umum. Permasalahan kemiskinan adalah permasalahan bersama, setidaknya kita harus memiliki kepekaan.
Membantu orang lain merupakan suatu perbuatan yang mulia. Pastinya pernah terbersit pikiran tentang membantu orang lain ketika kita sudah mempunyai segalanya baru bisa membantu. Sebenarnya, tak harus seperti ini. Membantu orang lain dapat dilakukan kapanpun, seperti dari definisi dedikasi tadi, bisa berupa harta, pikiran maupun waktu. Permasalahannya sekarang adalah apakah kita sudah siap membantu orang lain? Hal, yang paling sulit adalah melakukannya dengan ikhlas. Orang yang mempunyai dedikasipun belum tentu memiliki rasa ikhlas ini. Makanya, antara dedikasi dan rasa ikhlas harus saling terintegrasi.
Akhir-akhir ini, permasalahan sosial dan kepekaan terhadap alam menjadi sorotan bersama. Baik orang-orang dalam ekonomi kelas bawah maupun atas tahu tentang permasalahan lingkungan hari ini. Baik tentang banjir, fenomena bencana alam longsor, tanah amblas, cuaca yang tak menentu, bahkan sampai permasalahan sampah.
Semua permasalahan pastinya kembali kepada manusia sebagai penghuni bumi ini. Berhubungan dengan masyarakat akan berhubungan dengan pemimpin. Tak bisa dipungkiri, bahwa kelalaian daripada pemimpin yang belum (tidak) mempunyai dedikasi untuk membangun tatanan social perlu dipertanyakan. Akhirnya, kita harus bergotong-royong dan saling mengingatkan sesama manusia untuk berbuat untuk kehidupan social termasuk para pemimpin kita.
Pemimpin harus memiliki dedikasi. Mereka harus berkorban untuk rakyatnya. Bukan untuk dirinya dan golongannya. Ada persoalan social yang lebih penting untuk diselesaikan. Permasalahan kemiskinan, pendidikan dan perbaikan ekonomi harus konsisten dipecahkan masalahnya dengan hati yang bersih. Karena dedikasi datangnya dari hati, untuk senantiasa berkorban baik dengan harta, pikiran maupun waktu yang dimiliki.

Din Syamsuddin : Semoga KPK Amanah

Jakarta-26 Nopember 2010 - Bertempat di kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PP Muhammadiyah) jalan Menteng Raya No. 62 Jakarta Pusat, Prof. Din Syamsuddin selaku ketua umum menyampaikan beberapa pesan kepada para wartawan tentang beberapa isu hangat di negeri ini. Salah satunya tentang pemilihan ketua KPK di DPR kemarin (25/11) dan tentang persoalan TKI/TKW yang menjadi berita panas terkait beberapa kasus yang menimpa para pahlawan devisa tersebut (maksudnya TKI/TKW-pen).
Mengenai terpilihnya Busyro Muqoddas sebagai ketua KPK yang baru, beliau mengatakan dalam kepemimpinan KPK yang penting adalah keberanian dan kejujuran. Keduanya harus sinkron serta dimiliki oleh seorang pimpinan dimanapun, termasuk dalam lembaga seperti KPK. Saat ini sangat dirasakan sekali seorang pemimpin masih belum memiliki dua aspek tersebut (keberanian dan kejujuran). Kadang, ada yang memiliki keberanian saja, tapi belum jujur. Bisa juga dibalik, hanya memiliki kejujuran tapi tidak berani.
Seperti teladan kita bersama : Rosulullah SAW. Tekadnya untuk memupuk kejujuran bisa dilihat dari contoh, jika putrinya melakukan pencurian (bisa saja korupsi kalau saat ini) maka beliau sendirilah yang akan memotong tangan puterinya sendiri. Termasuk saat ini, dalam memberantas korupsi harus tanpa pandang buluh.
Prof. Din menyampaikan beberapa pesan seperti buka kembali "kasus Century gate", kasus rekening gendut Polri dan mafia hukum. Janganlah terulang kembali kasus-kasus seperti itu. Tapi, seakan-akan pemerintah membiarkan semua itu terjadi berlarut-larut tanpa ada penyelesaian konkrit. Beliau mengerti, pemerintah sampai saat ini telah bekerja keras, tapi sayangnya belum maksimal. Oleh karena itu, kepada masyarakat untuk terus mengawasi dan membantu dalam pemberantasan korupsi.
"Yang paling penting, sampai saat ini kita masih percaya, serta terus mendukung KPK jangan ada yang melemahkan bahkan sampai meng-kriminalisasikan KPK". Untuk itu, pemerintah sangat diminta komitmennya oleh kita semua untuk mendukung hal tersebut. Sekali lagi, jangan sampai ada yang melemahkan atau bahkan sampai mengkriminalisasikan KPK.
Masih dalam wawancara yang sama bersama Prof. Din Syamsuddin, kali ini beliau sedikit berkomentar tentang persoalan TKI/TKW di luar negeri. Persoalan TKI/TKW ada mungkin dikarenakan selama ini masih tingginya angka pengangguran. Dari sekian banyak TKI/TKW ternyata dalam jumlahnya banyak yang merupakan tenaga kerja mandiri. Dalam artian mereka secara sendiri-sendiri mencari kerja di luar negeri tanpa perusahaan jasa maupun perantara pemerintah dalam hubungannya ini Kementrian Tenaga Kerja. Meskipun memang ada yang berhasil, para TKI/TKW ini kebanyakan mengalami masalah karena bekerja di sektor tertutup.
Sementara ini yang harus dibenahi antara lain mengenai perlindungan dan pengetatan. Sedikitnya ada 9 instansi yang terkait dengan permasalahan TKI, mulai dari pengurusan paspor, urusan kesehatan dll. Jangan sampai ada lagi terulang duka yang menimpa Kikim maupun Sumiyati. Meskipun yang terlihat dan terekspos oleh media baru sedikit. Oleh karena itu masih banyak yang harus dilakukan.
Para TKI/TKW saat ini tengah berada dalam kekhawatiran, meskipun sebenarnya sudah dari dulu-dulu. Dikarenakan tidak adanya jaminan, khususnya keselamatan. Angan-angan ingin memperbaiki hidup di luar negeri, malah mengalami perilaku yang tak seharusnya.
Pernah terlontar dari pemimpin negeri kita tentang pemberian alat komunikasi bagi para TKI/TKW kita di luar negeri. Tapi lihat dulu peraturan, kebanyakan mengenai penggunaan alat komunikasi itu tidak diperbolehkan. Dan pada akhirnya tawaran solusi itu tidak relevan. Karena alat komunikasi dirasa menggangu aktivitas pekerjaan.
Hal selanjutnya adalah, mengenai hari libur. Para TKI/TKW seharusnya di negara tempat mereka bekerja memberikan hari libur tersebut. Karena selama ini, para pekerja diharuskan bekerja full time. Termasuk yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga.
Para para peminpin kita, yaitu pemerintah seharusnya melakukan berbagai cara termasuk berdiplomasi agar masalah ini selesai. Jangan sampai para pemimpin kita dilanda penyakit "Cuek-isme", tak menghiraukan para teriakan para TKI/TKW kita ini. Tapi realitanya seperti itu, "Cuek-isme" sepertinya sedang melanda para pemimpin negeri ini. Oleh karena itu, minimal dengan berdiplomasi mampu memberikan jalan keluar sehingga sedikit-sedikit TKI/TKW kita memiliki masalah, bisa "mengadu" ke KBRI.(rpd)

Pelajar-Pemuda Bersatu Untuk Satu Indonesia

Sumpah pemuda merupakan proses yang bersejarah dalam perjalanan Indonesia menuju kemerdekaannya, 28 Oktober 1928 merupakan hari dimana ikrar untuk berbangsa, bartumpah darah dan berbahasa persatuan Indonesia dilantangkan. Mempelajari sejarah tentunya sangat penting agar semua yang diperjuangkan para pahlawan dapat sinkron dengan pekerjaan kita saat ini.

Sebesar apakah kita mencintai Indonesia dan para pahlawannya? Mungkin saat seremonial upacara bendera, mengheningkan cipta tak pernah absen dalam susunan acaranya. Waktu yang singkat itu mumpung ingat, berdoa untuk para pahlawan dan berterima kasihlah kepada Allah SWT yang telah memberikan kemerdekaan, terhitung telah 65 tahun.

Mereka, para pahlawan yang terkumpul dari seluruh Indonesia, berbeda suku, etnis, budaya, bahasa dan mungkin agama bersatu saat dihelat Sumpah Pemuda. Tercatat ada Jong Java, Jong Ambon, Jong Sumatra Bond dll. Tekad yang kuat serta keinginan bersatu dalam perbedaan sampai sekarang hendaknya terus terjaga. Saat itu suasana penjajahan tentunya mencekam, bagaimana tidak, sudah 300 tahun wilayah Nusantara dikuasai dari satu penjajah ke penjajah lain.

Sebagai kaum terpelajar, bisa dikatakan intelektual, usaha untuk diplomasi terus digencarkan oleh sebagian orang. Tetapi hal tersebut mustahil tercapai tanpa adanya kerja keras dan bersatu dengan seluruh kalangan masyarakat, baik priyayi bahkan kaum jelata sekalipun.

Bisakah rasa kebersamaan dan keinginan untuk bersatu dilakukan? Terutama oleh pelajar. Tentunya bisa. Dalam era global seperti sekarang beruntunglah mereka yang masih bisa bersekolah, kaum pelajar, baik sekolah maupun kuliahan. Persaingan menjadi ciri masa kini. Siapa yang tidak bisa bersaing, maka dia termasuk yang tertinggal.

Momentum hari Sumpah Pemuda menjadi tonggak kita menatap masa depan yang penuh akan tantangan. Dunia memerlukan pemikiran segar para pelajar, baik dalam hal teknologi, sosial, dll. Pilih jalanmu dan lakukanlah segera. Mulai dari langkah pertama. Jangan lihat berapa anak tangga menuju ke langit itu, mulailah.

Kedepan, kita semua adalah para pemimpin bangsa ini. Ingat, konsisten dan istiqomah.

Mari Teriakan!

"SOEMPAH PEMOEDA!!!!"