Digitalisasi Arsip

Ordner (Ilustrasi : rsc.org)
Ketika itu suatu sore, saya tengah membenahi lemari arsip. Memilah yang masih bagus dan menyimpannya. Memisahkan yang sudah rusak dan mengumpulkannya untuk kemudian dimusnahkan atau dibuang. Dari sekian banyak surat, dokumen, buku-buku, hingga foto, ada sesuatu yang membuat perasaan saya menjadi muda kembali. Mengingat dan mengenang momen-momen yang telah berlalu.

Beres-beres memerlukan energi yang cukup banyak. Cukup melelahkan juga rasanya. Tapi dengan telaten dan dibawa santai, pekerjaan ini akan indah pada akhirnya. Karena lemari yang tadinya penuh sesak dengan kertas, buku, dan barang-barang yang kini tidak terpakai, menjadi bersih. Adapun yang masih terpakai akan kelihatan tersusun rapi.

IPM adalah organisasi kepemudaan terbaik di Indonesia versi Kemenpora. Penghargaan ini diraih IPM berturut-turut pada 2011 dan 2013. Setahun setelahnya, pada 2012 dan 2014, organisasi pelajar yang lahir pada 18 Juli 1961 ini menyabet penghargaan pula sebagai 10 Organisasi terbaik se-Asia Tenggara. Penghargaan tersebut bertajuk ASEAN TAYO (Assosiation South East Asia Nation Ten Accomplished Youth Organization). Pada tahun 2012 diraih IPM di Thailand dan 2014 di Brunei Darussalam.

Salah satu kriteria mengapa organisasi meraih titel terbaik adalah karena administrasi yang tertata rapi. Saya sebagai seseorang yang pernah berkecimpung di IPM merasakan bagaimana digembleng untuk melaksanakan apa yang dinamakan administrasi. Di IPM, siswa SMP saja diharuskan membuat surat, mengarsipkan, dan mengurus administrasi lainnya. Siswa yang bergabung di IPM memiliki kelebihan dalam hal administrasi ini. Terbiasa dengan surat-menyurat hingga membuat proposal. Administrasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari IPM.

Ketika tahun 2006 bergabung di IPM Ranting (tingkat sekolah) saya diamanahkan menjadi sekretaris umum. Di IPM, sekretaris umum ini adalah adalah posisi paling strategis, paling penting, dituntut untuk bekerja maksimal, bisa dibilang juga posisi paling bergengsi setelah ketua umum. Meskipun nomor dua, tanda tangan seorang sekretaris umum sangat sakti jika dibubuhkan dalam surat.

Perjalanan berlanjut di Pimpinan Daerah IPM Cianjur (tingkat kabupaten), saya diamanahkan menjadi ketua umum. Atmosfer di daerah berbeda dengan di ranting. Di daerah saya perlu bekerja sama dengan semua Pimpinan Ranting yang ada di Cianjur. Saat itu ada 7 PR IPM, yaitu PR IPM SMA Muhammadiyah Cipanas (Sukasari), SMP Muhammadiyah Cipanas, Islamic Centre Muhammadiyah (ICM) Putra, ICM Putri, SMK Muhammadiyah Cianjur (ICC), SMP Muhammadiyah Cianjur, dan SMK Muhammadiyah Haurwangi.

Saat ini saya menyesal karena tak ada satupun arsip PD IPM yang tersimpan. Salah satu faktornya karena kami tidak mempunyai sekretariat tetap meskipun itu hanya meja. Saat itu laptop pribadi yang menyimpan berbagai pergerakan kami rusak. Saya masih ingat struktur organisasi PD IPM Cianjur periode 2007-2009, tepajang di dinding sekretariat sementara di belakang Mesjid Mujahidin Islamic Centre Cianjur. Bagan struktur itu ada dalam figura dengan foto-foto kami di atas nama dan posisi kami di PD IPM Cianjur. Tapi kendala tersebut tidak menyurutkan niat kami dalam berjuang. Bersyukurlah kawan-kawan yang kini mempunyai sekretariat. Kalian harus lebih progressif dalam pergerakan dakwah dan perjuangan Muhammadiyah.

Bukan untuk sok atau pamer. Tapi hanya untuk mengenang saat-saat perjuangan itu. Terlepas dari segala kekurangan, periode kami masih dalam tahap pembelajaran, maklum kami adalah PD IPM Cianjur yang baru periode kedua! Alhamdulillah dari Musyawarah ke Musyawarah berjalan dengan luar biasa.

Kini perkembangan teknologi komputer dan internet telah maju dengan pesat. Sepuluh tahun lalu beda dengan saat ini.

Kini surat bisa dikirim dengan surat elektronik (electronic mail) atau hanya sekedar menyebarkan pesan melalui Blackberry Messengger atau melalui whatssapp grup.

Arsip sangat penting, suatu saat di masa depan kita pasti memerlukannya. Kita bisa belajar dan menjadikannya inspirasi untuk lebih baik lagi di masa depan. Dari pengalaman ber-IPM itu, kini saya mengerti untuk memanfaatkan teknologi sebagai penunjang administrasi. Berikut beberapa aplikasi yang bisa digunakan untuk membantu administrasi.

Google Drive
Aplikasi buatan perusahaan raksasa internet ini dapat menyimpan data beberapa gigabyte dengan cuma-cuma alias gratis. Google drive terintegrasi dengan aplikasi dokumen online, sehingga kita bisa melihat dan mengedit dokumen (word, spreadsheet, atau presentasi).

Saat di PW IPM DKI, kami menggunakan google drive untuk keperluan surat-menyurat dan berbagi pekerjaan agar bisa dikerjakan bersama-sama serta saling mengoreksi. Misalkan saya membuat surat di Matraman, teman saya di Kebayoran bisa melihat dan mencetak surat tersebut.

Kelebihannya dari google drive yaitu kita tidak perlu lagi registrasi jika kita sudah mempunyai akun google atau gmail. Cukup log in dengan akun tersebut sudah bisa menggunakan space 2 giga byte untuk menyimpan data di awan. Data arsip kita bisa aman tersimpan tanpa khawatir jika komputer atau laptop rusak.

Dropbox
Ini aplikasi favorit saya untuk menyimpan dan berbagi data. Ada dua cara dalam menggunakan dropbox. Pertama, menggunakannya secara online. Setelah register dan membuat akun dropbox, kita bisa upload file data (dokumen, gambar, gambar, video dll) yang akan kita simpan. File yang kita upload tersebut bisa bersifat personal (hanya kita saja yang tau) ataupun kita bisa share, dengan cara mengedit permition pada file yang kita upload kemudian dapat dibagikan link-nya.

Kedua, menggunakan dropbox secara desktop dengan cara menginstall aplikasi dropbox di komputer atau laptop, kemudian lakukan sinkronisasi dengan akun dropbox online yang telah kita buat. Jika sudah berhasil memasang aplikasi, maka akan ada folder khusus dropbox di dalam folder user dan akan ada icon tray di sebelah kanan bawah desktop. Itulah icon yang menjadi notification centre dropbox kita.

Setiap file yang kita simpan di folder dropbox, maka akan otomatis diupload ke akun dropbox online kita. Begitu juga jika kita upload file dari suatu perangkat selain dari komputer atau laptop yang kita install aplikasi dropox, maka file tersebut akan otomatis didownload oleh aplikasi dropbox. Jika icon dropbox menunjukkan warna biru dan lingkaran panah, maka itu sedang terjadi sinkronisasi, baik download atau upload. Jika notifikasi ceklis berwarna hijau, maka proses sinkronisasi telah berhasil.

Saya mengusulkan untuk menggunakan kedua aplikasi ini untuk urusan administrasi. Karena drive dan dropbox mempunyai lekurangan dan kelebihannya masing-masing. Tips dari saya, untuk digitalisasi arsip, berbagai surat masuk dapat di-scan k3mudian upload di google drive, foto pun cocok jika di share di google drive, karena ruang penyimpanannya cukup besar. Untuk urusan surat menyurat, silakan menggunakan dropbox agar bisa dikrrjakan bersama-sama tanpa terhalangi jarak dan waktu. Selamat berkarya

Ujian Nasional Computer Based Test, Perlukah?

Ilustrasi : topmba.com
Kabar gembira bagi para peserta didik kelas akhir tingkat SMA maupun SMP, pasalnya tahun 2015 ini Ujian Nasional bukan menjadi penentu kelulusan dari satuan pendidikan. Kini kelulusan peserta didik ditentukan dalam Rapat Dewan Pendidik di sekolah masing-masing. Beberapa kriteria kelulusan peserta didik diantaranya menyelesaikan seluruh program pembelajaran, nilai rata-rata raport, nilai ujian sekolah, dan perilaku baik peserta didik selama bersekolah dengan memperolah nilai sikap yang baik untuk semua mata pelajaran.

Stop Eksploitasi Anak jadi Pengemis dan Pengamen Jalanan

Foto : August Rush (cinemaroll.com)
Telah lama saya melihat mereka di jalanan. Tak peduli siang dengan teriknya matahari, atau ketika malam dengan kelam dan dinginnya, tak jarang juga dalam hujan mereka terus meminta belas kasih orang-orang di jalan. Ada yang hanya meminta-minta atau ada juga yang mengamen, sekedar memperdengarkan paraunya suara dan kebolehan memainkan alat musik seadanya.

Ada beberapa orang yang lulus dari kerasnya hidup di jalanan. Sebut saja bang Iwan Fals yang sampai saat ini menjadi idola dan inspirasi para musisi. Lagu-lagunya banyak menyuarakan kehidupan masyarakat kita, problematika sosial, hingga kritik dan perlawanan kepada penguasa. Ada juga lagu bang Iwan yang menggambarkan kehidupan jalanan seperti lagu Sore Tugu Pancoran. Lagu tentang kisah perjuangan Si Budi, bocah kecil penjual koran yang “berkelahi” dengan waktu.

Dalam lagu Sore Tugu Pancoran, Si Budi memiliki impian. Mungkin ia ingin seperti anak-anak seusianya, bermain, belajar, sekolah, serta memiliki cita-cita yang akan ia wujudkan kelak di kemudian hari. Saat ini saya lihat anak-anak seperti Budi masih banyak. Apalagi di kota besar seperti Jakarta.

Sejalan dengan kisah Budi dan jalanan, film August Rush menceritakan tentang ekploitasi anak-anak untuk mengamen, mengumpulkan dan memberikan uang kepada ayah mereka yang sebenarnya lebih tepat dipanggil bos. Karena bos ini hanya mengawasi anak-anak dia di jalan agar tidak ditangkap “Polisi Pamong Praja” dan berharap mereka membawa pulang banyak uang. Hanya untuk kesenangannya semata : minum alkohol dan berjudi.

Berdasarkan pengamatan saya di Jakarta banyak eksploitasi terhadap anak-anak untuk mengemis atau mengamen di jalanan. Sebut saja di daerah lampu merah RS. Fatmawati, disini tak kenal pagi, siang atau malam. Tapi yang terlihat sangat ramai yaitu saat sore hari. Ketika lampu merah menyala, anak-anak mendekati para pengendara sepeda motor atau mobil-mobil yang berhenti, meminta-minta atau bernyanyi sambil bertepuk tangan. Sementara para orang tua hanya melihat di bawah pohon atau di pinggir jalan.

Sama halnya di lampu merah RS. Cipto Mangunkusumo, seorang ibu menggendong bayinya sambil meminta-minta. Sungguh kasihan, sang bayi mungil harus menghirup asap kotor knalpot kendaraan. Tentunya berbahaya untuk paru-parunya juga yang masih bayi. Sementara itu, di kolong fly over Kampung Melayu, dalam hujan dua bocah kecil duduk di pintu angkot yang melaju perlahan, tak peduli basah bahkan jatuh dari mobil, mereka bernyanyi setelah membagikan amplop dan berharap akan diisi rupiah oleh penumpang angkot.

Di atas hanya sebagian kecil contoh cara anak-anak jalanan untuk tetap makan, minum, dan menyambung kehidupan. Salahkah cara mereka? Kadang saya merasa risih, kadang juga merasa kasihan. Meskipun telah ada peraturan larangan memberi kepada pengemis di jalanan, sama seperti pendapat saya sebelumnya, peraturan yang diharapkan mampu menguragi pengemis atau pengamen ini sepertinya jalan di tempat.

Anak-anak jalanan adalah permasalahan sosial yang perlu menjadi perhatian bersama. Mereka sama-sama anak Ibu Pertiwi, bagian dari dunia ini dan bagian kita. Ada berbagai gerakan yang dilakukan Pemerintah, Yayasan, Lembaga maupun Organisasi Sosial terkait anak-anak jalanan. Seperti kegiatan bersama, mendirikan sekolah bagi anak jalan, hingga rumah singgah. Namun aksi yang peduli terhadap anak jalanan tersebut hanya bisa dihitung jari, dan meskipun telah maksimal, belum berhasil menyelesaikan permasalahan.

Kini tahun 2015 sudah berjalan beberapa bulan dan zaman telah berganti dengan semakin canggihnya teknologi. Pemimpin pun sudah silih berganti turun-naik jabatan. Jangan sampai anak jalanan jadi seperti yang ada di film Alangkah Lucunya (Negeri Ini), mereka menjadi pencopet atau bahkan pencuri. Sungguh ironi, jika Indonesia yang kaya ini belum bisa melindungi generasinya. Karena anak jalanan memiliki hak untuk hidup dan medapatkan pendidikan. Perlu adanya penyadaran terhadap para orang-orang yang mengeksploitasi anak-anak jalanan yang menjadi pengemis atau pengamen. Semua elemen masyarakat maupun pemerintah perlu bekerja bersama untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia sebagaimana cita-cita yang tercantum dalam Pancasila.

Memaknai dan Tujuan Syariah dalam Muamalah

Makna Syariah
QS. As-Syura' : 13
Syariah dalam Muamalah
Tujuan Syariah
QS. Hud : 61
Syariah dalam Muhammadiyah menurut pandangan Muhammadiyah
Asset Muhammadiyah sebagai Instrumen Muamalah
Kesimpulan

Review Materi TMU Makassar

Alur Materi TMU
REVIEW HARI KE-3
MANIFESTO AL-MA’UN
Manifesto : pernyataan perang
Renaisance : lahir kembali tetapi tidak berkembang
Aufklarung : berani

Materi yang disampaikan oleh Prof. Abdul Munir Mulkhan tentang manifesto al-ma’un banyak membahas tentang bagaimana peran KH. Ahmad Dahlan dan Muhammadiyah pada masa awal dalam peradaban yang ada di tanah air, khususnya tentang kehidupan sosial dan keagamaan. Pemberdayaan dan perhatian yang dilakukan beliau menyentuh kaum mustadzafin. Selain itu berbagai gerakan perubahan dilakukan seperti khutbah menggunakan bahasa lokal dan menjemput atau mengajak para calon murid untuk belajar.

Gerakan Kiyai di masa awal :
Al ma’un – Al ma’ruf – Al ihsan

Indikasi kesalihan bukan Ibadah mahdah (sholat dll) tapi dapat membantu yang teraniaya.
Tradisi Al ma’un dalam masyarakat dari Muhammadiyah identik dengan Penolong Kesengraraan Oemoem (PKO)

ISLAM YANG BERKEMAJUAN DAN GERAKAN ILMU
Prof. Syafiq A. Mughni

Buku Islam yang berkemajuan ditulis oleh Kiyai Sudja (murid langsung KH. Ahmad Dahlan)

Rekonstruksi Islam yang berkemajuan :
-    Memahami Al-Qur’an dan As-Sunnah secara mendalam
-    Melembagakan amal shalih yang fungsional dan solutif
-    Bersikap terbuka, toleran, moderat, dan suka bekerjasama

Posisi ilmu dalam islam
-    Memperkaya pemahaman
-    Menyempurnakan pelaksanaan
-    Saling membutuhkan

Kepemimpinan dan Keteladanan KH. Ahmad Dahlan

WPAP KH. Ahmad Dahlan (Seto)
Menyambut Muktamar Muhammadiyah ke-47 tahun 2015, PWM DKI Jakarta menyelenggarakan diskusi dengan tema kepemimpinan Muhammadiyah. Dalam hal ini terkait dengan pimpinan-pimpinan yang menahkodai Muhammadiyah sejak awal berdirinya hingga saat ini di usianya yang ke 105 tahun. Diskusi ini digelar serial bekerjasama dengan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di Jakarta. Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA) menjadi tuan rumah pertama. Ketua PWM DIY, dr. Agus Taufiqurrahman dan Rektor Uhamka, Prof. DR. Suyatno menjadi duet narasumber dalam diskusi ini. Karena yang pertama, maka yang menjadi tema diskusi adalah founding father Muhammadiyah : KH. Ahmad Dahlan.

Berikut adalah materi presentasi yang disampaikan Prof. Suyatno. Semoga Bermanfaat
Sampul
Riwayat Ahmad Dahlan
Usaha Kiyai Dahlan
Karya Kiyai Dahlan
Lima tantangan Kiyai Dahlan
Inovasi Kiyai Dahlan dalam pendidikan
Sikap Kiyai Dahlan dalam politik
Usaha Kiyai Dahlan dalam ekonomi
Tujuh falsafah Kiyai Dahlan
Pesan Kiyai Dahlan
Pesan Urgen Kiyai Dahlan
Jagalah keselamatan Muhammadiyah

Hakikat Manusia dalam Pandangan Al-Qur'an dan Hadist

Quotes : zeeaa143.tumblr.com
Annas
Dalam Qur'an surat Annas (114). Nas sebagai kutub sosial, annas sebagai massa/rakyat.

Rekonsiliasi : Pesan Damai Benazir Bhutto

The Cover (instagram.com/rizki_pd)
Islam, Demokrasi, dan Barat (Islam, Democracy & the West). Itulah tiga subjek yang coba diurai Benazir Bhutto dalam bukunya : Rekonsiliasi (Reconciliation). Buku ini ditulis Benazir sebelum dia dibunuh pada 27 Desember 2007 di Rawalpindi, Pakistan (tiga bulan setelah kembali ke Pakistan). Suatu pengorbanan yang tak ternilai bagi seorang “Ibu” dalam memperjuangkan demokrasi dan masa depan yang lebih baik bagi bangsanya. Jiwa raganya semata-mata dipersembahkan bagi rakyat Pakistan, salah satu Negara besar dengan mayoritas penduduknya beragama Islam.

Resensi The Imitation Game, Bukan Sekedar Permainan



Benedict Cumberbatch as Alan Turing (Image : IMDB.com)
Behind every code is an enigma

Dalam perang dunia kedua, Inggris dihadapkan perang melawan Jerman yang saat itu dipimpin oleh Adolf Hitler dan Nazi-nya. Kekuatan militer Jerman yang sangat ditakuti di seluruh dunia, peralatan militer dan pasukannya siap melawan siapapun yang menghadang. Termasuk strategi perang Jerman yang sangat handal, setiap penyerangan dilakukan dengan strategi matang dan protocol yang menggunakan intelejen tingkat tinggi.

Galeri Foto Semiloknas SPI IPM Berkemajuan

Seminar dan Lokakarya Nasional (Semiloknas) Sistem Perkaderan IPM (SPI) pada periode PP IPM 2012-2014 dilaksanakan dua kali, pertama pada bulan Desember 2013 di Yogyakarta, kedua di Gresik pada bulan April 2014. Hasil dari kedua kali Semiloknas tersebut kemudian di Lokakaryakan di Jakarta sebelum Muktamar di kota yang sama.

Galeri Foto Pawai Milad Muhammadiyah

Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Matraman, Jakarta Timur mengadakan upacara Apel memperingati Milad Muhammadiyah 104 H atau 8 Dzulhijjah 1434 H pada Ahad (13/10/2013). Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DKI Jakarta, Prof. DR. Agus Suradika menjadi pembina upacara apel tersebut. Melihat antusiasme para peserta apel yang didominasi para pelajar, Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI itu berharap mereka akan menjadi pemimpin bangsa di masa depan. “Meskipun libur, hari Minggu, anak-anakku tetap semangat” sanjungnya.

Selain apel, berbagai acara pendukung dilaksanakan dalam memperingati milad persyarikatan salah satunya pawai taaruf  berkeliling kecamatan Matraman yang kurang lebih melewati empat kelurahan. Selain dari menunjukkan eksistensi Muhammadiyah di Matraman, pawai tersebut menjadi ajang syiar dakwah persyarikatan di lingkungan masyarakat sekitar. Pelepasan peserta pawai ta’aruf dilakukan oleh Camat Matraman, Drs. Hadi “Semoga dalam Milad kali ini Muhammadiyah semakin maju lagi” ungkapnya dalam sambutan.

Pawai taaruf itu sendiri diikuti ratusan peserta yang terdiri dari unit TK Aisyiah, SD Muhammadiyah 3 Jakarta, SMP Muhammadiyah 5, SMA Muhammadiyah 12, SMK Muhammadiyah 6, Organisasi Otonom, dan Pimpinan Ranting Muhammadiyah. Para peserta pawai mengendarai berbagai kendaraan mulai dari sepeda hias, mobil wisata atau yang biasa disebut odong-odong, diikuti juga grup marawis, hingga parade drum band sebagai ciri khas seni musik Muhammadiyah.

Berdasarkan informasi yang didapat dari Ketua Panita bapak Dwi Arbyantoro,SH bahwa dalam beberapa bulan kedepan di lingkungan PCM Matraman akan menyelenggarakan berbagai kegiatan dan bakti sosial dalam memperingati Milad Muhammadiyah tahun ini. Kegiatan pendukung tersebut yaitu khitanan massal, pengobatan gratis, tunamen olahraga, dan juga pentas seni.

Sepeda hias

Barisan odong-odong

Srikandi IPM Matrman : Husna, Raden, Izzah

Pak Eddy dan siswi SMP Muh 5

Rafli, Budi, Kevin, dan Ari

Murid TK

Nih Ibu-ibu Aisyiah

Pak Suhaimi dan Erma, yg paling kiri Farizqi

Lumayan sesak


Mr Kotip

Kepala SMK dan SMA

Sambutan Camat Matraman

Pelepasan peserta pawai taaruf

Tim IPA SMA

Guru dan tim basket SMA