Event Curhat-curhatan di keranjangbesar.com Buat kalian yang suka nulis, sharing pengalaman menarik kamu yuk di keranjangbesar.com. Tulisannya yang mentep dan tanggapan nya bagus, dialah yang beruntung buat dapetin hadiah keren dari keranjangbesar.com
Peserta dan ketentuan event curhat-curhatan keranjangbesar.com · Tulisan curhat (judul, tema, isi) ini berisikan bebas asalkan tidak mengundang SARA, pornografi, hasutan, provokasi, dan menyebarkan kebencian. · Peserta wajib me- like fan page keranjangbesar www.facebook.com/keranjangbesar & follow Twitter @keranjangbesar · Tulisan adalah murni hasil karya peserta sendiri bukan tulisan orang lain · Hasil Penilaian ditentukan dari sisi menariknya curhatan, ramainya isi curhat, ratting, like & komentar curhatan · Peserta diperbolehkan mengirimkan lebih dari dari satu curhatan · Peserta yang ketahuan menggunakan 2 ID atau lebih serta tidak sesuai dengan kriteria peserta yang ditentukan maka akan di diskualifikasi · PROFIL AKUN PESERTA WAJIB DI ISI DENGAN BIODATA ASLI PESERTA (agar memudahkan saat menghubungi pemenang)
· Tulisan yang masuk keranjangbesar.com menjadi hak milik keranjangbesar.com untuk digunakan sesuai kebutuhan keranjangbesar.com · Hak Publikasi/Hak Pakai Tulisan ada pada keranjangbesar.com , tetapi Hak cipta tulisan tetap melekat pada peserta · Hal – Hal yang belum ditulis dalam peraturan ini akan diatur selanjutnya.
Pelaksanaan Event Curhat-curhatan keranjangbesar.com - Event di laksanakan dari tanggal 25 Januari s/d 29 Februari 2012
Hadiah dan pemenang - Lima Pemenang Terbaik akan mendapatkan hadiah menarik dari keranjangbesar.com seperti Handphone, Pulsa dll - Keputusan juri MUTLAK tidak bisa di ganggu gugat Cara Posting Tulisan
1. Daftar keranjangbesar.com 2. Login ke keranjangbesar.com
3.pilih menu BLOG -> KIRIM TULISAN KE BLOG
4. Pilih categori BLOG jadi CURHAT
6. Isi Judul Curhat dan mulai lah menulis
7.langkah berikut nya tinggal publish curhatan sobat CLICK PUBLISH
8.check tulisan sobat apa sudah masuk / publish belum click MENU BLOG - CURHAT
HARRY ROESLI terlahir dengan nama asli Djauhar Zaharsjah Fachruddin Roesli di Bandung, 10 September 1951. Selain dikenal sebagai komposer kontemporer, putra bungsu dari Mayjen (Pur) Roeshan Roesli ini, bisa tampil untuk berbagai acara dalam dunia hiburan populer. Selalu tampil dengan busana "wajib" baret hitam, baju hitam, celana hitam dan aksesoris warna hitam pula.
Ia pernah menempuh pendidikan musik elektronik di Rotterdam Conservatorium (1970-1975), Belanda, setelah sebelumnya menempuh pendidikan di Departemen Musik, Jurusan Komposisi, LPKJ (Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta) sekerang menjadi IKJ (Institut Kesenian Jakarta). Harry Roesli selain dikenal sebagai pemusik dengan kelompoknya Depok Kreasi Seni Bandung (DKSB), ia kerap kali menjadi pengisi musik teater, film, dan sinetron. Dalam puluhan pementasan ia bekerjasama dengan dramawan Putu Wijaya dan Nano Riantiarno.
Harry pernah mendapat beasiswa dari kementerian kebudayaan Belanda untuk memperoleh gelar setara sarjana utama dengan disertasi "Pengaruh Negatif Musik terhadap Daya Tahan Belajar". Ia lulus tahun 1985 dengan gelar yang kemudian dikonversi sebagai A-3. Pertama kali ia mengeluarkan album berbentuk diskografi berjudul Malaria tahun 1971. Sampai tahun 1997 ia telah merilis 23 album dengan garapan terakhir berjudul Si Cantik. Pertunjukan solonya yang terkenal diantaranya Rock Opera Kuda Lumping dan Musik Sikat Gigi.
Ia mulai mengisi rubrik "Asal Usul" Kompas Minggu sejak Desember 2000 sampai menjelang meninggal Oktober 2004. Sebelumnya tulisan-tulisannya tentang musik serta opini-opininya dimuat di harian yang sama.
Salah satu film layar lebar yang menceritakan tentang ketabahan, kesabaran dan kesungguhan dalam menjalani hidup ini berlatar di Aceh. Tepatnya saat cobaan Tsunami melanda bumi Aceh dan sekitarnya, diceritakan Delisa beserta keluarganya tinggal di daerah Lhoknga. Sementara itu, ayah (Abie) Delisa yang diperankan oleh Reza Rahardian yang bekerja keliling dunia di kapal laut milik orang asing.
Delisa, begitu teman-temannya memanggil biasa bermain bola di pinggir pantai. Meskipun diusia kecil sebayanya, anak-anak perempuan lebih suka bermain sepeda seperti temannya Tiur, Delisa suka bermain bola dengan teman laki-laki seperti Umay dan kawan-kawan.
Delisa tinggal dengan Ibu (Umi Salamah yang diperankan Nirina Zubir) beserta ketiga kakaknya, kak Fatimah, kak Aisyah dan kak Zahra. Dalam kebiasaan keluarga Umi Salamah, sang anak akan diberikan kalung sebagai hadiah bila telah mampu lulus ujian hafalan shalat di pengajiannya.
Memasuki ujian bacaan Shalat, gelombang Tsunami menghantam seluruh daratan dengan sekejap. Saat itu Delisa tengah mengikuti ujian, dia tidak sadar air telah menghempaskannya. Hal tersebut dikarenakan Delisa sedang khusu praktek sholat oleh Ustadz Rahman. Sebelum ujian, ustadz Rahman pernah berkata, jika sedang sholat seluruh pikiran harus khusu dan konsentrasi. Hal itulah yang membuat Delisa berkonsentrasi dan tak menghiraukan bahwa air tsunami telah menghanyutkan dirinya beserta seluruh orang-orang yang ada di sana. Benar saja, seluruh kerabat Delisa, Umi serta kakak-kakaknya meninggal, begitu juga sahabatnya, Tiur.
Suasana begitu sedih begitu erat dengan film ini, tentang kesabaran Abi Usman yang harus tabah bahwa seluruh keluarganya telah tiada. Begitupun Delisa yang harus kehilangan salah satu kakinya. Namun, dalam kondisi apapun seluruh manusia harus bersyukur dengan apa yang dia miliki.
Penyelamatan Delisa dilakukan oleh tim SAR, tepatnya oleh Prajurit Smith. Dalam proses penyembuhannya, Delisa dibantu oleh Perawat bernama Sofie. Kedua orang asing ini menjadi teman Delisa di tempat rehabilitasi, sampai beberapa waktu berikutnya Delisa dijemput oleh Abi Usman.
Berbagai ujian dan pelajaran diberikan dalam cerita Delisa, begitu pula dengan perjuangannya. Delisa berteman dengan Koh Ahcan, dia adalah penjual emas dan Chinese yang sangat sayang dengan Delisa. Sampai setelah seluruh bisnisnya hancur oleh Tsunami, Koh Ahcan berjualan mie di pengungsian. Itulah yang menjadi penghibur bagi Delisa, karena masakan Abie nya yang tidak seenak apa yang sering disajikan Uminya.
Delisa Cinta Umi Karena Allah. Itulah kalimat yang begitu indah yang diucapkan Delisa. Karena dalam cerita Delisa, Umi sebagai seorang ibu adalah orang yang sangat dirindukan. Betapa tidak di usia yang masih membutuhkan kasih sayang ibu, Delisa harus kehilangannya.
Sebagai salah satu musim yang biasanya dialami daerah tropis seperti Indonesia, musim hujan menjadi momen untuk merenung. Benarkah? Tengoklah kata-kata orang tua dulu, hujan adalah berkah. Memang, sebagai daerah yang subur akan pertanian, hujan menjadi sarana untuk mengaliri ladang, sawang dan tanah-tanah yang tandus karena kemarau. Hujan pun memberikan kemudahan, karena hujan tak perlu dibeli kepada Tuhan. Kecuali pada saat-saat tertentu, memang ada hujan buatan dan tentunya hujang lokal.
Hujan adalah kondisi dimana air turun dari langit berupa titik-titik air ke bumi. Gumpalan hujan yang disebut awan akan turun menjadi hujan melalui prosesnya. Begitu terus menerus siklusnya, hujan yang turun akan menjadi hujan kembali, karena sifat dan takdirnya air seperti itu.
Berikut senandung hujan :Tik tik tik bunyi hujan di atas genting Airnya turun tidak terkira Cobalah tengok dahan dan ranting Pohon dan kebun basah semua
Saat ini, hujan memberikan dan membangkitkan ingatan. Betapa tidak, hujan memiliki cerita tersendiri bagi diriku, kita semua. Mungkinkah dia akan mengingatnya? Entahlah. Begitu banyak sejarah yang telah diukir oleh sang hujan bagi kita. Perjalanan yang begitu panjang pun kami lalui yang sepanjang perjalannya ditemani oleh hujan. ---
Paramore When It Rains Lyric taken from album Riot! (2007)
And when it rains On this side of town it touches everything Just say it again and mean it We don't miss a thing
You made yourself a bed At the bottom of the blackest hole And convinced yourself that it's not the reason You don't see the sun anymore
And oh, oh, how could you do it? Oh I, I never saw it coming Oh, oh, I need the ending So why can't you stay just long enough to explain?
And when it rains Will you always find an escape? Just running away From all of the ones who love you From everything
You made yourself a bed At the bottom of the blackest hole And you'll sleep 'til May and you'll say That you don't want to see the sun anymore
And oh, oh, how could you do it? Oh I, I never saw it coming Oh, oh, I need the ending So why can't you stay just long enough to explain?
Take your time Take my time
Take these chances to turn it around (Take your time) Just take these chances, we'll make it somehow And take these chances to turn it around (Take my) Just turn it around
And oh, how could you do it? Oh I, I never saw it coming Oh, oh, how could you do it? Oh I, I never saw it coming
Oh, oh how could you do it? Oh I, I never saw it coming Oh, oh I need an ending So why can't you stay just long enough to explain?
You can take your time Take my time --- Updated 16 May 2012
Peluncuran perdana Grand Lauching Kompas TV digelar dengan megah di Plenary Hall Balai Sidang Jakarta Convention Centre (JCC) pada Jum’at tanggal 9 September 2011 kemarin. Pemilihan tanggal tersebut sepertinya tidak main-main untuk menyemarakkan & “menyembuhkan” pertelevisian tanah air : di tanggal 9 bulan 9 tahun 2011.
Terlepas dari hal tersebut, pergelaran musik sampai teatrikal serta pertunjukkan budaya dalam “Simfoni Semesta Raya” berhasil menghipnotis dan sukses membuat penonton yang melihat acara tersebut bergetak kagum : Luar Biasa. Itu terlihat melalui banyak pendapat dan baru “melek” betapa luar biasa dan hebatnya negeri kita dalam tayangan-tayangan serta trailer berbagai acara yang akan ditayangkan oleh Kompas TV.
Menurut salah seorang crew Kompas TV, pada saat Grand Lauching tersebut sekitar 4.000 lembar undangan telah disebar oleh pihak penyelenggara. Saat pertama kali memasuki area Balai Sidang Jakarta pukul 19.00 WIB memang telah penuh oleh ucapan selamat & sukses bagi Kompas TV melalui berbagai karangan bunga. Pengirimnya dari berbagai rekanan Kompas, baik perusahaan maupun perorangan. Terlihat juga dari deretan karangan tersebut, “saudara-saudara” Kompas TV yang telah lebih dahulu mengudara seperti Transcorp & TVone.
Pemilahan undangan menurut crew Kompas TV dibagai menjadi Gold dan Silver. Undangan gold masuk lewat gate sebelah kanan berhamparkan karpet merah. Nah, itulah untuk undangan dari kalangan-kalangan penting seperti pengusaha, para artis dan pejabat. Sedangkan golongan silver seperti untuk undangan media, para blogger (kompasianer) dan lainnya.
Dalam deretan para undangan yang melintas di karpet merah, pada saat awal-awal terlihat wajah yang tidak asing lagi di mata orang-orang Indonesia. Dialah, menurut orang-orang yaitu pakar telematika dan juga politisi Partai Demokrat : Roy Suryo. Tapi karena geraknya yang cepat, para wartawanpun tak sempat menghentikannaya untuk sekedar dimintai fotonya saja.
“Kompas TV, inspirasi untuk semua bukan hanya untuk masyarakat Indonesia, tapi juga untuk dunia. Untuk bangsa” ujar Joe Sandy. Entertainer tersebut hadir dengan wajah yang fresh seperti yang diucapkannya tadi dengan semangat. Selain itu penampilannya yang biasa menggunakan pakaian serba hitam. Namun, malam itu di baju Joe ada ornamen emas yang membuatnya terlihat elegan.
Setelah itu muncul seorang tokoh yaitu Rhenald Kasali. Akademisi dan juga praktisi bisnis tersebut hadir didampingi sang Istri. Dia berkomentar bahwa dari Kompas TV harus bisa mengambil segala sisi positif dan Kompas TV harus Semangat memberi Inspirasi.
Tak lama berselang, mucul orang nomor 1 di Jakarta, Fauzi Bowo. Ia sempat sebentar berbincang dengan Rhenald Kasali di gate sebelum masuk aula pertunjukkan Grand Launching Kompas TV. Mereka saling menyapa dan sepertinya saling memberikan ucapan selamat datang.
Terlihat, sebelum memasuki aula panggung pentas pertunjukkan ada berbagai pengenalan awal tentang Kompas TV. Seperti mobil-mobil offroad yang digunakan dalam acara Teroka. Acara tersebut merupakan pengenalan alam yang ada di Indonesia melalui petualangan-petualangan. Teroka, seperti dalam kamus besar bahasa Indonesia, berarti terbukanya daerah atau tanah baru (untuk sawah, ladang, dsb); merintis atau menjelajah.
Selain itu, untuk berbagai acaranya seperti yang terlontar dari beberapa orang, Kompas TV mempunyai 3 segmen yaitu Inspiring Knowledge, Entertaiment atau hiburan dan News/berita. Untuk sekedar inspiring knowledge bukan hanya untuk orang dewasa, namun juga inspiring knowledge untuk anak-anakpun perlu. Makanya, Kompas TV dalam acaranya ada Jalan Sesama (Sesame Street) dan juga Science is Fun, Kampung Main dll.
Menjelang pembukaan, digelar terlebih dahulu performance oleh Gita Gutawa & Kanya tentang Simfoni Raya Indonesia yang dilatari aksi teatrikal musikal para anak-anak Laskar Pelangi. Tentunya, musik yang megah tersebut “didalangi” oleh composer Addie MS dan juga penampilan Erwin Gutawa Orchestra.
Dipandu oleh para presenter kondang, acara malam itu tampak hidup dan meriah. Mereka yaitu Nadine Chandrawinata, Darius Shinatria dan Shafira. Selain itu, musik yang beragam diperuntukkan bagi penonton oleh artis-artis papan atas, seperti Afgan, Tangga, Judika dan Bayu Risa yang melantunkan musik-musik era keemasan Indonesia serta kompilasi performance oleh para artis dengan membawakan lagu nostalgi dari Iwan Fals.
Terhitung, banyak musisi yang tampil kala malam itu. Yang menjadi antusias para remaja kala itu adalah Afgan. Selain itu, disuguhkan kembali penampilan Pianis Andi Rianto, musisi Shandi Sondoro dengan suaranya yang wah. Tak lupa berbagai kolaborasi unik dari ban Ungu-Andine dalam pagelaran akustik, Nidji feat Yogya Hiphop dan juga band ST12.
Di sela-sela acara, “dua sejoli” komedian Radiyta Dika dan Panji Pragiwakso muncul menghibur penonton. Melalui aksi-aksinya mereka membuat mata kita terbuka tentang kejadian-kejadian sepele yang diselipkan dalam humor. Seperti tentang hantu dan juga iklan. Berikut sekilas cuplikannya :
Yang tak kalah hebatnya adalah sedikit nostalgia dengan Nidji. Lagu Laskar Pelangi mereka bawakan ulang dengan aransemen yang beda. Semua penonton bersorak dan bertepuk tangan yang meriah. Berikut aksi mereka :
Sampai akhir pentas, semua berharap bahwa era baru yang dijanjikan oleh Kompas TV akan benar-benar terwujud. Bukan hanya menghibur, tapi juga mencerdaskan masyarakat. Dengan Simfoni Semesta Raya, Kompas TV, Inspirasi Indonesia.