My Oxygen Part II

Bolehkah aku memulai ceritaku yang sempat tertunda?
tentunya boleh ya

Dimulai dari satu pertanyaan, apakah saat tidur kita tetap bernafas?

Kita tak menyadari tidur kita sendiri, terlalu terlelap dalam tidur, kecuali ada yang mengganggu.

Coba lihat orang lain sedang tidur, ternyata masih tetap bernafas. Kemudian tutup hidungnya menggunakan tangan kita (hhe "_"). Pastinya langsung terbangun orang itu, kaget dan marah-marah. Karena saat terjaga, bahkan tidur kita tetap bernafas.

Ternyata, kita tidak pernah lupa untuk bernafas. Lelucon tentang lupa apa yang bisa membuat orang mati, yaitu lupa benafas telah terbantahkan. hhha

Sedikit marilah kita pelajari ulang tentang proses manusia bernafas secara sederhananya.

Alat pernafasan vital manusia bisa disebutkan, hidung, tentunya bukan insang, kemudian paru-paru serta segala organ yang lainnya. Alat pernafasan tersebut digunakan dalam sistem pernafasan, sitem pernafasan ini biasa disebut juga dengan sisten Respirasi.

Proses bernafas bisa dikatakan seperti ini, udara masuk melalui lubang hidung kita dan mengalami tahap penyaringan di dalamnya, mulai dari bulu-bulu halus dalam hidung kita, karena udara yang kita hirup tak seratus persen bersih dari debu dan polusi. Proses masuknya udara ke paru-paru ini disebut juga inspirasi, sedangkan udara yang keluar dari paru-paru disebut juga ekspirasi.

Saat proses inspirasi, rongga dada kita menjadi mengembang, ini dikarenakan peningkatan volume rongga dada. Berbeda saat terjadinya proses ekspirasi, karena secara otomatis setelah proses masuknya udara ke paru-paru tadi, udara akan keluar atas perintah dari medula oblongata (pusat pernafasan yang ada di otak kita).

Mungkin itu alur secara sederhananya tentang proses bernafas manusia, sebenarnya setelah diteliti memang tidak sesederhana itu. Sangat kompleks sekali proses bernafas itu, serta kaitannya dengan bernafas sangat banyak sekali.

Itu baru bernafas dalam hal prosesnya, belum manfaatnya yang sangat besar. Karena jika tak bernafas manusia, bahkan makhluk hidup lain pun akan mati.

(bersambung)

Kata yang belum sampai

Hujan masih tetap turun
Aku merenung
Pagi selalu hadir seperti biasa
Akankah masih sama perasaanmu sayang
Entahlah

Aku percaya
"Hati tak akan pernah berdusta"
Dan sepanjang perjalanan semua ini
Hati dan jantung berdebar
Tapi ada iramanya
Mereka bilang "terima kasih"
Biarlah, aku belum mengerti

Seperti tulisan ini
Semuanya ingin kuungkapkan
Hebat, hebat, hebat!
Abadi semuanya
Aku dan kamu

@_@

Curhat Pahlawan

28 Oktober 1928, Hari Lahir Sumpah Pemuda


sumber foto : http://satubangsa.blogdetik.com

Seperti yang menjadi kenyataan sekarang, Indonesia merdeka. Dalam hal apakah negara kita merdeka? Hanya sebagai sesuatu yang berbau politik 'kemerdekaan' tapi sebenarnya kita masih terjajah'?

Apabila mereka (para pahlawan) masih ada pastinya akan bersedih hati. Saat mereka mengikrarkan janji untuk menjunjung tinggi rasa kebersamaan seluruh rakyat. Tentunya tanpa kebersamaa dalam perbedaan Indonesia mustahil lahir. Jong Java, Jong Sumatra Bond, Jong Celebes, Jong Maluku dll, semua bersatu.

28 Oktober 1928 kami berjanji :

SOEMPAH PEMUDA

- KAMI PEOTRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA

Kurang lebih itulah yang mereka katakan dengan lantang seperti yang kita ketahui dalam sejarah maupun pelajaran-pelajaran. Persatuan adalah segala-galanya tanpa harus menyeragamkan. Bhineka Tunggal Ika.

Dahulu
Para pemuda bersatu untuk melawan penjajah, mengusir mereka dari tanah Indonesia. Rakyat bersatu dalam semangat pantang menyerah, mengorbankan semua yang ada, harta, waktu bahkan nyawa dan jiwa.

Pemikiran para pahlawan adalah bagaimana generasinya kelak bisa hidup dalam merdeka yang sebenar-benarnya. tanpa penjajahan yang menyengsarakan rakyat. Itulah jasa mereka.

Marilah kita telusuri jejak mereka. Para Pahlawan Kemerdekaan Indonesia. Bisa jadi itu sedarah dengan kita. Tentunya kita akan menjadi lebih bangga dengan Indonesia ini.

Sekarang?
Kita berkelahi dengan sesama warga negara Indonesia!!!
Ironis. Sangat.
Kepentingan kelompok lebih penting bagi yang berpikiran seperti ini. Memecah belah dan mencampakan para pahlawan yang telah susah payah merebut kemerdekaan.

Apa artinya "perdamaian abadi" dalam Preambule (pembukaan) UUD 1945 kita? Berawal dari persoalan sepele sampai saling mencaci. Seperti itukah yang dilakukan sekarang?

Tolerasilah. Dengan begitu kita sadar dan saling menghargai dalam perbedaan, baik itu budaya, bahasa, etnis bahkan agama. Indah rasanya hidup harmonis dalam kebersamaan.

Ini hanya seberapa kata yang mungkin agak kurang nyambung. Tapi melihat kondisi sekarang yang rasanya sudah saling curiga dan tidak harmonis. Sebaiknya kita berbaik sangka.

Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh.

Akan kulanjutkan ceritaku secepatnya... Salam Perdamaian.