Bersama Itu Bahagia

Ilustrasi : blog.cordys.com
Perjalanan hampir seribu kilometer aku tempuh. Rumahlah yang aku tuju. Luar biasa bahagia hati ini bertemu adik dan bunda setelah beberapa lama tak jumpa. Kehangatan dalam kebersamaan kami lalui dalam waktu.

Musik dan Jalanan

Ilustrasi : August Rush (cinemaroll.com)
Tak banyak aku mengerti tentang makna dibalik bait syair ataupun nyanyian. Begitu pula dengan nada, irama, dan semua bunyi intrumen yang mengiringinya. Semua akan menjadi karya yang berharga jika satu dalam keselarasan. Kita sebut itu dengan harmoni.

Be Better Person

Dokumentasi Pribadi
Judul tulisan ini adalah pesan seorang kawan untuk diriku yang beberapa hari kemarin genap berusia 23 tahun. Kembali puji dan syukur senantiasa terucap kepada Tuhan YME Allah SWT. Bahagia bercampur rasa haru aku rasakan dalam hati. Bahkan seminggu sebelumnya kebahagiaan itu aku rasakan ketika wisuda, kini aku merayakan kembali hari kelaiharan dimana orang pertama kali mengucapkan pesan adalah ibu.

Berbuatlah Kebajikan

Dok Pribadi
Sangat bersyukur untuk hari ini yang tak akan terlupakan, melihat tangisan terharu bunda, kembali berkumpul bersama keluarga tercinta

Daftar Gelar Doctor Honoris Causa Bung Karno

Presiden AS, John F. Kennedy dan Bung Karno (Foto : id.wikipedia.org)
Tak ada mesjid, aula pun jadi. Itulah yang saya alami ketika melaksanakan sholat Jum'at di kampus. Agak aneh bagi saya. Namun sebenarnya sudah menjadi hal yang biasa di kota Jakarta ini, dengan masyarakatnya yang banyak di siang hari, jumlah mesjid yang ada tidak mampu menampung jamaah. Walhasil, jalanan maupun perkantoran yang memiliki aula, atau lapangan menjadi tempat untuk melaksanakan ibadah seminggu sekali ini.

Pantang Mundur

Ilustrasi : ppimaroko.org
Menunggu detik-detik pergantian hari di tengah malam. Tepat pukul 00.00 masuk tanggal 9 November, satu hari sebelum hari yang kita sebut sebagai hari pahlawan. Mereka (pahlawan) tak ada satupun yang aku kenal, karena memang aku tak banyak belajar tentang sejarah. Terlebih mereka berbeda zaman, terlahir lebih dulu, dan gugur jauh sebelum aku lahir.

Tim paduan suara sekolah saya hari ini mengikuti lomba, karena temanya tentang hari pahlawan, jelas lagu yang mereka nyanyikan harus sesuai dengan tema. Kabar menggembirakan mereka mampu membuat guru pembimbingnya meneteskan air mata karena tim kami berani tampil maksimal menunjukkan kemampuan mereka mengolah vokal berjamaah.

Karena ada lomba ini saya kembali mengingat tentang hari pahlawan, para laskar pengusir penjajah yang telah berkorban nyawa demi Indonesia merdeka. Hampir saja saya lupa, meskipun ingat tapi mungkin saja saya tidak peduli dengan peringatan pada tanggal 10 November ini. Paling yang saya ingat pada tanggal tersebut ada salah satu sahabat yang merayakan ulang tahunnya. Ia bangga dengan kesamaan tersebut, dan orang tuanya menambahkan kata 'Nopahwan' di belakang nama depannya.

Karena lomba ini saya kembali berhasrat untuk menulis. Ya, hari pahlawan. Istimewa ataupun tidaknya hari ini, Sepuluh November pada tahun-tahun terdahulu adalah sebuah sejarah, dan kita harus mengenang hal tersebut.

Surabaya dikenal sebagai kota pahlawan. Banyak para pejuang kemerdekaan, terutama yang kita kenal sebagai para pahlawan revolusi lahir, besar, dan wafat di kota ujung timur pulau jawa ini. Pertempuran Surabaya yang terjadi pada tanggal 10 November 1945, pertemuran pertama pasukan Indonesia dengan pasukan asing, yang hanya 3 bulan setelah proklamasi. Salah satu pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia melawan kolonialisme. Batas akhir yang diultimatumkan Mayor Jenderal Mansergh supaya Surabaya menyerah kepada sekutu. Oleh karena itu tanggal ini diperingati sebagai Hari Pahlawan. (http://id.wikipedia.org/wiki/Peristiwa_10_November)

Mereka yang telah tiada banyak dikenang melalui berbagai lagu ataupun syair, diabadikan menjadi jalan, monumen, dicetak dalam uang dan lain sebagainya. Semoga tuhan membalas segala jasamu pahlawan

Pantang Mundur
Cipt. Titiek Puspa

Kulepas dikau pahlawan
Kurelakan dikau berjuang
Demi keagungan negara
Kanda pergi ke medan jaya

Bila kanda teringat
Ingatlah adik seorang
Jadikan daku semangat
Terus maju pantang mundur

Air mataku berlinang
Karena bahagia
Putra pertama lahir sudah
Kupintakan nama padamu pahlawan

Sembah sujud ananda
Dirgahayulah kakanda
Jayalah dikau pahlawan
Terus maju pantang mundur
---
Sebelas orang yang berjuang di atas lapangan hijau, mereka timnas sepakbola U-19, aku sebut sebagai para pahlawan masa kini. Belum pernah saya merasa sebagai supporter sesungguhnya (baca : warga yang bangga) akan prestasi sepakbola tanah air. Tim asuhan coach Indra Sjafri mampu menjuarai kompetisi yang telah lama dinantikan bangsa yang besar ini, terlebih lagi tim ini mampu lolos ke Piala Asia. Luar biasa, aku terharu dan bangga.

Raihlah prestasi banggakan orang tua, Indonesia, jagalah kemerdekaan ini, jagalah alam, persaudaraan, kerukunan, dan kebersamaan. Itulah tugas kita

Moon Have Story

Ilustrasi : moonconnection.com
Malam ini aku kembali melihat bulan. Indah dengan sinarnya yang terang. Menurut perhitungan tanggal hijriah, malam ini telah masuk tanggal 17 Dzulhijjah 1434 H. Tinggal menghitung hari menuju pergantian tahun berdasarkan kalender Umat Muslim ini.

Catatan Idul Adha 1434 H

Gambar : ads-id.com
Idul adha biasa disebut Idul Qurban. Ya, di negeri saya Idul Adha lebih dirayakan bersama untuk menyembelih hewan Qurban seperti kambing, domba, sapi atau pun kerbau. Kalo Onta sih jarang bahkan tidak pernah disembelih di Indonesia, karena memang bukan habitatnya.

Aksi Kontradiksi

Kontradiksi di Jakarta (gambar : suarapengusaha.com)
Saya pernah menulis di majalah kuntum tentang Pelajar Pelopor Kebersihan. Isinya tentang bagaimana kok bisa negeri kita yang mayoritas “beragama” tapi kepedulian terhadap lingkungan dan kebersihan itu minim bahkan tidak ada.

Perdamaian ala Film "Where Do We Go Now?"

Image : imdb.com
Nonton bareng film "Where Do We Go Now?" adalah kegiatan yang pertama kali saya ikuti ketika gabung di acara forum muda Paramadina. Setelah sesi pemutaran film, kami mendiskusikannya berdasarkan tanggapan kami yang memiliki kaca mata berdasarkan latar belakang kami yang berbeda. Jujur, saya yang pertama kali bergabung cukup canggung juga untuk mengutarakan pendapat, alhamdulillah meskipun opini yang sederhana tapi bersinggungan dengan film tersebut.

Menjaga Konsistensi

Ilustrasi : gospotcheck.com
Alhamdulillah saya bisa kembali menggerakkan keyboard untuk menulis dalam ruang yang sempat dikesampingkan ini. Seperti yang kita ketahui, banyak yang telah memulai, betapa sulitnya memulai itu. Tapi ingat, lebih sulit lagi bagaimana untuk meneruskan segala kegiatan/aktivitas yang baik.

IPM dan Insprasi BaKTI

Foto bersama setelah sharing knowledge di kantor BaKTI
Tak terasa waktu bergulir 10 hari genap saya berada dalam dialektika PKTMU 2013 Makassar. Tidur larut tak jadi masalah, begitupun harus bergelut dengan materi dan diskusi dalam keadaan shaum Ramadhan.

Catatan Malam

Ilustrasi : businessconcernonline.com
Suara katak masih terdengar dari kamar. Senyap. Sunyi. Kicau burung perlahan-lahan melewati udara. Ketika saya melihat waktu, menunjukkan pukul 02.07 dini hari. Hanya beberapa jam menuju sahur. Ya, bulan ini adalah Ramadhan.

Pengalaman TMU

Peserta TMU Konro saat Pembukaan/PPIPM
Seminggu sudah, detik-detik penutupan perkaderan Taruna Melati Utama 2013 di Makassar, Sulawesi Selatan. Banyak pengalaman dan pelajaran, tentu saja teman. Acara kemarin pun terhitung lebih dari satu pekan. Tak ada momen kebersamaan yang terlewatkan kecuali hanya ego dan keinginan dalam kesendirian. Memikirkan ataupun mendalami dari sepanjang perjalanan yang telah terukirkan.

Yang Dibela, Yang Dicaci

Mengamati munculnya hilal (Foto : aktualpost.com)
Itulah pemerintah kita saat ini. Sudah bukan rahasia umum lagi, masyarakat memberikan standar ganda bagi pemerintah. Meskipun semua tidak serta merta di sama ratakan, benar ada yang baik, yang jujur, yang berjiwa pemimpin, tapi memang pemerintah kita sejak bergulirnya reformasi memiliki tingkat kepercayaan yang kurang, terutama dalam segi pengelolaan pemerintah yang bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

Berkarya dalam Keterbatasan

Cover Novel Go Thunderfly...!
Go Thunderfly! Lintasilah Langit!
Penulis : Violet Afifah
Penerbit : Republika
X + 398 halaman

Kini, cerita atau dongeng sepertinya sudah mulai pudar dalam dunia anak-anak. Kalaupun ada, kebanyakan menceritakan tentang percintaan antara laki-laki dan perempuan atau dongeng-dongeng yang berasal dari barat seperti Cinderela, Putih Salju, Spiderman hingga Iron Man. Dibalik itu semua, jika kita sedikit terbuka dan mencari maka akan menemukan cerita-cerita yang mengangkat kebudayaan lokal, salah satunya novel Go Thunderfly! Lintasilah Langit!

Resensi Buku Indonesia Maju dan Bermartabat : Refleksi Pemikiran Aktivis IPM

Buku Menjelang Muktamar IPM XVIII
Judul       : Indonesia Maju dan Bermartabat : Refleksi Pemikiran Aktivis IPM
Penulis    : Danik Eka Rahmaningtiyas, Dzar Albana, Agus Suroyo dkk
Penerbit  : Grafindo Khazanah Ilmu
Cetakan  : I November 2012, tebal 132 hal


Pimpinan Pusat (PP) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) periode 2010-2012 hasil dari keputusan Muktamar XVII di Bantul, Yogyakarta penuh dengan dinamika. Muktamar yang juga berbarengan dengan peringatan satu abad Persyarikatan Muhammadiyah sebagai induk organisasi IPM tersebut memang berbeda dari Muktamar sebelum-sebelumnya, dan bisa dibilang pertama dan terakhir : sistem Musyawarah Muktamar IPM di Bantul menggunakan pemilihan Ketua Umum secara langsung.

Nurul Falah

Gambar : yasalam2subang.wordpress.com
Itulah nama madrasah diniyah dulu tempat saya bersekolah. Di kampung saya, Gunung Manik, madrasah diniyah awaliyah (MDA) biasa disebut "sekolah agama". Sekolah ini kita jalani selama 6 tahun, sama dengan sekolah dasar (SD). Rata-rata teman saya sekolah agama berbarengan dengan SD. Jadi setelah pulang sekolah pada sebelum dzuhur, setelahnya sekitar jam 1 kami sekolah agama.

Anti Nepotisme di After Earth

Ilustasi : movieposterdb.com
Bukan kali pertama aktor kawakan Hollywood, Will Smith menjajal peran dalam film yang berlatar akhir daripada era manusia. Salah filmnya yaitu "I'm Legend" cukup membuat kita terheran-heran dengan sebuah cerita fiksi yang bisa saja menjadi kenyataan. Nah, di pertengahan 2013 ini, bersama anaknya yaitu Jaden Smith (Kadet Kitai), akting Will tak usah dipertanyakan lagi.

Diceritakan bahwa manusia di masa depan "terpaksa" meninggalkan bumi karena seluruh isinya baik flora dan fauna telah berevolusi menjadi tempat yang menyeramkan. Sampai pada akhirnya manusia bisa tinggal di berbagai planet di luar angkasa sana. Ternyata, di tempat mereka tinggal terdapat spesies makhluk yang sangat buas yaitu Ursa. Bisa dibilang, Ursa adalah monster yang selalu mengincar manusia untuk dibunuhnya. Karena saking menakutkanya, dengan morfologi tubuh, besarnya makhluk Ursa ini membantai manusia, kecuali mereka yang tak memiliki jiwa penakut. Ursa dapat melihat, merasakan dimana manusia berada, namun tak akan bisa melihat manusia yang tak mempunyai secuil pun rasa takut terhadap makhluk menyeramkan ini meskipun berada di dekatnya. Para pemberani yang tak memiliki rasa takut ini tergabung dalam pasukan bernama Rangers.

“Tak Sempurna” Secuil Dibalik Pendidikan Bangsa

Foto : google.com
Ratusan Rezpector (fans Club Bondan Prakoso & Fade 2 Black) memadati aula gedung Gramedia Matraman, Jakarta Timur Jum’at (22/3/2013) pukul 19.00 – 22.00 . Mereka rela meluangkan waktu dan berkumpul untuk menghadiri launching buku terbaru dari Idola mereka berjudul Tak Sempurna yang berkolaborasi dengan penulis muda berbakat, Fahd Djibran.

Pelantun lagu yang booming melalui single Ya Sudahlah serta kawan-kawannya saat launching Tak Sempurna banyak bercerita tentang kehidupan sekolah mereka. Ya, Tak Sempurna bercerita kehidupan dunia pelajar/remaja. Mereka beranggapan ada yang salah dalam dunia pendidikan di Indonesia. “Jutaan pengangguran berijazah sekolah setiap tahun mengantre di perusahaan-perusahaan yang dimiliki orang-orang putus sekolah!” begitulah salah satu kutipan dari buku mereka.

Malam Jum'at Menjajal Superwifi Punya Indosat

Screenshoot 1 : nonton via Youtube
Setelah sebelumnya saya share tentang SuperWifi Browsing Gak Pake "Lebay", kini saya penuhi janji untuk mencoba bagaimana sih sensasi lain menggunakan layanan anyar dan pertama yang ada di Indonesia ini. Yaitu saya akan coba streaming Youtube, vimeo dan mendownload file, tentunya menggunakan jaringan Super-Wifi dari Indosat.

Spot Super-Wifi kali ini yaitu yang terletak di Cikini TIM Spot Area, Menteng - Jakarta Pusat. Tepatnya di gedung belakang yang ada XXI-nya yaitu Graha Bakti Budaya. Dengan connect menggunakan jaringan SuperWifi-WEB, berikut pengalaman saya :

Menarik Simpati Suara di Dunia Maya

Ilustrasi : jeffzelaya.com
Facebook dan twitter adalah dua raksasa media jejaring sosial di Indonesia. Para pembaca yang budiman/budiwati pastinya punya salah satu akun dari dua layanan tersebut ataupun punya kedua-duanya kan? Bahkan bisa punya lebih dari dua?

Pada pertengahan bulan Februari 2013, Menkominfo Tifatul Sembiring dalam sebuah acara sempat menyampaikan jumlah pelanggan layanan internet di Indonesia sebanyak 62,9 juta. Dari angka tersebut pengguna layanan pertemanan facebook di Indonesia mencapai sekitar 75% atau 47 juta akun adalah warga Indonesia. Jumlah yang tak sedikit.

Sampaikan Kebaikan dengan Tindakan


Tulisan ini terbit di Majalah Janna edisi Bulan Mei 2013
Illustrasi : jannaration.co
Pada awal bulan April 2013 saya berkesempatan untuk berkunjung ke kantor redaksi Harian Republika, khususnya bagian arsip data. Dikarenakan ada keperluan mencari referensi untuk bahan karya tulis. Jarak tak menjadi halangan.

Siang menjelang sore saya sampai juga di Kantor yang berada di daerah Pejaten, Jakarta Selatan ini. Berbeda dengan gedung-gedung perkantoran umumnya di Jakarta, markas Republika memiliki ciri khas, lebih mirip rumah.

SuperWifi Browsing Gak Pake "Lebay"

Halaman Awal Indosat Super Wi-Fi
Saya heran ketika pertama kali mendengar Indosat Super Wi-Fi. Saya bertanya untuk apa sih? Sekarang kan akses jaringan wireless fidelity (wifi) sudah ada dimana-mana, khususnya di kota besar seperti Jakarta. Banyak tempat nongkrong seperti cafe, restoran, tempat pelayanan publik hingga angkutan umum pun menyediakan akses jaringan internet melalui layanan wifi gratis sebagai bonus.

Daripada penasaran, kemudian saya coba cek di website Indosat Super Wi-Fi, menurut keterangannya ternyata doi (Indosat Super Wifi/ISW) merupakan layanan internet unlimited dengan kecepatan tinggi hingga 20 Mbps! Wow! Untuk teknologi-teknologi yang digunakan seperti EAP-SIM, EAP-TTLS, SSID cs, entahlah saya belum begitu mengerti (tapi lagi belajar). Oleh karena itu saya ingin mencoba langsung bagaimana ISW ini. Sebelumnya saya baca-baca dulu petunjuknya secara sekilas saja.

Kebetulan, gadget pertama yang saya pakai yaitu Sony Ericsson M1 Aspen yang pake sistem operasi Windows Mobile 6.5. Kemudian saya cek jaringan ISW di daerah Menteng, Jakarta Pusat. Tepatnya di pusat belanja Menteng Huis. Sanya nyalakan Wi-Fi handphone, lalu search. Tada! Ternyata ada, jaringan ISW itu, ada jaringan INDOSAT, SuperWiFi-SIM, SuperWiFi-WEB. Menurut tutorial, karena handset saya bukan ber-OS Blackberry, iOS, ataupun Andorid yang belum supportEAP-SIM harus meminta username & password dengan kirim sms SUPERWIFI ke 363. Setelah mendapat user dan password gratis, dan mengotak-atik untuk connect ke SuperWiFi-SIM, apalah daya belum berhasil.

Saya tak berhenti sampai disitu, beberapa minggu setelahnya, saya mencoba untuk menjajal ISW pake handset Android. Agar tak gagal lagi, saya baca lebih detail petunjuknya. Kini saya coba jaringan ISW di Gramedia Matraman, Jakarta Timur. Ternyata eh ternyata belum bisa juga. Koneksinya terputus karena satu sebab, sebelumnya saya ikuti dari awal instruksi bagaimana mengaktifkan ISW yang pakai Android, tapi pada langkah ketiga, "Pada menu EAP method ubah dari PEAP menjadi SIM (EAP-SIM) - klik Connect". Nah, pilihan SIM (EAP-SIM) itu tidak ada.

Saya pun memutar otak. Hehe. Seperti kata pepatah, banyak jalan menuju Roma. Begitu juga bagaimana cara saya ingin menggunakan ISW. Masa sih jaringan ada, tapi tak bisa dipakai.

Karena saya membawa netbook, mari kita coba ISW lagi. Alhamdulillah bisa. Bermodalkan tidak berputus asa. ;) Caranya ya seperti yang ada di tutorial. Setelah mengaktifkan wifi, maka akan muncul jaringan-jaringan Hotspot/SSID. Kita pilih jaringan SuperWiFi-WEB, lalu buka browser (disini saya pakai Mozzila Firefox) dan lalukan browsing membuka satu alamat web, maka akan muncul web log in ISW. Isikan username dan password yang kita dapatkan dari SMS 363. Tada! Berhasil! Berhasil! Hore #Lebay

Indikator Sinyal SuperWiFi-WEB
Saya coba untuk browsing membuka web jejaring sosial, dengan sinyal sebanyak tiga strip, secara kecepatan ya lumayan lah. Setelah itu saya coba tes kecepatan di speedtest.indosatm2.com, hasilnya : Download Speed 1,767 kbps, dan Upload Speed 560 kbps.
Tes Kecepatan ISW
Di tampilan menu web log in ISW sebelah kanan terdapat informasi waktu pemakaian, sisa waktu, unggah, dan unduh. Dalam masa promo ISW ini kita mendapat jatah waktu untuk browsing 24 jam.

Log In ISW
Sebagai manusia, wajarlah kita menginginkan segala sesuatu yang lebih, apalagi di era digital informasi yang sangat cepat ini. Kebutuhan akan akses data merupakan hal yang mutlak. Boleh lah ada akses, tapi bagaimana dengan kualitasnya?

Banyak tempat nongkrong seperti cafe, restoran, hingga angkutan umum menyediakan akses jaringan internet melalui layanan wifi gratis sebagai bonus. Tapi kadang akses yang kita perlukan tak sesuai dengan harapan, dan maaf-maaf saja aksesnya (baca : koneksinya) terbatas, bahkan tidak/belum bisa dipakai.

Saya melihat komentar-komentar di forum ngobrol Indosat, masih banyak yang mengeluhkan tentang kecepatan ISW hingga beberapa kendala dalam menggunakannya, seperti yang sebelumnya pernah saya alami.

Terlepas dari berbagai kekurangan tersebut, ISW memberikan pengalaman baru menjelajah internet. Apalagi ISW sudah tersebar dimana-mana. Berdasarkan data dari website Indosat, Hotspot ISW bukan hanya ada di Jabodetabek, namun telah tersebar di berbagai kota seperti Bandung, Batam, Denpasar, Medan, Kediri, Malang, Balikpapan, Makassar, dan Malang. Betapa banyak infrastruktur yang telah dibangun Indosat untuk pelanggan setianya.

Indosat Super WiFi browsing gak pake lemot bray (lebay).

Itulah pengalaman pertama saya. Selanjutnya, insyaallah akan saya ceritakan lagi, tentang mengunduh dan upload dll.

Terimakasih
---
NB : Bagaimana cara menggunakan layanan Indosat Super Wifi??
Bagi pelanggan Indosat :
1. Gratis bagi pelanggan paket Data Indosat
2. Aktifkan Wifi dan Pilih Hotspot "SuperWiFi-SIM" atau "SuperWiFi-WEB"
3. Lalu connect

khusus koneksi dari hotspot "SuperWiFi-WEB" atau koneksi metode EAP-TTLS pelanggan diminta untuk mengisi username & password yang didapatkan dengan cara SMS keti SUPERWIFI kirim ke 363 (gratis)

Bagi non Pelanggan Indosat :
1. Membeli voucher pulsa Fisik Indosat
2. Login dengan memasukkan 14 digit kode voucher, setiap akan melakukan koneksi ke jaringan Indosat Super WiFi

Cara Setting Indosat Super WiFi di OS Android

Langkah dalam Proses

Foto : rogerebert.com

With great power, comes great responsibility
Dengan kekuatan besar, datang pula tanggung jawab yang besar
~ Bibi May - Spiderman

Inilah pilihan. Untuk masa depan. Ternyata saya harus kembali kepada jalan yang dua tahun lalu ditapaki. Di dunia sekolah. Bekerja apa saja, mengabdi namun tetap dijalani dengan istiqomah dan hati ceria.

Memang waktu bergulir tak terasa. Banyak pelajaran yang saya dapatkan. Terutama tentang keberanian. Dalam memutuskan untuk tak melanjutkan bekerja dalam dunia maya, bukan datang begitu saja saja. Saya melalui tahap dimana yang namanya menimbang hingga memutuskan dengan berbagai alasan.

Telah satu minggu pilihan ini berjalan. Tantangan selalu ada, cobaan pun menghampiri. Apalagi yang namanya godaan. Tetap ingat tujuan dan hanya satu yang kita butuhkan : Allah. Selalu berdo’a dan berserah kepada-Nya.

Mungkin saja memang benar waktu terus berputar. Waktu yang kita jalani memang selalu sama, pagi bertemu pagi lagi. Malam bertemu pagi, siang, hingga sore. Keadaanlah yang berubah, kita tak selalu dalam posisi yang nyaman. Disitulah seninya kehidupan.

Perjalanan belumlah usai, nikmati prosesnya. Ternyata apa yang saya telah lalui terlampau indah untuk diungkapkan. Tak akan ada seseorangpun yang tau, kecuali saya dan Allah. Marilah terus berkarya.

Atas segala khilaf yang telah dilakukan. Saya memohon maaf yang sebesar-besarnya. Pada akhirnya marilah kita berada untuk saling mendukung dan mendo’akan.

Terbatu

Ilustrasi : allposters.com
Hai rembulan, apa kabarmu? Malam ini aku terharu melihatmu. Entah karena suasana disekelilingku, entah karena lara dalam hatiku, atau karena rindu yg terlalu.

Aku bukan lari dari kenyataan, sekali lagi bukan. Aku pun kini sadar, hidup ini bukan akhir dari segalanya.

Karawang, 26 April 2013

Pelajar Peduli Lingkungan

Ilustrasi : jessica.mumstudent.com
Terdapat satu “sentilan” bagi umat muslim pada saat Indonesia masih dalam penjajahan VOC (baca : Belanda). Ketika itu ada orang yang bertanya dimanakah tempat pemukiman orang-orang Islam, maka dijawablah tempat muslim itu satu tempat yang disana kotor, bau dan kumuh, kesannya negatif.

Bagaimana dengan saat ini? Mungkin tidak bisa semua tempat, baik itu tempat ibadah ataupun pemukiman di Indonesia yang mayoritas muslim digeneralisir bersih atau kotor seperti “sentilan” di atas. Bisa berbeda-beda karena luas.

Namun berdasarkan pengalaman dan pengamatan pribadi kita saja, bahwa tempat yang bersih itu lebih sedikit dari yang kotor. Mari kita lihat tempat sekeliling kita, mulai dari kamar, rumah, lingkungan sekitar rumah, hingga sekolah.

Jika bersih dan rapi sih Alhamdulillah. Tapi kalau kotor apakah kita mau cuek dan masa bodoh melihat sampah berserakan, kamar berantakan, sampai lingkungan rumah dan sekolah kita juga seperti kapal pecah? Bukannya dalam Islam terdapat hadist shahih yang berbunyi annadlofatul minnal iman, artinya : “kebersihan itu sebagian dari pada iman”.

Kita semua tentunya tak asing lagi dengan hadist ‘terkenal’ tersebut. Sudah sering kita mendengar baik itu di ceramah maupun tulisan-tulisan di mesjid dan sekolah. Tapi apakah kita sudah sadar akan kebersihan serta patuh untuk melaksanakan “sebagian dari iman” tersebut?

Muhammad Abduh berkata dirinya melihat Islam tapi tidak melihat Muslim. Sebaliknya, Abduh melihat Muslim tapi beliau tidak melihat Islam. Pernyataan tersebut mengacu pada kondisi yang dia lihat antara di daerah negeri Barat (non Muslim) dan Timur (Muslim). Mungkin sampai saat ini pun statement pemikir Islam modern asal Mesir itu masih relevan. Menurut ahli lingkungan dari Yale University dan Universitas Colombia menyajikan daftar negara-negara terbersih di dunia. Sepuluh teratas negara terbersih di dunia yaitu :
1. Swiss (Eropa)
2. Swedia (Eropa)
3. Norwegia (Eropa)
4. Finlandia (Eropa)
5. Costa Rica (Amerika Selatan)
6. Austria (Eropa)
7. Selandia Baru (Asia Pasifik)
8. Latvia (Eropa)
9. Kolombia (Amerika Selatan)
10. Perancis (Eropa)

Daftar 11-20 pun masih sekitar negara-negara itu (baca : Barat). Jika kita ragu karena pendapat negara terbersih di dunia diatas juga menurut orang-orang barat, silahkan kita kunjungi satu per satu negara tersebut. Semoga kita bisa ;) dan berharap negara-negara yang mayoritas Islam bisa lebih baik lagi (bersih, aman, nyaman), khususnya Indonesia.

Kita masih muda, masih pelajar. Mari tanamkan cinta kebersihan dalam lubuk hati kita yang paling dalam. Karena jika sudah ditanamkan sejak dini akan jadi terbiasa. Gerakan yang nyata yaitu dengan membuang sampah di tempat sampah, selain itu jika ada satu atau dua sampah pelastik di jalan kita pungut lalu buang juga di tempat sampah. Bukannya dibuang diselokan ataupun di sungai, bisa-bisa menjadi faktor banjir.

Kembali ke “sebagian daripada iman”, jika sebagian iman kita itu adalah ibadah wajib seperti sholat, puasa, mengaji, zakat infaq shodaqoh dsb, berarti menjaga kebersihan itu sangat besar pahalanya. Lebih dari itu, jika lingkungan kita bersih bukan hanya kita saja yang nyaman, tapi semua orang disekitar kita pun merasakannya.

Selain itu, stop deforestasi dan penebangan liar!

Ujian Hitung Kancing Masa Kini


Suasana Ujian (tribunnews)
Bersiap-siaplah seluh pelajar tanah air, Badan Standar Pendidikan Nasional (BSNP) beberapa waktu yang lalu telah menerbitkan POS (Prosedur Operasi Stadar) penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) bagi tingkat SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, SMK, serta pendidikan kesetaraan Paket A/ULA, Paket B/Wustha, Paket C, dan Paket C Kejuruan tahun Pelajaran 2012/2013. Peraturan tersebut telah resmi terbit dan ditandatangani langsung oleh Ketua BSNP Prof. Wiratakusumah pada 29 Januari 2013.

UN atau yang dulu dikenal dengan UAN (Ujian Akhir Nasional) memang sempat menjadi momok (sesuatu yang menakutkan) bagi pelajar, karena melalui UN itulah hasil belajar 3 tahun dipertaruhkan. Para peserta menginginkan jerih payah belajarnya terbayar lunas dengan kelulusan. Namun jika dalam pengumuman tertulis dengan huruf merah dan besar TIDAK LULUS menjadi ‘kiamat’, akhir dari dunia. Tak sedikit pelajar yang akhirnya frustasi, putus asa, menangis dan meratapi nasib, bahkan hingga bunuh diri. Ironis.

Setidaknya masih tersisa beberapa waktu lagi untuk persiapan menghadapi UN. Ujian untuk jenjang SMA/MA/SMK akan mulai dilaksankan pada 15 – 18 April 2013. Untuk jenjang SMP/MTs UN digelar pada 22 – 25 April. Sementara itu pelaksanaan ujian susulan dijadwalkan seminggu setelahnya di masing-masing jenjang.

Setiap tahun terdapat berbagai perubahan kebijakan, salah satunya adalah tentang standar kelulusan siswa. Yang memberatkan pelajar adalah angka minimal kelulusan tersebut, misalkan dalam satu mata pelajaran tidak mampu memperoleh nilai 5,5 maka tidak lulus. Oleh karena itu pemerintah mengganti kebijakan dengan menggunakan nilai akumulasi rata-rata nilai raport setiap semester, nilai ujian sekolah, dan nilai ujian praktek.

Meskipun nilai kelulusan siswa adalah perpaduan berbagai nilai, tetap saja gabungan nilai UN dan ujian lainnya seperti US serta praktek menjadi poin penting dimana memiliki bobot 60% untuk kelulusan sebagaimana tertulis dalam kriterianya. Selain nilai yang harus diperoleh cukup tinggi, setali tiga uang dengan tingkat kesulitan butir-butir setiap soal yang harus diisi siswa. Dua hal tersebut yang membuat siswa ‘ketakutan’. Jika tidak kuat iman, siswa bisa saja berbuat curang, salah satunya mencontek.

Ujian Nasional bisa dibilang ketat, karena pengawas yang terus menjaga agar peserta UN tidak berbuat curang. Bahkan pada tahun kemarin, UN ‘dimata-mati’ oleh kamera CCTV. Menurut salah satu guru SMA swasta di Jakarta, karena berbagai faktor yang membuat pelajar ketakutan akan UN itu, mereka berbuat curang dengan memanfaatkan bocoran. “Sekarang lagi nge-trend bocoran jawban ujian” kata beliau.

Bocoran itu adalah jawaban ujian yang mereka peroleh dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Jika dulu paket soal hanya satu atau dua hingga 5 paket, maka ada 5 bocoran. Nah, di tahun 2013 ini, UN memiliki 20 paket soal dimana satu ruang diisi 20 peserta. Maka setiap siswa memiliki soal yang berbeda.

Dulu dalam ujian yang sulit seperti UN ini, terkenal istilah hitung kancing, itulah bagi orang-orang yang pesimis. Masih berlakukah di zaman sekarang?

Ujian adalah proses dimana kita akan naik pangkat dan lulus. Jika ternodai dengan kecurangan, meskipun nilai kita bagus, terasa ‘memuaskan’ tapi tak jujur, itu semua akan sia-sia.

Dinamika IPM DKI Jakarta

Dipresentasikan saat upgrading dan rapat kerja Pimpinan Cabang IPM Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada Sabtu 29 Desember 2012.

Dinamika IPM
Prolog
Jatidiri IPM
Dakwah IPM
Dinamika secara bahasa
Sejarah IPM
Struktur IPM
Kop surat IPM dulu
Kop surat IPM baru
Relasi IPM
Mitra IPM
Epilog

Sedikit dari Banyak Pelajaran DA Wilayah 2013

Peserta DA PWM DKI. Peserta IPM Rizki (berdiri 2 dari kiri) & Nofriandi (beridiri 2 dari kanan)
Pada akhir bulan Maret, tepatnya 29-31 Maret 2013 saya menjadi perwakilan PW IPM untuk mengikuti Darul Arqom (DA) Wilayah Muhammadiyah DKI Jakarta. DA merupakan salah satu kegiatan perkaderan yang diselenggarakan persyarikatan Muhammadiyah. Menurut nomenklatur (penetapan nama), DA adalah untuk Pimpinan tingkat Wilayah (Provinsi) dan tingkat Pusat (Nasional).

Banyak pelajaran yang saya dapatkan, terutama teladan. Maklum saja, DA yang diikuti 24 orang itu berasal dari ayahanda PDM, dan Amal Usaha seperti PTM (Perguruan Tinggi Muhammadiyah) serta Rumah Sakit Islam. Rata-rata bapak-bapak dan ibu-ibu, saya dan Andi adalah peserta termuda secara umur ;). Namun bila dilihat secara semangat, peserta DA yang lebih tua dari saya memiliki semangat yang lebih muda.

Perkaderan DA memupuk sisi disiplin dalam bingkai Islami, tentunya dalam hal muamalah dan beribadah. Terutama dalam masuk ruang materi harus tepat waktu. Ceramah, diskusi, fathul qulub, qiyamul lain, games kelompok, serta kebersamaan menjadi santapan selama 3 hari itu.

Bagi peserta yang aktif dan bertanya dalam diskusi akan diberi lencana bintang oleh moderator. Menjadi penceramah dalam kultum juga mendapat 'bintang' itu dari master training, serta prestasi-prestasi lainnya.

Ada sekitar 9 materi saat DA kemarin. Cukup banyaknya telah menambah wawasan saya. Setelah selesai materi selalu diadakan sesi tanya jawab dan diskusi. Seperti yang saya sebutkan tadi, bagi yang bertanya akan mendapat bintang. Dengan adanya reward itu, hampir semua bertanya. Meskipun pertanyaan kadang tidak berhubungan dengan materi, bahkan terkesan pertanyaan biasa saja. Termasuk saya ;) Namun, 'seburuk-buruknya' pertanyaan tetap saja menjadi pelajaran dan memperkuat kesan bahwa orang Muhammadiyah itu kritis.

Dalam salah satu materi yang bagus karena pematerinya, yaitu tentang MKCHM (Matan Keyakinan Cita-cita Hidup Muhammadiyah), waktu sangat tak terasa. Saya berniat bertanya namun secara tidak langsung. Saya coba tulis pertanyaan kepada dosen favorit saya ini, berharap bisa dijawab dalam di lain kesempatan. Inti pertanyaan saya :

Prof. Amin Rais pernah berpendapat tentang kondisi muslim di Indonesia dengan mayoritas kuantitas, minoritas kualitas. Apakah pendapat itu berlaku untuk Muhammadiyah kali ini?

Alhamdulillah, tak perlu waktu yang lama beliau langsung menaggapi disela-sela kesibukannya. Berikut jawaban beliau  melalui surel (surat elektronik) :
Ass. Mohon maaf baru balas Rizki, Mungkin nggak/belum bisa menjawab secara komprehensif pertanyaan rizki. Namun sekedar perspektif, saya setuju dengan pandangan itu. Kondisi seperti itu terjadi di Muhammadiyah, kuantitas AUM Muhammadiyah tidak paralel dengan mutu AUMnya. Meski kita juga barangkali nggak bisa mengeneralisir sehingga bisa menimbulkan pesimisme. Di beberapa wilayah, daerah, cabang dan ranting, Muhammadiyah tetap mengeliat dengan spirit tajdidnya. PWM Jawa Timur, mungkin salah satu Wilayah yang hingga hari ini terus mengeliat menunjukkan elan dan etos Muhammadiyah. Mampu bersaing dan leading ketika berhadapan dengan mayoritas warga Nahdliyin.

Beberapa sekolah Muhammadiyah di Solo (UMS), Malang (UMM), Magelang (SMK Otomotif), Prambanan (SMPM),Sidoarjo (SMPM-SMAM) dan Surabaya (SDM Kreatif dan SDM Pucang) sendiri memberikan potret yang berbeda dan menarik tentang kemampuan Muhammadiyah meresponi berbagai perkembangan mutakhir di dunia pendidikan. Untuk persyarikatan, Cabang Cileungsi (Bogor), Sumber Sari (Jawa barat), dan beberapa cabang serta Ranting lainnya memberi inspirasi untuk model pegembangan Cabang dan Ranting Muhammadiyah. AUM di bidang ekonomi misalnya, BTM Wira Desa di pekalongan memberikan contoh tentang mengelola Bank Syari'ah yang profesional.

Hemat saya, apa yang disampaikan Pak Amin, ada benarnya untuk beberapa wilayah, daerah, AUM dan ortom-ortom kita, untuk menyemangati agar kita terus bekerja keras untuk mengembangkan perysarikatan. Namun, optimisme juga harus dikembangkan karena di beberapa PWM, AUM dan ortom juga ada geliat yang yang memberi harapan bahwa Muhammadiyah siap menghadapi percaturan dan tata kehidupan global baru ini. Jika ada waktu, ada baiknya kita melakukan ziarah ke wilayah dan  AUM yang sukses untuk kembali belajar dan menjemput semangat serta menyadari bahwa saudara kita banyak dan bertebaran di seluruh penjuru Indonesia, dan kita bisa meng-copy spiritnya untuk AUM kita.

Demikian Rizki. Selamat berjuang, karena nasib persyarikatan ke depan sangat tergantung pada generasi Rizki dan teman-teman kader lainnya.
Wss.
---
Semoga bermanfaat dan menjadi pelajaran kita
Wallaualam bishawab

Pop Punk Not Dead

Cover Album All Time Low (2012)
Easy listening, begitulah orang-orang beranggapan tentang musik yang digemarinya. Baik itu musik yang slow, maupun yang bertempo tinggi, asal enak didengar. Pada dasarnya, saya menyukai beragam jenis musik, aliran, artis (penyanyinya) yang jadul (dulu) ataupun musik-musik yang lagi in sekarang. Tapi yang paling saya sukai adalah jenis musik bergenre pop punk.

Alasan saya gandrung aliran itu karena tadi : easy listening. Meskipun memiliki tempo yang cukup kencang, namun musik pop punk memiliki ciri khasnya sendiri, gabungan pop dan punk. Musik menurut KBBI adalah nada atau suara yang disusun demikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan (terutama yang menggunakan alat-alat yang dapat menghasilkan bunyi-bunyi itu). Sedangkan pop berarti populer. Tapi, saya memiliki penafsiran sendiri tentang musik pop, yaitu jenis musik mayoritas masa kini dengan ciri vokal yang dominan, bertempo rendah-sedang, biasanya penyanyi-penyanyi solo beraliran musik pop.

Sebelumnya saya telah menulis tentang Owl City, project musik oleh musisi Adam Young ini beraliran Electric Pop. Karena kepopulerannya, musik pop banyak dikolaborasikan dengan aliran-aliran lainnya. Sebut saja poprock, popdut (pop dangdut) hingga pop punk. Nah, aliran yang terakhir ini ada yang beranggapan disebut sebagai emo.

Yang saya tau, aliran pop punk ini muncul di awal millenium 2000-an. Karena, berbeda dengan pop rock yang sudah berkolaborasi sejak dulu. Musik beraaliran punk, kedengarannya janggal disandingkan dengan pop. Boleh saja musik rock itu mamiliki tempo yang cepat dan keras, namun tetap saja berbeda dengan punk. Musik aliran ini identik dengan salah satu style yang juga sama dengan nama musiknya : punk.

Sebut saja, eyangnya band Iggy Pop (1947 di Amerika) yang dijuluki sebagai "godfahter" of punk (wikipedia, diakses 6 April 2013 pukul 07.01). Secara harfiah, pop telah berkolaborasi dengan punk itu sendiri karena band dedengkotnya memiliki kata pop.

Setelah itu muncul band-band beraliran punk seperti Sex Pistols (Inggris) hingga Nirvana. Tentunya kita kenal dengan kisah Kurt Cobain, lagunya yang mengandalkan "genjrengan" gitar cepat saya artikan sebagai aliran punk, tapi lagu-lagunya yang enak didengar saya artikan sebagai pop, maka jadilah pop punk.

Terakhir, pemenang Grammy Awards Best Rock Album tahun 2005, Green Day melalui albumnya American Idiot adalah yang paling menarik. Billie Joe Armstrong cs sempat dibilang "melacurkan" musik punk. Aliran musik ini memang cenderung mengusung label indie. Tapi dengan bergabungnya mereka ke mayor label menjadi titik balik. Musik punk pun menjadi lebih bervariasi.

Yang lebih penting, kini musik pop punk bisa menjadi inspirasi. Simple Plan, All Time Low, Fall Out Boy, Panic! At The Disco, dan New Found Glory. Mungkin bagi yang baru mendengar nama-nama band tersebut merasa aneh. Tapi itulah deretan band beraliran Pop Punk. Kelimanya telah saya tau 10 tahun belakangan ini. Apalagi di album terakhir NFG bertajuk Pop Punk Not Dead. Silahkan simak hentakannya :)

Buku Masih Laku

festivalindonesia.wordpress.com
"Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)". (QS : Al-Kahf [18] : 109)

Hari ini, Minggu (10/3/2013) hari terakhir penyelenggaraan Islamic Book Fair (IBF) di tahun yang ke-12. IBF ini adalah pameran buku yang berkonsep Islami berskala nasional. Istora Senayan, Jakarta menjadi tempat berkumpulnya penjual, pembeli, maupun pengunjung saja (seperti saya). Sebulan sebelumnya saya sempat melihat spanduk bertajuk sama tapi skalanya lebih kecil, tepatnya di Bogor, Jawa Barat.

Tahun 2013 ini merupakan tahun kedua saya 'sekedar mampir' ke IBF, terakhir dua tahun yang lalu saya ke acara yang sama. Tahun ini saya ke IBF dua kali di dua hari yang berbeda. Alhamdulillah kunjungan yang berkesan.

Niatan saya pertama ke IBF 2013 dengan tujuan yang jelas, seperti saya sampaikan dalam tweet @rizki_pd  "Islamic Book Fair, Alhamdulillah Tercapai". IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia) DKI Jakarta menjadi penyelenggara IBF 1-10 Maret 2013 yang bertema "Menuju Umat Berkarakter Qur'ani". Rasanya tema tersebut cukup tepat karena memang yang tersaji di lapangan, stand-stand penerbit buku Islami dan Qur'an paling dominan di IBF 2013. Begitu juga dengan tujuan saya ke IBF ini.

Dilema Al-Qur'an

Secara teks, Kitab Suci agama Islam, Al-Qur'an pasti ada di setiap rumah umatnya. Bisa juga di penyelenggaraan IBF 2013 sebagaimana temanya, Al-Qur'an laris dalam penjualannya, seperti laporan harian Republika.

Sebelumnya, saya mohon maaf atas sub-judul diatas, namun ini menjadi perhatian kita semua. Al-Qur'an belumlah membumi di dunia ini, khususnya di Indonesia. Umat Berkarakter Qur'ani belumlah ada indikatornya, misalnya, apakah hafal Qur'an? apakah hanya memiliki Qur'an? Bertutur, Berlaku sebagaimana Qur'an?

Memang dalam mewujudkan umat berkarakter Qur'ani adalah proses yang panjang. Saya harap hal tersebut tidaklah mustahil. Dengan kondisi umat Islam secara global, maupun keadaan bangsa sekarang ini, karakter Qur'ani merupakan jalan mulia. Mengapa? Kita tentu tahu bahwa Al-Qur'an adalah kitab suci yang terjaga keasliannya, meskipun tersiar kabar ada pihak yang tak bertanggung jawab mencoba 'mengorek' mukjizat yang diturunkan kepada Rasulullah SAW ini. Tapi Allah selalu memperlihatkan petunjuk-Nya.

Kita pula tahu bahwa Al-Qur'an merupakan penyempurnaan dari kitab-kitab sebelumnya. Subhanallah. Cobalah kita semua mendalaminya. Membaca Qur'an adalah keutamaan, mari jadikan sarapan kita setiap pagi. Apalagi memahami kandungan ayat-ayatNya, hingga mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Mungkin inilah tujuan dari umat berkarakter Qur'ani tersebut.

Saya sendiri masih dalam fase membaca, ketika mengetahui makna (arti) dalam bahasa kita (Indonesia). Sungguh isi Al-Qur'an sangat-sangat tingkat tinggi. Contoh, ketika malam Jum'at lalu saya membaca Surat Al-Kahf (18), kemudian selepas subuh saya membaca arti dari surat yang memuat 110 ayat ini. Luar biasa. Silahkan baca sendiri...

Dekat dengan Al-Qur'an memberikan ketenangan. Semoga segera berakhir kekhawatiran yang ada di pikiran saya : alam murka, umat yang terpecah, kekacauan dimana-mana, masyarakat yang egois, jauh dari tuntunan agama, dan segala hal yang bersifat negatif adalah dilema umat di negeri yang mayoritas Islam se dunia ini.

Primadona

Setahu saya, acara pameran buku di Ibu Kota ada tiga : Indonesia Book Fair, Jakarta Book Fair, dan Islamic Book Fair ini. Saya sudah pernah berkunjung ke ketiga acara itu.

Khusus untuk IBF 2013, saya sangat mengapresiasi penyelenggaraannya. Karena bernuansa Islami, bukan hanya acara yang disajikan di panggung utama sangat beragam dan menarik, sebagai pengunjung saya menyorot fasilitas Pendukung yang perlu ditingkatkan.

Stand Republika IBF tahun kemarin (Prayogi)
Saya lihat, banyak pengunjung IBF 2013 yang haus akan ilmu, mencari dan membeli buku di acara ini. Meskipun zaman sudah serba digital, buku tetaplah menjadi sumber mata air yang mampu melepas dahaga.

Terlepas dari berbagai kekurangannya, semoga itikad baik penyelenggaraan IBF bisa mencerdaskan generasi penerus bangsa agar bisa lebih membuka mata, lebih cerdas, mampu mengejar ketertinggalan dari umat lain. Terutama umat berkarakter Qur'ani dapat terwujud. Barakallah

Wallahualam

Lincoln

imdb.com
Kamu bisa membohongi semua orang beberapa saat dan beberapa orang setiap saat, tetapi kamu tidak bisa membohongi semua orang setiap saat. ~Abraham Lincoln

Entah kenapa beberapa waktu belakangan ini saya tertarik akan hal-hal yang berhubungan dengan Negeri Paman Sam (Amerika Serikat). Mungkin karena terbawa arus globalisasi ya. Tapi disini saya jelaskan bahwa belajar boleh tentang apa saja asalkan positif dan memberikan kita pengetahuan baru yang berseraka di luar sana. Bisa jadi benar : dengan belajar (membaca) kita telah jalan-jalan gratis.

Sebagaimana judul di atas, Ia adalah sejarah. Terhitung pada tahun 2012 kemarin, dua film dirilis degan dua genre yang menceritakan tetang Abraham Lincoln, Presiden AS ke-16. Yang pertama adalah film fiksi Abraham Lincoln Vampire Hunter, film kedua Lincoln itu sendiri yang menceritakan perjuangannya ketika menjabat sebagai kepala negara negeri adidaya tersebut.

Ketika mengunjungi bapak di rumahnya, saya dipinjamkan buku sejarah Amerika Serikat. Bukunya sudah tua, berdebu, dan kertas isinya pun telah kuning.Yang menarik adalah sampulnya yang berwarna biru tersebut terpampang foto semi lukisan Abraham Lincon yang menghadap ke kiri. Pertanyaannya, seberapa besar sih nama Abraham Lincoln itu di mata para rakyat Amerika? Jika itu buku sejarah, mengapa tidak terpampang presiden mereka yang pertama, George Washington? Atau yang lainnya.

Oleh karena itu, saya cenderung lebih memilih untuk menonton film Lincoln versi kedua. Selain bisa belajar tentang sejarah, saya pun belajar tentang kepemimpinan, sistem, politik yang sehat-bersih, komunikasi, dan masih banyak lagi.

Menurut bapak wiki, Abraham Lincoln lahir di Hardin Country, Kentucky pada 12 Februari 1809. Dalam film Lincoln yang berdurasi sekitar 2 jam 23 menit itu, ceritanya langsung ketika Ia sudah menjabat sebagai presiden pada tahun 1861-1865. Lincoln dihadapkan dengan keadaan perang saudara yang masalahnya muncul karena perbudakan bagi bangsa Negro (kulit berwarna).

Di Amerika dulu, perbudakan orang-orang berkulit hitam oleh kulit putih, diskriminasi, berbedaan hak itu adalah hal biasa. Disinilah perjuangan Lincoln, dalam masa-masa perang, meskipun situasi tengah kacau, Ia diharuskan mencari dan membuat jalan keluar. Caranya, yang kita kenal saat ini adalah dengan kesetaraan, emansipasi, anti-diskriminasi bagi orang Negro. Jalan tersebut adalah dengan mengaturnya dalam konstitusi (Undang-undang) yang diamandemen, yaitu amandemen ke-13 Undang-undang, yang berbunyi tentang perbudakan.

Tak sedikit yang menentang. Itulah perjuangan. Lincoln sangat dicintai rakyatnya. Ia memiliki prinsip bahwa pemerintahannya adalah dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat (from people, by people, for people). Setiap orang memiliki hak yang sama terutama tentang kebebasan, hidup ini bukan hanya untuk orang kulit putih saja melainkan untuk orang Negro juga.

Anggota dewan saat itu ada yang berpendapat, mungkin ketakutan bahwa orang-orang Negro itu akan menguasai Amerika. Namun sebenarnya pendapat itu tak beralasan. Ada juga yang bilang Amerika belum siap untuk ber-emansipasi. Tapi apakah akan menunggu berapa lama lagi? Setelah banyaknya korban jiwa sekitar 600ribu itu tidak cukup? Banyak intrik terjadi.

Untuk menyakinkan para anggota dewan, tim Lincoln melemparkan pernyataan sudah saatnya negara itu menjamin setiap hak-hak yang sama di mata hukum. Dalam proses pemungutan suara anggota dewan untuk amandemen yang berlangsung pada 31 Januari 1965 melalui kongres. Meskipun melalui jalan terjal dan berliku, akhirnya mayoritas suara menyetujui untuk amandemen. Disitu saya melihat tentang pelajaran bernegosiasi dan berpolitik yang bersih untuk kepentingan rakyat banyak bukan untuk pentingan pribadi ataupun golongan.

Nasib presiden harus berakhir oleh tembakan,  Lincol wafat pada 15 April 1965. Kata-kata terakhirnya : saya harus pergi meskipun masih menginginkan untuk disini. Ia adalah salah satu orang cerdas dan santun bagi masanya waktu itu. Meskipun telah tiada, ia masih hidup dalam sejarah bangsa Amerika.

Untuk Sebuah Rutinitas

Kehidupan lebih nyata daripada pendapat siapa pun tentang kenyataan. (Kommer, 199)
~ Pramoedya Ananta Toer


Telah lama tak ku goreskan pena. Begitu juga ketukan jemari pada papan ketik. Hanya untuk bercerita pada diri sendiri, rasanya waktu berjalan begitu cepat. Kita tentu sering merasakannya. Suatu keadaan dimana dalam perjalanan kehidupan serasa berada pada titik yang selalu sama. Mengulang hari, mengulang waktu.

Senin bertemu Senin, esoknya Selasa, lusa Rabu, Kamis, Jum'at, Sabtu hingga Minggu, kembali ke Senin. Dalam satu minggu (week) itu terdiri dari 7 hari dengan jumlah waktu (time) yang sama, satu hari satu malam selama 24 jam.

Sebenarnya untuk apa sih kita hidup di dunia ini? Setiap waktu yang bergulir bagaikan angin yang berhembus, entah kemana. Biarlah pertanyaan ini selalu menjadi renungan dan kita sendiri dan Tuhanlah yang tahu jawannya.

Dalam sebuah rutinitas, yaitu kegiatan yang kita lakukan dalam waktu setiap hari dan berulang-ulang, kita mesti percaya bahwa hidup tak selamanya akan begini saja. Ada banyak jalan yang harus kita tau, ada banyak kawan yang harus kita sapa, ada banyak taman yang harus kita bersihkan dari semak belukar.

Mungkin, pola berpikir kita bisa saja berbeda dari yang kemarin. Ini bisa terjadi karena lingkungan dan orang-orang di sekeliling kita. Ada sisi positif dan negatifnya. Kelebihan dan kekurangannya.

Semoga Tuhan senantiasa berikan kita petunjuk agar selalu dalam lindungan-Nya. Semoga sang Maha Pengasih dan Maha Penyayang meluruskan niat kita, memperbaiki perilaku kita dari kesewenang-wenangan dan dari segala 'kemunafikan'.

Itulah do'a. Aku pernah membaca pepatah atau kata mutiara yang berbunyi seperti ini "Seperti halnya bernafas, jika kita selalu berdo'a maka niscaya itu akan menjadi kebiasaan". Jadikan do'a (pray), ibadah, sembahyang (sholat) sebagai rutinitas yang tak akan pernah putus. Itu merupakan kewajiban. Tapi jangan anggap kewajiban itu sebagai suatu peringatan bahwa kita takut akan siksa-Nya dan menginginkan 'surga-Nya'. Melainkan hanya ingin memperoleh keridhoan Tuhan.

Karena berkat segala nikmatNya, hingga saat ini dan seterusnya kita bisa melakukan 'rutinitas' itu sendiri.

Makna Umur yang Panjang

Pak Qomari saat Ceramah (umihanif.speedytaqwa.com)
Innalillahi wa inna ilaihi rajiuun, keluarga besar Muhammadiyah kembali "kehilangan", Almarhum Prof. Dr. Qomari Anwar telah berpulang ke sisi Allah SWT pada Ahad (10/02/2012) dini hari pukul 03.40 di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta. Meskipun saya kurang mengenal beliau dari dekat, namun saya menanamkan kekaguman kepada Pak Qomari. Begitupun yang dikatakan dosen saya Bapak Zamahsari saat acara Takziah di kediaman Almarhum tadi malam.

Pulang / kembali (rajiuun) sebenarnya merupakan kata yang menggembirakan. Seperti halnya kita pulang ke rumah setelah aktivitas, atau rasa suka cita saat mudik pulang kampung. Meskipun banyak orang yang merasa kehilangan, terutama sahabat karib dan keluarga beliau, namun Pak Qomari telah menyelesaikan tugas kemanusiaannya. Begitu kata Pak Zamahsari dalam tausyiahnya.

"Tugas kemanusiaan Almarhum di dunia ini telah selesai. Insyaallah tiga amalan yang tak akan putus telah beliau miliki. Sewaktu beliau ceramah dimana mana itu, atau sewaktu beliau mengajar dan mempin di UHAMKA, itulah ilmu yang bermanfaat" terang Pak Zam, sapaan akrab Pak Zamahsari yang juga kini menjadi Wakil Rektor 4 UHAMKA.

"Saat beliau aktif di kampus maupun di luar kampus, kegiatan menyantuni, sedekah kepada kaum dhuafa, itulah harta yang bermanfaat" lanjutnya. "Insyaallah ketiga putra beliau yang sholeh akan selalu mendo'akan almarhum" tegas Pak Zam.

Sebelum tausyiah dari Dosen saya ini, dua sahabat beliau, Pak Edi Sukardy dan Pak Nandi Rahman menceritakan pengalaman-pengalaman berkesan sewaktu bersama-sama almarhum.

Ternyata banyak sekali keteladanan dan pelajaran yang saya dapat dari Pak Qomari. Beliau yang dikenal sejak muda telah berdakwah dan berceramah kemana-mana. Pak Edi mengalami langsung hikmah bisa menjadi khutbah di tempat asalnya, berkat almarhum. Sementara itu menurut Pak Zam, ceramah Pak Qomari itu singkat, padat, enak didengar dan antara ceramah dengan

Saya masuk ke rumahnya yang sangat sederhana, terasa sejuk ketika masuk ke rumah beliau. Dihiasi buku-buku yang tertata rapi memperlihatkan ketekunan beliau dalam membangun budaya baca untuk intelektualitas.

"Pak Qomari lebih mengedepankan akhak ketimbang fiqih" kata Pak Nandi. Almarhum yang disebut Pak Pudjo Sumedi yang juga "senior" beliau menuturkan tentang perjuangan Pak Qomari yang benar-benar "merangkak" dalam kehidupan. Namun beliau dengan kerja keras mampu mengembangkan UHAMKA seperti sekarang ini.

Seperti kita ketahui di media-media seperti detik, viva, republika banyak memberitakan tentang kepulangan beliau, bahwa Pak Qomari ini adalah yang merintis perubahan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Muhammadiyah Jakarta, menjadi Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka. Bersama Pak Edi, meskipun dalam kesulitan, kesusahan harus tetap bersedekah.

Selain itu, Pak Qomari sangat rajin beribadah puasa sunnah dan sholat malam. Inilah yang menjadi cambuk bagi saya, betapa kini kita yang sibuk dengan dunia, bahkan tenggelam di dalamnya sampai-sampai melupakan akhirat.

Saya sendiri mempunyai pengalaman pribadi dengan almarhum Pak Qomari Anwar, ketika itu ada acara PWM yang dihadiri para pimpinan Muhammadiyah DKI Jakarta. Di akhir acara saya bersalaman dengan para ayahanda ini, termasuk Pak Qomari.

Saya bilang kepada beliau hari ini saya bersalaman dengan 3 proffesor, mudah-mudahan nanti jadi proffesor juga. "Aamiin" kata Pak Qomari dengan senyumnya yang terkenal. Itulah yang tak akan terlupakan oleh saya dari beliau.

Mungkin inilah yang disebut dengan panjang umur, meskipun Pak Qomari yang tutup usia dalam umur 60 tahun. Namun, beliau melalui keteladanan dan pemikirannya tetap hidup dalam kehidupan dan hati orang-orang di sekitarnya.

Ternyata bukan hanya saya yang jelas jauh kelas di bawah beliau yang mau belajar dari Pak Qomari, namun seniornya Pak Pudjo Sumedi mengatakan di akhir testimoninya "Great teacher is who can learn from his student"

Wallahualam